26.4.23

REVIEW JURNAL-1

 

REVIEW JURNAL 1

 


 


Disusun oleh:

  Imanuel Deo S.

   20310410023



 

 

 

 

 

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 

2023

 

 

Topik

Resiliensi, beban kerja, stress kerja, polisi lalu lintas

Sumber

Purwanto, A. B. & Sahrah, A. (2020). Resiliensi Dan Beban Kerja Terhadap Stress Kerja Pada Polisi Lalu Lintas. Psikostudia: Jurnal Psikologi. 9(3), November 2020, 260-266.

Permasalahan

Permasalahan pada penelitian ini mengenai pengaruh resiliensi dan beban kerja terhadap stress kerja. Dampaknya keadaan yang berkaitan dengan interaksi dalam pekerjaan sebagai dampak perilaku maupun peristiwa dilingkungan kerja dan berdampak pada tuntutan atau tekanan fisik hingga psikologis diluar batas kemampuan seseorang menyebabkan stress kerja yang dialami polisi lalu lintas yang bekerja di lapangan.

Tujuan penelitian

Untuk mengetahui pengaruh resiliensi dan beban kerja terhadap stres kerja pada polisi lalu lintas

 

Isi

·       Polisi Lalu Lintas (Polantas) khususnya pada bagian operasional merupakan garda terdepan saat di jalan raya yang mana sebagai petugas lapangan lebih rentan terhadap stress kerja karena selain tuntutan tanggungjawab profesi yang besar secara administratif

·       Polantas harus menjalankan standar operasional yang baik Polantas juga terpapar langsung terhadap polusi, kebisingan, dan cuaca. Sebuah tekanan yang berasal dari diri maupun lingkungan sekitar yang tidak terkendali atau melampaui batas kemampuan secara internal untuk menyelesaikan/ disebut dengan stress.

·       Suatu keadaan yang berkaitan dengan sebuah interaksi dalam pekerjaan sebagai dampak timbulnya perilaku maupun peristiwa dilingkungan kerja dan berdampak pada tuntutan atau tekanan fisik hingga psikologis diluar batas kemampuan seseorang disebut juga sebagai stress kerja.

Metode

·       Penelitian kuantitatif karena penelitian bisa mengetahui pengaruh resiliensi dan beban kerja terhadap stres kerja pada polisi lalu lintas dengan pengujian hipotesis

·       Subjek penelitian adalah 120 polisi lalu lintas di Polresta X yang dipilih secara sampling purposive. Artinya karakteristik subjek dalam penelitian yaitu polisi lalu lintas yang bekerja di bagian operasional atau dilapangan  dan polisi lalu lintas yang memiliki masa kerja ≥ 1 tahun

·       Metode pengambilan data yaitu dengan instrumen skala dengan jenis skala Likert pada ketiga variable yaitu stress kerja, resiliensi dan beban kerja

·       Validitas dan reliabilitas yang diperoleh adalah dengan teknik analisa data menggunakan analisis regresi, yang dilakukan setelah terpenuhinya analisa prasayarat/uji asumsi pada ketiga variabel

Hasil

·       Hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov, dengan ketentuan data dinyatakan berdistribusi normal jika p > 0,05. Didapatkan hasil bahwa nilai p pada masing-masing variabel > 0,015 yang artinya adalah ketiga variabel memiliki sebaran data yang normal.

·       Hasil uji linieritas pada penelitian ini menunjukan bahwa antar variabel memiliki hubungan yang linier (p<0,05).

·       Hasil uji hipotesis nilai t pada variabel stres kerja terhadap resiliensi sebesar 8,014 (p<0,05) dan variabel beban kerja terhadap stress kerja 8,112 (p<0,05). Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis pertama dan kedua diterima. Hasil analisis regresi linier berganda hipotesis ketiga secara stimulan menunjukan bahwa pengaruh resiliensi dan beban kerja terhadap stress kerja didapatkan F sebesar 28,13 (p<0,05), maka hipotesis ketiga diterima.

Diskusi

·       Hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan positif antara persepsi terhadap beban kerja dengan stress kerja. Hasil kategorisasi stress kerja bahwa 27 subjek (51,92%) berada pada kategori sedang, dan hanya selisih 5 subjek dengan kategori stres kerja yang tinggi atau sebanyak 21 subjek (40,38%) dan 7 subjek lainnya (7,69%) berada pada kategorisasi rendah. Jika dilihat dari hasil kategorisasi persepsi beban kerja yang tinggi sebesar 53,85% atau lebih dari setengah Anggota Polisi Lalu Lintas Polresta X memiliki persepsi terhadap beban kerja yang berat, beban kerja dapat menjadi faktor penekan yang akan menghasilkan kondisikondisi tertentu (stressor), sehingga menuntut sesorang untuk mengeluarkan energi atau perhatian yang lebih.

·       Hipotesis kedua yaitu terdapat hubungan negatif antara resiliensi dengan stress kerja. Temuan pada hipotesis ini pada skala resiliensi didapatkan bahwa pada masing-masing aspek ditemukan bahwa subyek merasa selalu siap dalam menghadapi masalah/kondisi seperti apapun, selalu berusaha untuk menghadapi masalah daripada menghindar, melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar, memiliki ide dalam menyelesaikan masalah, mampu merasakan dan memahami kondisi seseorang, terkadang pesimis dengan kemampuan diri sendiri, menanggap setiap permasalahan adalah pengalaman yang berharga.

·       Hipotesis ketiga menunjukan bahwa secara stimulan persepsi terhaap beban kerja dan resiliensi berhubungan signifikan dengan stress kerja. Hasil uji regresi ganda ditemukan nilai F sebesar 28,130 (p<0,05). Hasil ini menunjukan bahwa persepsi terhaap beban kerja dan resiliensi merupakan faktor yang berperan penting dalam terbentuknya stress kerja pada Polisi Lalu Lintas Polresta X.

·       Polisi ketika menjalankan tugasnya dilapangan tentu sering mengadapi situasisiatuasi yang sulit maupun menekan, sedangkan sebuah tekanan tersebut dalam memunculkan stress pekerjaan, sehingga polisi yang dapat menghadapi/beradaptasi dengan baik terhadap situasi sulit tersebut maka dapat meminalisir terjadinya stress.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar