REVIEW
JURNAL 1
Disusun oleh:
Imanuel Deo S.
20310410023
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
2023
Topik |
Resiliensi, beban kerja, stress
kerja, polisi lalu lintas |
Sumber |
Purwanto, A. B. & Sahrah,
A. (2020). Resiliensi Dan Beban Kerja Terhadap Stress Kerja Pada Polisi Lalu
Lintas. Psikostudia: Jurnal Psikologi. 9(3), November 2020,
260-266. |
Permasalahan |
Permasalahan pada penelitian ini
mengenai pengaruh resiliensi dan beban kerja terhadap stress kerja. Dampaknya
keadaan yang
berkaitan dengan interaksi dalam pekerjaan sebagai dampak perilaku maupun
peristiwa dilingkungan kerja dan berdampak pada tuntutan atau tekanan fisik
hingga psikologis diluar batas kemampuan seseorang menyebabkan stress kerja
yang dialami polisi lalu lintas yang bekerja di lapangan. |
Tujuan penelitian |
Untuk mengetahui pengaruh
resiliensi dan beban kerja terhadap stres kerja pada polisi lalu lintas |
Isi |
·
Polisi Lalu Lintas (Polantas) khususnya pada bagian
operasional merupakan garda terdepan saat di jalan raya yang mana sebagai petugas
lapangan lebih rentan terhadap stress kerja karena selain tuntutan
tanggungjawab profesi yang besar secara administratif ·
Polantas harus menjalankan standar operasional
yang baik Polantas juga terpapar langsung terhadap polusi, kebisingan, dan
cuaca. Sebuah tekanan yang berasal dari diri maupun lingkungan sekitar yang
tidak terkendali atau melampaui batas kemampuan secara internal untuk menyelesaikan/
disebut dengan stress. ·
Suatu keadaan yang berkaitan dengan sebuah
interaksi dalam pekerjaan sebagai dampak timbulnya perilaku maupun peristiwa
dilingkungan kerja dan berdampak pada tuntutan atau tekanan fisik hingga
psikologis diluar batas kemampuan seseorang disebut juga sebagai stress kerja. |
Metode |
· Penelitian kuantitatif
karena penelitian bisa mengetahui pengaruh resiliensi dan beban kerja terhadap
stres kerja pada polisi lalu lintas dengan pengujian hipotesis · Subjek penelitian adalah 120 polisi lalu lintas di Polresta X yang
dipilih secara sampling purposive. Artinya karakteristik subjek
dalam penelitian yaitu polisi lalu lintas yang bekerja di bagian operasional
atau dilapangan dan polisi lalu lintas
yang memiliki masa kerja ≥ 1 tahun · Metode pengambilan data yaitu dengan instrumen skala dengan
jenis skala Likert pada ketiga variable yaitu stress kerja, resiliensi dan beban kerja · Validitas dan reliabilitas yang diperoleh adalah dengan teknik analisa data menggunakan
analisis regresi, yang dilakukan setelah terpenuhinya analisa prasayarat/uji
asumsi pada ketiga variabel |
Hasil |
· Hasil
uji normalitas
menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov,
dengan ketentuan data
dinyatakan berdistribusi normal jika p > 0,05. Didapatkan hasil bahwa
nilai p pada masing-masing variabel >
0,015
yang artinya adalah ketiga variabel memiliki sebaran data yang normal. ·
Hasil
uji linieritas pada penelitian ini menunjukan bahwa antar variabel memiliki hubungan
yang linier (p<0,05). ·
Hasil uji hipotesis nilai t pada variabel stres
kerja terhadap resiliensi sebesar 8,014 (p<0,05) dan variabel beban kerja
terhadap stress kerja 8,112 (p<0,05). Hasil tersebut membuktikan bahwa
hipotesis pertama dan kedua diterima. Hasil analisis regresi linier berganda
hipotesis ketiga secara stimulan menunjukan bahwa pengaruh resiliensi dan
beban kerja terhadap stress kerja didapatkan F sebesar 28,13 (p<0,05),
maka hipotesis ketiga diterima. |
Diskusi |
·
Hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan positif
antara persepsi terhadap beban kerja dengan stress kerja. Hasil kategorisasi
stress kerja bahwa 27 subjek (51,92%) berada pada kategori sedang, dan hanya
selisih 5 subjek dengan kategori stres kerja yang tinggi atau sebanyak 21
subjek (40,38%) dan 7 subjek lainnya (7,69%) berada pada kategorisasi rendah.
Jika dilihat dari hasil kategorisasi persepsi beban kerja yang tinggi sebesar
53,85% atau lebih dari setengah Anggota Polisi Lalu Lintas Polresta X
memiliki persepsi terhadap beban kerja yang berat, beban kerja dapat menjadi
faktor penekan yang akan menghasilkan kondisikondisi tertentu (stressor),
sehingga menuntut sesorang untuk mengeluarkan energi atau perhatian yang
lebih. ·
Hipotesis kedua yaitu terdapat hubungan negatif
antara resiliensi dengan stress kerja. Temuan pada hipotesis ini pada skala
resiliensi didapatkan bahwa pada masing-masing aspek ditemukan bahwa subyek
merasa selalu siap dalam menghadapi masalah/kondisi seperti apapun, selalu
berusaha untuk menghadapi masalah daripada menghindar, melihat tantangan
sebagai peluang untuk belajar, memiliki ide dalam menyelesaikan masalah,
mampu merasakan dan memahami kondisi seseorang, terkadang pesimis dengan kemampuan
diri sendiri, menanggap setiap permasalahan adalah pengalaman yang berharga. ·
Hipotesis ketiga menunjukan bahwa secara stimulan
persepsi terhaap beban kerja dan resiliensi berhubungan signifikan dengan
stress kerja. Hasil uji regresi ganda ditemukan nilai F sebesar 28,130
(p<0,05). Hasil ini menunjukan bahwa persepsi terhaap beban kerja dan
resiliensi merupakan faktor yang berperan penting dalam terbentuknya stress
kerja pada Polisi Lalu Lintas Polresta X. ·
Polisi ketika menjalankan tugasnya dilapangan
tentu sering mengadapi situasisiatuasi yang sulit maupun menekan, sedangkan sebuah
tekanan tersebut dalam memunculkan stress pekerjaan, sehingga polisi yang
dapat menghadapi/beradaptasi dengan baik terhadap situasi sulit tersebut maka
dapat meminalisir terjadinya stress. |
0 komentar:
Posting Komentar