6.1.23

Kegiatan Before-After dalam Hirarki Pengelolaan Sampah

 

UJIAN AKHIR SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta

Oleh: Tiyas Wulandari (21310410108)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 



Pada mata kuliah Psikologii Lingkungan semester ini salah satu tuganya adalah membuat essay terkait kepedulian terhadap sampah dan lingkungan sekitar. Disediakan empat alternatif tugas yang dapat dipilih dan dilaksanakan kemudian dijadikan sebagai bahan pembuatan essay yang akan diupload pada blog moveon. Empat alternatif tersebut diantaranya adalah melakukan kegiatan before-after, menabung di bank sampah, melakukan plogging atau membuat kompos padat. Dari keempat kegiatan tersebut, saya memilih untuk melakukan kegiatan before-after yang digunakan sebagai bahan essay ke-3 saya.

Saya memilih kegiatan before-after sebagai alternatif karena saya menganggap kagatan tersebut paling mudah untuk dilakukan dan waktu pelaksanaannya juga cukup singkat. Tidak hanya itu, kegiatan before-after juga merupakan kegiatan sayang yang menarik dan efektif untuk dilakukan. Saya mendapatkan dampak yang luar biasa bermanfaat bagi diri saya maupun lingkungan sekitar. Dengan melakukan kegiatan before-after di tempat umum seperti tempat wisata, stadion, dan lingkungan sekitar akan menjadikan lingkungan yang semakin bersih dari sampah, baik itu sampah plastik maupun sampah organik. Saya sebagai mahasiswa juga berusaha untuk memberikan contoh dan menjadi pengerak dalam upaya memberikan kesadaran kebersihan lingkungan dan mengajak masyarakat beserta wisatawan untuk menjaga kebersihan.

Kegiatan before-after itu sangat bermanfaat dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan maka saya akan mencoba untuk melakukann kegiatan tersebut  secara berkelanjutan meskipun saya sudah lulus dari mata kuliah psikologi lingkungan. Adapun beberapa cara yang dapat saya lakukan adalah dengan menyadari bahwasannya kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif. Kemudian saya akan mulai melakukan hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan di tempat umum, membereskan meja bekas makanan saya saat makan diluar, atau bahkan saya akan membawa plastik besar ketika berpergian ke tempat wisata seperti pantai dan saya akan melakukan before-after dengan memunguti sampah yang berserakan di sekitar pantai.

Semakin bertambahnya jumlah sampah yang hasilkan dari perilaku manusia, seharusnya kita mengelola sampah tersebut dengan tepat sehingga tidak menimbulkan banyak emisi yang mengakibatkan efek rumah kaca. Berdasarkan jurnal yang telah saya baca terdapat hirarki prioritas pengelolaan sampah yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan dengan cara mencegah timbulnya sampah yang berlebih, upaya meminimalisir/ pengurangan sampah, pemanfaatan sampah dengan cara pengguanaan kembali (reuse), mendaur ulang sampah (recycle), pemanfaatan sampah dengan cara recovery, dan pembuangan dengan memusnahkan sampah residu.

Hierarki pengelolaan sampah tersebut tentu ada hubungannya dengan kegiatan before-after yang telah saya lakukan. Kegiatan before-after sendiri merupakan upaya yang dilakukan untuk membersihkan lingkungan dari sampah yang berserakan di tempat umum. Melalui before-after kita melakukan pemungutan sampah yang berserakan dengan membedakan sampah organik dan anorganik, kemudian kita kumpulkan lalu membuang sampah tersebut ke tempat yang tepat seperti tempat pembuangan akhir. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mulai melakukan pengelolaan sampah dengan tepat, dan memberikan kesadaran kepada masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkukngan hidup. Dengan begitu harapannya kita dan masyarakat sekitar bisa lebih peduli dengan sampah dan mulai bisa menerapkan hirarki pengelolaan sampah dengan tepat dan bijak.

Terdapat beberapa alternatuf lain yang tidak saya pilih, salah satunya adalah pembuatan kompos. Alasan saya tidak memiilih pembuatan kompos padat karena waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut cukup lama berkisar dua minggu sampai satu bulan. Membuat kompos juga perlu melalui beberapa proses mulai dari mencari bahan dan peralatan, menghaluskan bahan yang akan dicampurkan pada kompos, serta melakukann pengecekan pupuk kompos secara rutin sampai kompos benar-benar matang dan siap digunakan sebagai pupuk . Selain itu, saya juga kurang yakin bahwa pembuatan kompos akan berhasil. Karena ada beberapa kendala atau kesalahan teknis pembuatan kompos sehingga kompos yang dighasilkan tidak bisa terurai secara sempurna, bahkan kompos bisa bau dan berlendir. Jika pebuatan kompos yang saya lakukan tidak berhasil kemungkinan saya akan terkendala juga dalam pembuatan essay laporan. Dengan mempertimbangkan beberpa hal diatas maka saya memutuskan untuk  melakukan kegiatan before-after.

 

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, D. H., Elisa, E., Nugroho, R. W., & Widyaningsih, S. S. (2019). KREATIVITAS PADA

KEGIATAN PEMANFAATAN KEMBALI SAMPAH (REUSE). In PROSIDING

SEMINAR NASIONAL LPPM UMP (pp. 477-483).

0 komentar:

Posting Komentar