Essay untuk Ujian Akhir Psikologi Lingkungan
Dosen pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA
Nama : Ira Prastiwi
NIM : 21310410060
Kegiatan Before-After
Kegiatan yang saya pilih untuk essay ke-3 melakukan plogging. Alasannya saya melakukan kegiatan tersebut karna saya menyukai olahraga jogging. Meskipun bisa dilakukan kapan saja, manfaat lari pagi baik untuk kebugaran tubuh bila dilakukan secara rutin. Olahraga sederhana ini bisa membantu meningkatkan produktivitas, menurunkan berat badan, hingga menyehatkan sendi sehingga membuat tubuh menjadi terasa lebih bugar.
1. Meningkatkan Produktivitas Hari Itu. Olahraga tersebut memberi stimulasi baik pada fisik dan mentalmu. Tidak hanya meningkatkan konsentrasi, lari pagi juga merupakan kebiasaan baik yang bisa membuatmu bangun tepat waktu.
2. Meningkatkan Kesehatan Jantung. Lari pagi minimal 5 menit setiap hari bisa mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular. Penelitian menunjukkan bahwa pelari memiliki risiko kematian dini 27 persen lebih rendah dan risiko kematian akibat masalah kardiovaskular 30 persen lebih rendah.
3. Membantu Menurunkan Berat Badan. Manfaat lari pagi yang bisa membantu menurunkan berat badan mungkin sudah kamu ketahui. Menurut studi 2014 yang diterbitkan dalam Journal of International Society of Sports Nutrition, tidak ada perbedaan dalam kadar lemak yang hilang antara mereka yang berolahraga setelah makan dan mereka yang berolahraga dalam keadaan puasa. Yang paling penting adalah konsumsi nutrisi yang tepat dan sehat untuk sarapan.
4. Kesehatan Sendi yang Lebih Baik. Berlari sempat dipercaya bisa berdampak buruk pada persendian. Lari pagi juga dikaitkan dengan kekuatan otot yang lebih baik yang membantu mengurangi risiko osteoartritis.
Caranya Agar Kegiatan Plogging Tetap Berkelanjutan
Belajar untuk konsisten. Konsistensi berarti fokus pada tugas yang ada pada saat ini, lalu mengulangi tindakan yang sama hingga menjadi kebiasaan. Maka dari itu, konsistensi berhubungan erat dengan komitmen atau janji yang kita buat untuk diri sendiri dalam mencapai sesuatu.
1. Buat reminder (pengingat) untuk tetap melakukan plogging.
2. Self reward. Saya akan mencoba melakukan apa pun yang membuat saya senang untuk ‘membayar’ usaha yang sudah saya lakukan sebelumnya. Hal ini juga bisa menjadi motivasi untuk terus melanjutkan apa yang sedang saya jalani.
Hubungan antara Plogging dengan hirarkhi prioritas pengelolaan limbah (Chowdhury, Mohammad, Ul Haque & Hossain, 2014; Harahap, Elisa, Nugroho & Widyaningsih, 2019).
Sebagian besar limbah tidak dikelola dengan baik dan dibuang di tempat yang tidak direncanakan yang menimbulkan bahaya lingkungan yang parah. Implementasi 3R akan memiliki dampak sosial ekonomi yang mendalam, juga strategi 3R (Reduce, Reuse and Recycle) modern bertindak sebagai pilihan berkelanjutan dan sosial ekonomi untuk mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari limbah padat perkotaan.
• Hubungan dengan plogging : ketika saya melakukan plogging, saya mengumpulkan beberapa jenis sampah. Dalam kaitannya dengan reduce, melihat sampah plastik yang bertebaran dimana-mana, saya mulai mempraktekkan untuk mengurangi sampah, terutama saat saya belanja dengan membawa kantong plastik sendiri. Dalam kaitannya dengan Reuse saya memilah sampah yang diantaranya ada botol minuman. Dari botol minuman tersebut, saya bisa mengolahnya menjadi tempat untuk wadah cuci piring. Untuk recycle atau daur ulang dari sampah yang saya kumpulkan saya belum bisa memproses barang yang seharusnya dibuang sebagai limbah dan mengubahnya menjadi produk baru.
Teori CMD : Gibs et al. (2007) menyebutkan bahwa teori CMD (Cognitive Moral Development) dapat menggambarkan kedudukan judgment moral individu dalam mengambil keputusan. CMD melibatkan dua aspek individual dalam proses pengambilan keputusan (Kohlberg 1981 & 1984). Pertama, aspek cognitive, yaitu bagian utama dalam stuktur penalaran (reasoning) moral individual, dan setiap individu memunculkan motivasi tindakan moral atau amoral dari bagian ini. Kedua, argumen development, yaitu argumen yang menjelaskan bahwa struktur penalaran moral individu bergerak meningkat dari satu tahap kemajuan pemikiran (rationale progress) ke tahap berikutnya, dengan cara yang tidak berbeda (invariant), tidak dapat berbalik (irreversble), dan mengikuti urutan (sequence) tahap perkembangan moral.
• Hubungan dengan plogging : dari kegiatan plogging yang saya lakukan saya dapat menyimpulkan bahwa dalam teori CMD (Cognitive Moral Development) saya menentukan baik/salah dalam suatu hal berdasarkan alasan pada level ke 3, yaitu seseorang berperilaku tertentu karena teman-teman dan orang-orang penting disekelilingnya juga melakukan hal yang serupa. Contohnya seseorang peduli pada sampah karena teman, keluarga dan juga pimpinan ditempat kerja. Saat memutuskan memilih kegiatan plogging, saya melakukannya karena melihat teman saya juga melakukan hal tersebut. Di tahap ini saya menyadari bahwa saya belum peduli pada sampah karena alasan-alasan yang luhur.
Alasan saya tidak memilih kegiatan kompos dikarenakan lokasi pembuatan kompos yang tidak memungkinkan. Dikarenakan saya tinggal di kost yang tidak memiliki drainase yang baik untuk kompos dan aliran udara yang tidak baik menjadi salah satu alasan saya tidak melakukan kegiatan kompos. Sedangkan nitrogen, karbon dioksida dan air sangat penting untuk proses tersebut supaya kompos tidak berlendir, sehingga ada kekhawatiran apabila kompos tidak terurai dengan baik. Selain itu saya terganggu dengan kompos yang berbau, perlu mempertimbangkan rasio karbon terhadap nitrogen untuk menjaga kompos tetap sehat dan membusuk. Dan alasan terakhir saya tidak memilih kompos dikarenakan saya tidak yakin bagaimana dan kapan harus menggunakan kompos tersebut.
Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/homey/read/2021/04/24/144848876/5-masalah-umum-dalam-pembuatan-kompos-bau-hingga-berlendir?page=all
http://lib.ibs.ac.id/materi/Prosiding/SNA%20XIX%20(19)%20Lampung%202016/makalah/149.pdf
0 komentar:
Posting Komentar