6.1.23

mengolah kembali limbah menjadi pupuk kompos

 


 

Essay UAS Psikologi Lingkungan

Nia Zulkhaini

(21310410097)

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundhati Shinta

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Penulis memilih menerapkan membuat kompos sebagai syarat tugas UAS psikologi lingkungan. kompos merupakan bahan organik yang mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri) yang bekerja didalamnya. pupuk kompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan. bahan organik (kompso) merupakan salah satu unsur pembentuk kesuburan tanah. Semakin bertambahnya kativitas dalam rumah tangga yang dilakukan semakin meningkat pula jumlah sampah yang dihasilkan, apabila pengolahan sampah tidak dilakukan secara baik makan akan terjadi penumpukan sampah dan sampah akan menjadi membusuk. penulis memilih pembuatan kompos karena bahan pembuatan pupuk kompos organik bisa ditemukan dimana saja misalnya dari limbah rumah tangga seperti kulit buah, sayuran dan juga sampah kebun seperti ranting pohon dan daun. Proses pembuatan kompos juga termasuk mudah sehingga masyarakat bisa menerapkan pembuatan kompos dengan bahan sisa yang ada pada lingkungan. Penulis memilih pembuatan kompos karena juga dapat mengurangi sampah pada lingkungan sekitar. Dengan pembuatan kompos juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena pada biasanya bahan limbah terutama limbah rumah tangga maupun sampah kebun akan di kumpulkan lalu dibakar. Sampah organik memang bisa mengurai secara alami namun membutuhkan waktu yang cukup lama, apabila sampah dibiarkan dan menunggu proses penguraian secara alami akan membuat sampah menjadi menumpuk. Dari sinilah perlunya penerapan pengolahan limbah sampah organik menjadi pupuk kompos organik.

            Pemanfaatan sampah menjadi pupuk kompos merupak suatu hal yang mulia maka dari itu kegiatan ini perlu dilestarikan atau perlu dilakukan tidak hanya satu kali. Penulis pada awalnya membuat pupuk kompos karena memenuhi suatu tugas mata kuliah psikologi lingkungan namun setelah tugas selesai, penulis akan tetap berusaha untuk melakukan kegiatan pengolahan limbah menjadi kompos. meskipun pembuatan kompos membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan juga membutuhkan kesabaran karena dalam proses pengomposan setelah semua bahan dicampur dan disimpan pada tempat pengomposan kompos perlu diaduk dalam 3 hari sekali agar oksigen dapat masuk dalam wadah dan mepercepat proses pengomposan. Dengan memilih pembuatan pupuk kompos dapat menjadikan suatu aktivitas yang positif bagi penulis karena penulis memiliki kegiatan sehingga menjadi prosuktif dan penulis dapat berperan langsung untuk menjaga kebersihan lingkungan.

            Pengolahan limbah sangat perlu diakukan untuk meminimalisir dampak buruk bagi masyarakat dan juga dampak buruk bagi lingkungan. Dampak buruk yang dapat terjadi apabila pengolahan limbah dilakukan dengan kurang benar yaitu akan menyebabkan virus yang dapat menganggu kesehatan masyarakat juga akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitar. Sikap perduli kingkungan harus ditanamkan sejak dini dengan menerapkan konsep Hirarkhi limbah menyebutkan ada 6 tingkatan pengolahan sampah yaitu (Rrevention, Reduce, Reuse, Recycle, energy recovery dan disposal ). Reduce (pengurangan) dapat diartikan sebagai sikap sehari-hari untuk mengurangi penumpukan sampah atau limbah. Reuse ( menggunakan kembali ) artinya menggunakan kembali barang bekas tanpa memprosesnya terlebih dahulu. Recycle (mendaur ulang) dapat diartika mengolah bahan menjadi suatu yang dapat bermanfaat. Dengan pengolahan kompos penulis telah menerapkan konsep Hirarkhi yaitu dimana penulis mengolah kembali bahan limbah menjadi suatu hal yang dapat bermanfaat yaitu pengolahan sampah kebun menjadi pupuk organik yang bisa dimanfaatkan untuk kesuburan  tanah juga kesuburan tanaman.

 

 

Daftar Pustaka:

Harahap, D.H., Elisa, Nugroho, R.W. & Widiyaningsih, S.S. (2019). Kreativitas dan inovasi pada kegiatan pemanfaatan kembali sampah (reuse). Dalam A. Shinta (Editor). (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan san masyarakat. Yogyakarta: Deeoublish. Hal. 39-52.

Larasati & Puspikawati. (2019). Pengolahan sampah sayuran menjadi kompos dengan metode takakura. Jurnal Ikesma, 15, 60-61.

Muis, Sahribulan. 2022. “pelayihan pembuatan pupuk kompos dari limbah rumah tangga di kecamatan pallangga” dalam sipakaraya jurnal pengabdian masyarakat. Sulawesi: Universitas Sulawesi Barat.

Bachtiar, Budirman & Andi Hamka Ahmad. (2019). Analisis kandungan hara kompos johar cassia siamea dengan penambahan aktivator promi. Jurnal biologi makasar, 4(1), 68-76.

Arisona, Risma Dewi. (2018). Pengolahan sampah 3R (reduce, reuse, recyle) pada pembelajaran IPS untuk menumbuhkan karakteristik peduli lingkungan. jurnal pendidikan islam, 3(1), 39-41.

0 komentar:

Posting Komentar