MEMBUAT KOMPOS
DARI LINGKUNGAN UNTUK LINGKUNGAN
ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati
Shinta, M.A
Ahmad Helmy Fauzan
21310410091
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan berbagai macam
makhluk hidup. Keseimbangan lingkungan dipengaruhi oleh makhluk yang hidup pada
lingkungan tersebut, maka dari itu untuk mencapai lingkungan yang seimbang,
berkualitas, dan lingkungan yang baik serta mendukung harus diperoleh dengan
hidup pro-lingkungan. Hal itu juga erat kaitannya dengan ekosistem di
alam. Ekosistem merupakan suatu tatanan yang terbentuk dari hubungan timbal
balik antara makhluk hidup (hayati) seperti manusia, hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme dan unsur nonhayati seperti tanah, air, udara, sinar matahari
dan sebagainya. Jika saja lingkungan itu buruk maka kita sendiri yang akan
merasakan dampaknya, Berbagai macam bentuk perilaku dapat diterapkan dalam
menjaga lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah
sesuai kategorinya, tidak menebang pohon sembarangan, reboisasi, membersihkan
lingkungan yang kotor, membuat produk atau alternatif yang mendukung kehidupan
di lingkungan dan sebagainya.
Pada persyaratan UAS mata kuliah Psikologi Lingkungan,
penulis diperintahkan memilih salah satu kegiatan yang pro-lingkungan. Dalam
hal ini penulis memilih melakukan kegiatan membuat kompos. Kompos dirasa
membawa manfaat banyak bagi lingkungan. Kompos terbuat dari sampah organic yang
kemudian diolah dengan berbagai tambahan bahan dan difermentasi yang
selanjutnya jadi sebagai kompos. Kompos dapat dimanfaatkan untuk membantu
mempercepat pertumbuhan tanaman dan menyuburkan tanah ataupun media tanam. Dengan
kompos dapat mempermudah menmbuhkan banyak pohon untuk keseimbangan lingkungan.
Alasan penulis memilih kompos sebagai kegiatan
persyaratan UAS Psikologi Lingkungan adalah karena melihat konsisi lingkungan
penulis yang banyak sekali sampah organic yang terbuang secara cuma-Cuma dan
tidak dimanfaatkan secara baik. Melihat kondisi tersebut dan peluang yang ada
jadi penulis memilih membuat kompos. Membuat kompos juga tidak ribet. Yaitu mengumpulkan
bahan - bahan pembuatan kompos yaitu sampah organik tersebut yang sudah dipilah
dan berbagai macam tambahan bahan lain yang membantu mempercepat pembusukan bahan
baku sampah organik tersebut. Setelah itu dimasukkan ke dalam suatu wadah dan kemudian
didiamkan atau difermentasi beberapa minggu ataupun beberapa bulan tergantung
percepatan pembusukan bahan baku tersebut.
Kegiatan membuat kompos tersebut bisa saja dapat penulis
teruskan atau dilakukan berkelanjutan tidak hanya saat membuat tugas kuliah saja.
Penulis akan melihat manfaat pembuatan kompos tersebut untuk dirinya ataupun
lingkungannya. Penulis juga akan melanjutkan programnya membuat kompos jika
banyak waktu luang penulis menyukai kegiatannya tersebut. Hal itu akan menjadi
kesibukan rutin yang nantinya akan berdampak baik bagi dirinya dan
lingkungannya. Melihat peluang juga merupakan salah satu faktor kegiatan
tersebut dilakukan secara berkelanjutan oleh penulis. Peluang yang dimaksud
adalah peluang bisnis dengan memanfaatkan sampah menjadi kompos terus dijual
dan menghasilkan pundi - pundi rupiah dari kegiatan tersebut.
Hirarki prioritas pengelolaan limbah dibagi menjadi Reduce,
Reuse dan Recycle. Reduce (pengurangan) dapat
diartikan sebagai
sikap sehari-hari dalam
pengurangan menimbulkan sampah, misalnya membatasi penggunaan kertas
dengan beralih ke
digital. Selanjutnya Reuse (menggunakan kembali) artinya
menggunakan kembali barang bekas
tanpa memprosesnya terlebih
dahulu, misalkan menggunakan kembali kemasan
botol kaca. Contohnya
seperti kita membeli saus botol ketika habis
tidak perlu membeli saus botol yang baru
tetapi kita cukup membeli isi saus tersebut. Recycle
atau mendaur ulang dapat diartikan mengolah menjadi
bahan lain yang
bermanfaat, misalnya mendaur
ulang sampah menjadi kerajinan ataupun pupuk kompos. Dalam
hal ini kompos masuk ke dalam Recycle karena konsep pembutannya adalah
mendaur ulang sampah menjadi suatu produk baru.
Daftar Pustaka
Manik, K. E. S. (2018). Pengelolaan lingkungan hidup. Kencana.
Arisona,
R. D. (2018). Pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) pada pembelajaran
IPS untuk menumbuhkan karakter peduli lingkungan. Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 39-51.
0 komentar:
Posting Komentar