6.1.23

BEFORE-AFTER AKSI NYATA MAHASISWA DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Gambar 1.1 Dokumentasi proses pembuatan pot dari ember bekas


ESSAY UJIAN AKHIR PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Arya Apolonio

NIM : 21310410109

Kelas Reguler / Semester 3

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta


FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA



 

    Dalam memenuhi kebutuhan tugas pada mata kuliah Psikologi Lingkungan, kegiatan yang saya lakukan adalah before-after. Dimana before-after sendiri merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pembersihan suatu lokasi yang kotor atau di penuhi banyak sampah. Dalam melakukan kegiatan pembersihan berupa before-after ini, saya sebagai seorang mahasiswa melihat dan merasakan secara langsung bahwa masih sangat banyak kalangan masyarakat yang tidak peduli sama sekali akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan.

    Adapun alasan utama saya memilih kegiatan before-after dalam memenuhi tugas essay ke-3, dikarenakan melakukan pembersihan seperti before-after ini adalah kegiatan yang lumrah untuk di lakukan bagi siapa saja, baik kalangan anak muda, orang tua tanpa pandang usia selagi masih memiliki rasa cinta akan kebersihan. Kebetulan secara pribadi saya merupakan salah seorang anak yang tumbuh dalam binaan keluarga yang menjunjung tinggi kebersihan. Salah satu contoh penerapan menjaga kebersihan dalam ruang lingkup rumah tangga yang sering diajarkan oleh kedua orang tua adalah, membersihkan sisa makanan dan membuang pada tempatnya, dilarang keras membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Maka berdasarkan pendidikan yang orang tua saya berikan akan pentingnya menjaga kebersihan yang telah saya dapatkan dirumah, kebiasaan baik tersebut terbawa dan telah menyatu dengan diri saya. Maka ketika berada dalam perantauan ini, kegiatan tersebut bukanlah suatu hal kebetulan seperti yang ada pada materi Psikologi Lingkungan. Kegiatan membersihkan lingkungan kost sudah biasa saya dan teman- teman kost lakukan dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan kost. Kegiatan yang biasanya saya bersama teman-teman lakukan hampir sama hal nya dengan before-aftrer yaitu, membersihkan toilet bersama, menyapu halaman  dan membuang sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Karena pada dasar nya menjaga kebersihan lingkungan harus dimulai dari diri sendiri dengan lingkup terkecil terlebih dahulu, dan juga kebersihan merupakan sebagian dari iman.

    Dalam konteks menjaga kebersihan lingkungan saya rasa sekalipun seseorang berkuliah dan memiliki gelar tinggi apabila orang tersebut memang tidak memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, maka hingga tua kebisaan buruk yang tidak di sadari nya tersebut akan terus berlanjut hingga usia tua. Namun begitu pula sebaliknya apabila seseorang sejak dini sudah di tanamkan oleh orang tua sikap dan perilaku yang baik dalam menjaga serta melestarikan lingkungan maka hingga berkuliah, berkeluarga dan hingga hari tua ia akan tetap memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam hal mejaga kelestarian lingkungan hidup. Bahkan akan di teruskan hingga ke anak cucu. Karena banyak sekali contoh nyata yang saya temui dalam masyarakat tempat tinggal saya di Kalimantan, seorang yang berpendidikan tinggi tetapi memiliki kebiasan buruk dalam penanganan sampah dan menjaga kebersihan, karena mungkin sejak dini hal tersebut tidak diajarkan oleh orang tua dan lingkungan tempat tinggalnya. Jadi saya rasa berkuliah bukanlah tempat dimana seseorang untuk menanamkan perilaku, melainkan berbenah dari perilaku yang buruk untuk menjadi lebih baik selagai memiliki niat yang besar. Berkaitan  dengan kegiatan yang didapatkan mahasiswa dalam perkuliahan terkait kegiatan mejaga kebersihan lingkungan seperti before-after, agar kegiatan tersebut tetap melekat dan menjadi kebiasaan mahasiswa walaupun sudah lulus, cara yang paling tepat untuk di terapkan adalah melakukan serta menerapkan before-after di rumah dan di lingkungan tempat tinggal pribadi, dengan melakukan dalam ruang lingkup kecil maka besar kemungkinan kedepannya akan berlanjut untuk terus di lakukan walau sudah tidak lagi menjadi  mahasiswa.

    Sehingga dalam hal ini kegiatan before-after sendiri termasuk ke dalam salah satu hirarkhi pada prioritas kedua yaitu, reduce (mengurangi). Reduce yang dilakukan adalah melakukan pembersihan serta mengurangi populasi sampah yang menumpuk disuatu tempat, dengan cara mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di tempat umum. Hal tersebut adalah salah satu bentuk kepedulian akan pentingnya kebersihan lingkungan, dan dilakukan ditempat umum juga bertujuan agar orang lain dapat melihat supaya memiliki rasa empati terhadap sampah.

    Alasan utama saya tidak memilih membuat kompos untuk memenuhi tugas essay-3 adalah, karena menginggat minimnya peralatan alat dan bahan di kost sehingga akan terkendala dalam membuat kompos. Di samping itu waktu di rumah membuat kompos sudah sering kali saya lakukan dengan berbagai macam dengan metode yang berbeda, ada yang dari campuran kotoran hewan,  dedaunan kebun dan menggunakan ulat maggot sebagai pengurai sampah yang kemudian menjadi kopos. Menginggat saya berlatar belakang pemuda yang senang bertani maka hal tersebut sudah lama saya tekuni. Alasan tersebut yang membuat saya tidak memilih membuat kompos dalam memenuhi tugas ini, karena saya ingin  mencoba hal berbeda agar ilmu dan pengalaman berbeda dapat saya terapkan di kemudian hari dan juga untuk di bagikan di lingkungan bahkan generasi penerus.


 

DAFTAR PUSTAKA :

Harahap, D.H., Elisa, Nugroho, R.W. & Widyaningsih, S.S. (2019). Kreativitas dan inovasi pada kegiatan pemanfaatan kembali sampah (reuse). Dalam A. Shinta (Editor). (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. Hal. 39-52.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar