6.1.23

MEMBUAT KOMPOS DARI LINGKUNGAN UNTUK LINGKUNGAN

 

MEMBUAT KOMPOS DARI LINGKUNGAN UNTUK LINGKUNGAN

ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A

Ahmad Helmy Fauzan

21310410091





 

 

            Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan berbagai macam makhluk hidup. Keseimbangan lingkungan dipengaruhi oleh makhluk yang hidup pada lingkungan tersebut, maka dari itu untuk mencapai lingkungan yang seimbang, berkualitas, dan lingkungan yang baik serta mendukung harus diperoleh dengan hidup pro-lingkungan. Hal itu juga erat kaitannya dengan ekosistem di alam. Ekosistem merupakan suatu tatanan yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup (hayati) seperti manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme dan unsur nonhayati seperti tanah, air, udara, sinar matahari dan sebagainya. Jika saja lingkungan itu buruk maka kita sendiri yang akan merasakan dampaknya, Berbagai macam bentuk perilaku dapat diterapkan dalam menjaga lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah sesuai kategorinya, tidak menebang pohon sembarangan, reboisasi, membersihkan lingkungan yang kotor, membuat produk atau alternatif yang mendukung kehidupan di lingkungan dan sebagainya.

            Pada persyaratan UAS mata kuliah Psikologi Lingkungan, penulis diperintahkan memilih salah satu kegiatan yang pro-lingkungan. Dalam hal ini penulis memilih melakukan kegiatan membuat kompos. Kompos dirasa membawa manfaat banyak bagi lingkungan. Kompos terbuat dari sampah organic yang kemudian diolah dengan berbagai tambahan bahan dan difermentasi yang selanjutnya jadi sebagai kompos. Kompos dapat dimanfaatkan untuk membantu mempercepat pertumbuhan tanaman dan menyuburkan tanah ataupun media tanam. Dengan kompos dapat mempermudah menmbuhkan banyak pohon untuk keseimbangan lingkungan.

            Alasan penulis memilih kompos sebagai kegiatan persyaratan UAS Psikologi Lingkungan adalah karena melihat konsisi lingkungan penulis yang banyak sekali sampah organic yang terbuang secara cuma-Cuma dan tidak dimanfaatkan secara baik. Melihat kondisi tersebut dan peluang yang ada jadi penulis memilih membuat kompos. Membuat kompos juga tidak ribet. Yaitu mengumpulkan bahan - bahan pembuatan kompos yaitu sampah organik tersebut yang sudah dipilah dan berbagai macam tambahan bahan lain yang membantu mempercepat pembusukan bahan baku sampah organik tersebut. Setelah itu dimasukkan ke dalam suatu wadah dan kemudian didiamkan atau difermentasi beberapa minggu ataupun beberapa bulan tergantung percepatan pembusukan bahan baku tersebut.

            Kegiatan membuat kompos tersebut bisa saja dapat penulis teruskan atau dilakukan berkelanjutan tidak hanya saat membuat tugas kuliah saja. Penulis akan melihat manfaat pembuatan kompos tersebut untuk dirinya ataupun lingkungannya. Penulis juga akan melanjutkan programnya membuat kompos jika banyak waktu luang penulis menyukai kegiatannya tersebut. Hal itu akan menjadi kesibukan rutin yang nantinya akan berdampak baik bagi dirinya dan lingkungannya. Melihat peluang juga merupakan salah satu faktor kegiatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan oleh penulis. Peluang yang dimaksud adalah peluang bisnis dengan memanfaatkan sampah menjadi kompos terus dijual dan menghasilkan pundi - pundi rupiah dari kegiatan tersebut.

            Hirarki prioritas pengelolaan limbah dibagi menjadi Reduce, Reuse dan Recycle. Reduce (pengurangan)  dapat  diartikan sebagai   sikap   sehari-hari   dalam   pengurangan   menimbulkan   sampah, misalnya membatasi    penggunaan    kertas    dengan    beralih    ke    digital. Selanjutnya Reuse (menggunakan  kembali)  artinya  menggunakan  kembali barang  bekas  tanpa  memprosesnya  terlebih  dahulu,  misalkan  menggunakan kembali  kemasan  botol  kaca.  Contohnya  seperti  kita  membeli saus botol ketika  habis  tidak  perlu  membeli saus botol  yang  baru  tetapi  kita  cukup membeli isi saus tersebut. Recycle atau mendaur ulang dapat diartikan mengolah  menjadi  bahan  lain  yang  bermanfaat,  misalnya  mendaur  ulang sampah menjadi kerajinan ataupun pupuk kompos. Dalam hal ini kompos masuk ke dalam Recycle karena konsep pembutannya adalah mendaur ulang sampah menjadi suatu produk baru.

 






 

Daftar Pustaka

Manik, K. E. S. (2018). Pengelolaan lingkungan hidup. Kencana.

Arisona, R. D. (2018). Pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) pada pembelajaran IPS untuk menumbuhkan karakter peduli lingkungan. Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam3(1), 39-51.

               

0 komentar:

Posting Komentar