6.1.23

KEGIATAN PLOGGING UNTUK PENGOLAHAN SAMPAH

 

KEGIATAN PLOGGING UNTUK PENGOLAHAN SAMPAH

UJIAN AKHIR SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN



Nama     : Rahayu Nur Kholifah
Nim        : 21310410079
Dosen Pengampu : Arundati Shinta, S.Psi., M.A



Dalam memenuhi tugas psikologi lingkungan, ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan mahasiswa yaitu diantaranya

1.       Before After

2.       Bank sampah

3.       Plogging

4.       Kompos padat

Dari 4 kegiatan tersebut, saya memilih kegiatan plogging untuk memenuhi tugas psikologi lingkungan. Tidak hanya sekedar tugas, tetapi hal itu juga melatih saya untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan terutama mengenai sampah. Alasan saya melakukan plogging karena yang pertama, plogging bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun selain itu juga plogging menguntungkan saya dalam hal kesehatan fisiik. Melakukan plogging selama 4 hari sambil memungut sampah yang saya temui di tempat yang saya lewati disambi dengan berolahraga di pagi atau sore hari. Yang kedua, dengan melakukan plogging tidak membuat saya malas-malasan karena saya harus pergi keluar rumah untuk berolahraga dan disisi lain selama 4 hari itu membuat saya terbiasa untuk keluar berolahraga. Meskipun plogging hanya sebatas untuk memenuhi sebuah tugas tetapi saya menyadari bahwa kebersihan lingkungan sangat penting dan saya baru menyadari bahwa sampah yang biasa kita temui ternyata bisa memiliki manfaat untuk manusia juga tergantung bagaimana kita mengolahnya, sehingga  meskipun saya tidak mengambil atau mempelajari lagi ilmu psikologi lingkungan, saya bisa menyadari apa peran pentingnya sampah dalam kehidupan sehari-hari dan hal itu mungkin nantinya bisa saya sharing ke teman-teman dan tentunya bisa bermanfaat.

Hirarki sampah mengacu pada 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan ketentuannya. Sistem 3R salah satu upaya untuk mengurangi limbah berbahaya dan bahan-bahn lainnya dan tidak hanya sampah saja. Dan hubungan antara kreativitas pada kegiatan pemanfaatan Kembali pada sampah tentu ada kaitannya dengan plogging. Setelah melakukan plogging, sampah yang dikumpulkan itu nantinya akan ditimbang dan jika ada sampah yang bisa untuk dimanfaatkan dijadikan kerajinan tangan misalkan seperti, membuat tas dari bahan bekas bungkus kopi, membuat tempat pencil dari botol bekal air mineral dll. Konsep pengaplikasiannya di dunia Pendidikan dan masyarakat tentunya bisa dengan cara memberikan sebuah usulan kepada masyarakat setempat atau pihak instansi untuk membuat sebuah progress peduli sampah dan memanfatkan atau mengelola sampah dengan sebaik-baiknya. Ada banyak sekali pabrik yang membuang bekas limbahnya sembarangan dan tidak memperhatikan ketentuan, mengenai 3R pun masih banyak yang tidak paham bagaimana cara kelolanya atau cara kerjanya, bukan hanya itu saja bahkan makna dari 3R pun masih minim orang tahu. Tujuan utama pada hirarki sebenarnya adalah untuk memanfaatkan produk besar dan menghasilkan sampah yang sesedikit mungkin karena dalam pencegahan sampah itu menjadi titik tertinggi dari system hirarki sampah. Ada beberapa ahli juga yang menambahkan 4R dari 3R yaitu salah satunya adalah Rethink yang mengaplikasikan arti bahwa system kemanajemenan sampah akan lebih efektif apabila manusia memiliki cara pandang yang baru mengenai sampah sendiri, selain menjadikan sampah sebagai pupuk atau bahkan kerajinan tangan mungkin dengan cara pandang baru beberapa masyarakat terhadap sampah bisa mengurangi membludaknya sampah yang ada dan juga bisa mempunyai cara baru dalam pengelolaan sampah. Dengan begitu proses pengelolaan sampah bisa seimbang dan berhasil dikelola.

Ada beberapa alasan kenapa tidak memilih kegiatan membuat kompos. Pertama, ada kendala di bagian bahan-bahan yang harus disediakan. Karena tidak semua bahannya bisa di dapatkan secara instan. Kedua, cara dan tahap pembuatannya yang menurut saya lumayan ribet karena ada beberapa tahapan yang itu harus benar-benar detail dalam menambahkan bahan atau cairan tertentu untuk pembuatan kompos. Ketiga, proses menuju hasil dalam pembuatan kompos cukup lama dan itu membutuhkan waktu untuk benar-benar mengontrol bagaimana hasilnya karena jika gagal maka pembuatan kompos tidak akan berhasil. Keempat, memilih kegiatan plogging karena dirasa mudah dan efektif untuk bisa terlibat secara langsung dalam mengelola sampah ditambah dengan hasil plogging bisa langsung ditimbang dan sampah yang bisa dimanfaatkan bisa kita buat menjadi kerajinan tangan nantinya bisa kita manfaatkan untuk kebutuhan kita pribadi atau bahkan dijual.

 

Referensi :

Hasibuan, R. (2016). Analisis dampak limbah/sampah rumah tangga terhadap pencemaran lingkungan hidup. Jurnal Ilmiah Advokasi4(1), 42-52.

 


0 komentar:

Posting Komentar