Gambar 1.1 Dokumentasi proses pembuatan pot dari ember bekas
ESSAY UJIAN AKHIR PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Arya Apolonio
NIM : 21310410109
Kelas Reguler / Semester 3
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dalam memenuhi kebutuhan tugas pada
mata kuliah Psikologi Lingkungan, kegiatan yang saya lakukan adalah
before-after. Dimana before-after sendiri merupakan sebuah kegiatan yang
melakukan pembersihan suatu lokasi yang kotor atau di penuhi banyak sampah.
Dalam melakukan kegiatan pembersihan berupa before-after ini, saya sebagai
seorang mahasiswa melihat dan merasakan secara langsung bahwa masih sangat
banyak kalangan masyarakat yang tidak peduli sama sekali akan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan dengan hal kecil seperti tidak membuang sampah
sembarangan.
Adapun alasan utama saya memilih
kegiatan before-after dalam memenuhi tugas essay ke-3, dikarenakan melakukan
pembersihan seperti before-after ini adalah kegiatan yang lumrah untuk di
lakukan bagi siapa saja, baik kalangan anak muda, orang tua tanpa pandang usia
selagi masih memiliki rasa cinta akan kebersihan. Kebetulan secara pribadi saya
merupakan salah seorang anak yang tumbuh dalam binaan keluarga yang menjunjung
tinggi kebersihan. Salah satu contoh penerapan menjaga kebersihan dalam ruang
lingkup rumah tangga yang sering diajarkan oleh kedua orang tua adalah,
membersihkan sisa makanan dan membuang pada tempatnya, dilarang keras membuang
sampah sembarangan, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Maka
berdasarkan pendidikan yang orang tua saya berikan akan pentingnya menjaga
kebersihan yang telah saya dapatkan dirumah, kebiasaan baik tersebut terbawa
dan telah menyatu dengan diri saya. Maka ketika berada dalam perantauan ini,
kegiatan tersebut bukanlah suatu hal kebetulan seperti yang ada pada materi
Psikologi Lingkungan. Kegiatan membersihkan lingkungan kost sudah biasa saya dan
teman- teman kost lakukan dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan kost. Kegiatan
yang biasanya saya bersama teman-teman lakukan hampir sama hal nya dengan
before-aftrer yaitu, membersihkan toilet bersama, menyapu halaman dan membuang sampah ke TPA (Tempat Pembuangan
Akhir). Karena pada dasar nya menjaga kebersihan lingkungan harus dimulai dari
diri sendiri dengan lingkup terkecil terlebih dahulu, dan juga kebersihan
merupakan sebagian dari iman.
Dalam konteks menjaga kebersihan
lingkungan saya rasa sekalipun seseorang berkuliah dan memiliki gelar tinggi
apabila orang tersebut memang tidak memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga
lingkungan, maka hingga tua kebisaan buruk yang tidak di sadari nya tersebut
akan terus berlanjut hingga usia tua. Namun begitu pula sebaliknya apabila seseorang
sejak dini sudah di tanamkan oleh orang tua sikap dan perilaku yang baik dalam
menjaga serta melestarikan lingkungan maka hingga berkuliah, berkeluarga dan
hingga hari tua ia akan tetap memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam hal
mejaga kelestarian lingkungan hidup. Bahkan akan di teruskan hingga ke anak
cucu. Karena banyak sekali contoh nyata yang saya temui dalam masyarakat tempat
tinggal saya di Kalimantan, seorang yang berpendidikan tinggi tetapi memiliki
kebiasan buruk dalam penanganan sampah dan menjaga kebersihan, karena mungkin sejak
dini hal tersebut tidak diajarkan oleh orang tua dan lingkungan tempat tinggalnya.
Jadi saya rasa berkuliah bukanlah tempat dimana seseorang untuk menanamkan
perilaku, melainkan berbenah dari perilaku yang buruk untuk menjadi lebih baik
selagai memiliki niat yang besar. Berkaitan
dengan kegiatan yang didapatkan mahasiswa dalam perkuliahan terkait
kegiatan mejaga kebersihan lingkungan seperti before-after, agar kegiatan
tersebut tetap melekat dan menjadi kebiasaan mahasiswa walaupun sudah lulus,
cara yang paling tepat untuk di terapkan adalah melakukan serta menerapkan
before-after di rumah dan di lingkungan tempat tinggal pribadi, dengan
melakukan dalam ruang lingkup kecil maka besar kemungkinan kedepannya akan
berlanjut untuk terus di lakukan walau sudah tidak lagi menjadi mahasiswa.
Sehingga dalam hal ini kegiatan before-after
sendiri termasuk ke dalam salah satu hirarkhi pada prioritas kedua yaitu, reduce
(mengurangi). Reduce yang dilakukan adalah melakukan pembersihan serta
mengurangi populasi sampah yang menumpuk disuatu tempat, dengan cara
mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di tempat umum. Hal tersebut adalah
salah satu bentuk kepedulian akan pentingnya kebersihan lingkungan, dan dilakukan
ditempat umum juga bertujuan agar orang lain dapat melihat supaya memiliki rasa
empati terhadap sampah.
Alasan utama saya tidak memilih
membuat kompos untuk memenuhi tugas essay-3 adalah, karena menginggat minimnya
peralatan alat dan bahan di kost sehingga akan terkendala dalam membuat kompos.
Di samping itu waktu di rumah membuat kompos sudah sering kali saya lakukan
dengan berbagai macam dengan metode yang berbeda, ada yang dari campuran
kotoran hewan, dedaunan kebun dan
menggunakan ulat maggot sebagai pengurai sampah yang kemudian menjadi kopos. Menginggat
saya berlatar belakang pemuda yang senang bertani maka hal tersebut sudah lama
saya tekuni. Alasan tersebut yang membuat saya tidak memilih membuat kompos
dalam memenuhi tugas ini, karena saya ingin
mencoba hal berbeda agar ilmu dan pengalaman berbeda dapat saya terapkan
di kemudian hari dan juga untuk di bagikan di lingkungan bahkan generasi
penerus.
DAFTAR PUSTAKA :
Harahap,
D.H., Elisa, Nugroho, R.W. & Widyaningsih, S.S. (2019). Kreativitas dan
inovasi pada kegiatan pemanfaatan kembali sampah (reuse). Dalam A. Shinta
(Editor). (2019). Memuliakan sampah:
Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta:
Deepublish. Hal. 39-52.
0 komentar:
Posting Komentar