5.1.23

MEMILIH PLOGGING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENGURANGI JUMLAH SAMPAH

Essay untuk Ujian Akhir Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Nama : Ari Kurniawan

NIM : 21310410044





       Psikologi lingkungan adalah cabang dari ilmu psikologi yang meneliti bagaimana hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan fisik, baik lingkungan alamiah maupun lingkungan yang dibangun manusia. Untuk dapat lebih memahami dan menghayati tentang psikologi lingkungan maka kita perlu menerapkan ilmu psikologi lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang paling utama dalam penerapan psikologi lingkungan adalah melakukan joging dengan disertai aktivitas memungut sampah (plogging). Saya melakukan plogging saat kemarin saya mendapatkan tugas essay tiga dalam mata kuliah psikologi lingkungan karena saya merasa bahwa manfaat dari plogging ini sangat besar baik untuk diri kita sendiri ataupun untuk lingkungan sekitar kita. Dengan melakukan plogging maka ada dua hal manfaat yang dapat kita peroleh. Pertama, dengan plogging kita melakukan joging secara teratur sehingga dapat memperlancar sirkulasi darah dan oksigen di tubuh kita sehingga dampaknya tubuh kita akan menjadi lebih sehat dan bugar. Kedua, dengan melaksanakan plogging kita juga dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan karena kita melakukan aktivitas memungut sampah selama kita melakukan aktivitas joging tersebut. Dua alasan inilah yang mendasari saya memilih plogging sebagai tugas essay tiga.

       Untuk menjaga agar kegiatan plogging tersebut dapat terus berlanjut maka diperlukan komitmen yang tinggi dari diri kita sendiri. Komitmen ini dapat kita pupuk secara perlahan-lahan dengan selalu mengingat dampak positif di masa depan dari aktivitas plogging. Apabila kita telah memiliki komitmen terhadap diri kita dalam melakukan aktivitas plogging selanjutnya kita berusaha mengedukasi orang yang ada di sekitar kita dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga kita hingga lingkungan masyarakat sekitar kita. Selain itu kita juga bisa mendokumentasikan kegiatan plogging yang telah kita lakukan dan menguploadnya ke media sosial agar orang-orang dapat melihat dan teredukasi tentang pentingnya aktivitas plogging untuk generasi sekarang ini dan generasi yang akan datang.

       Plogging erat kaitannya dengan hierarki prioritas pengelolaan sampah. Dalam hierarki pengelolaan sampah disebutkan bahwa dalam hierarki ini terdapat enam tingkatan. Prioritas pengelolaan limbah dimulai dari yang paling disarankan hingga langkah yang bisa dilakukan meskipun kurang disarankan. Pertama, prevention atau pencegahan yang berarti mencegah terjadinya timbunan sampah. Kedua, reduce atau meminimalkan atau mengurangi timbunan sampah. Ketiga, reuse atau menggunakan kembali barang untuk keperluan yang sama atau berbeda fungsi. Keempat, recycling atau mendaur ulang limbah. Kelima, energy recovery atau memanfaatkan limbah untuk keperluan energi. Keenam, disposal atau memusnahkan limbah. Limbah pada prioritas keenam tersebut biasa disebut dengan residu (sisa / ampas). Berdasarkan penjelasan di atas maka aktivitas plogging yang telah dilakukan berada pada priorotas kedua atau reduce. Kaitan plogging dengan prioritas kedua ini (reduce) adalah dalam aktivitas plogging saya selain melakukan joging juga melakukan gerakan atau tindakan memungut sampah sehingga tindakan saya ini berdampak pada pengurangan jumlah sampah yang ada di daerah tersebut. Tindakan plogging sangat efektif dalam mengurangi jumlah sampah yang diakibatkan oleh bekas sisa makanan yang ditinggalkan para pengunjung di lokasi tersebut.

       Alasan yang paling utama kenapa saya pribadi tidak memilih membuat kompos karena memerlukan proses waktu yang cukup lama mulai dari penyiapan bahan hingga kompos jadi dan siap untuk dipakai. Selain itu seperti yang sudah saya utarakan di atas bahwa apabila kita memilih kompos manfaat yang kita dapatkan hanya satu hal saja yaitu manfaat untuk lingkungan sekitar kita karena telah mendaur ulang sampah. Berbeda halnya dengan melakukan plogging, maka manfaat yang kita dapat ada dua hal yaitu manfaat untuk diri kita (sehat) dan manfaat untuk lingkungan kita (jumlah sampah berkurang). Meskipun begitu sebenarnya saya juga pernah beberapa kali membuat kompos untuk keperluan pemupukan tanaman cabe saya di sawah karena selain lebih irit juga terbukti membuat hasil panen lebih bagus.


Daftar Pustaka :

Patimah, S, A., Shinta, A., & Winahyu, S, G. (2021). Strategi Promosi Pengelolaan Sampah di Kalangan Mahasiswa. Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian Ke-III, Hal. 474-482.

Dalam A. Shinta (Editor). (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. Hal. 39-52.

https://www.google.com/url?q=https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/MSLK5110-M1.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwit66b6oa_8AhVjSmwGHVKOBQ0QFnoECAEQAw&usg=AOvVaw0_4qL90BHGlFHI3o5bykdo

0 komentar:

Posting Komentar