6.1.23

Kegitan Before After Aksi Sederhana Meminimalkan Timbulan Sampah







Kegitan Before After Aksi Sederhana Meminimalkan Timbulan Sampah

Essay Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA


Oleh :

Siti Khasanah (21310410089)









Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Sampah menjadi permasalahan umum yang dihadapi oleh setiap daerah di Indonesia juga sebuah isu lingkungan yang tidak bisa dihindari. Di Yogyakarta sendiri, permasalahan persampahan adalah masalah yang memerlukan perhatian.

Dalam perkuliahan salah satu tugas mahasiswa dalam mata kuliah Psikologi Lingkungan adalah melaksanakan satu dari 4 alternatif kegiatan yakni melakukan kegiatan before-after, menabung di bank sampah, melakukan plogging atau membuat kompos padat. Tujuan dari tugas tersebut untuk mahasiwa memahami prinisp-prinsip psikologi lingkungan. Dari kegitan 4 alternatif kegiatan yang saya pilih adalah before-after. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara berfoto dilokasi yang kondisi sampah masih berserakan (before), kemudian berfoto kembali beserta sampah yang sudah dibersihkan atau dimasukan ke frash bag (after)

Kegiatan before-after menyadari saya, lingkungan adalah pemasok sumber daya alam yang mendukung berbagi aktivitas makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai individu untuk meminimalkan dampak kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh sampah. Namun sebelum membahas solusi dan aksi sederhana tersebut, saya ingin memelajari dulu permasalahan lingkungan apa saja yang saat ini sedang kita hadapi di Indonesia terutama di sudut-sudut Daerah Istimewa Yogyakarta daerah tempat tinggal baru saya saat ini. Melakukan before after ke beberapa lokasi menjadi peluang untuk saya mengetahui secara nyata apa saja isu-isu mengenai lingkungan di daerah atau tempat yang saya tinggal saat ini, bagaimana penanganan sampah di tempat-tempat ibadah, bagaimana kesadaran atau kepedulian manusia ketika melihat sampah berserakan dipantai atau tempat wisata, melihat prilaku beberapa para pedagang sayuran atau pengemudi yang membuang sampah dijalanan.

Dengan begitu kegiatan before after tersebut supaya dapat berkelanjutan saya akan selalu berupaya untuk melakukan perubahan menjadi pro lingkungan:

  • Memperhatikan lingkungan sekitar agar terhindarnya bencana alam yang diakibatkan oleh sampah akibat ketidak pedulian masyarakat.
  • Terus mempertahankan perilaku pro lingkungan agar lingkungan yang ada disekitar tetap terjaga kebersihan dan nyaman.
  • Tetap melakukan hal-hal yang bermanfaat dimanapun saya tinggal agar orang-orang disekitar yang tidak atau kurang kepedulian terhadap lingkungan dapat terinspirasi menjadi seorang yang peduli terhadap sekitar dan selalu menjaga lingkungan sekitarnya.

Berikut adalah 6 prioritas pengelolaan limbah, mulai dari yang paling disarankan hingga langkah yang bisa dilakukan meski kurang disarankan. Prioritas pertama yaitu: prevention (pencegahan) yang berarti mencegah terjadinya timbulan sampah. Contoh perilaku adalah memasak dan mengkonsumsi suatu makanan hingga limbah tidak ada sama sekali. Prioritas kedua yaitu minimisation atau reduce, yang berarti meminimalkan atau mengurangi timbulan sampah. Contoh perilaku adalah memilih makanan yang limbahnya paling sedikit. Prioritas ketiga yakni reuse atau menggunakan kembali barang untuk keperluan yang sama atau berbeda fungsi. Contoh perilaku adalah menggunakan kembali botol plastik minuman kemasan sebagai pot bunga. Prioritas keempat yakni recycling, yang berarti mendaur ulang limbah. Contoh perilaku yakni mendaurulang (mengubah) sampah organik menjadi kompos tanaman. Prioritas kelima yakni energy recovery atau memanfaatkan limbah untuk keperluan energi. Contoh perilaku adalah berdirinya PLTS (Pembangkit Listrik Energi Sampah). Prioritas keenam adalah disposal atau membuang / memusnahkan limbah. Limbah pada prioritas keenam tersebut biasa disebut dengan residu (sisa / ampas).

Hubungan antara kegiatan before after dengan hirarki prioritas pengelolaan limbah diatas berada pada prioritas yang kedua yaitu minimsation atau reduce, melakukan before after dapat meminimalkan atau mengurangi timbulan sampah dibeberapa tempat yang banyak sampah akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab atas sampahnya.

Alasan tidak memilih ketiga kegiatan di atas terutama kegiatan kompos adalah selain memakan waktu yang cukup lama dan harus ekstra teliti dengan kondisi yang masih lebih banyak beraktifitas diluar, juga masih sulit dilakukan karena fasilitas dan bahan-bahan ditempat tinggal belum tersedia.




Daftar Pustaka :

Harahap, D. H., Elisa, Nugroho, R. W., & Widyaningsih, S. S. (2019). Kreativitas pada Kegiatan Pemanfaatan Kembali Sampah (Reuse). Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat IV, 2010, 477–483.

























0 komentar:

Posting Komentar