Essay untuk Ujian Akhir Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Arundati Shinta
Tiyana Arum Sari (21310410073)
Permasalahan sampah di Indonesia sangat memprihatinkan. Banyak orang dengan kesadaran yang rendah membuang sampah sembarangan yang akan menimbulkan banyak bencana. Dengan hal kecil kita membuang sampah pada tempatnya menjadikan hal-hal positif akan tumbuh dalam beberapa waktu. Salah satu kegiatan untuk mengurangi bencana yang semakin parah saya mengikuti kegiatan bank sampah yang ada di sekitar rumah saya. Bank Sampah Daerah Ramah Lingkungan menjadi tujuan utama saya untuk menyetorkan sampah yang sudah saya pilah terlebih dahulu. Dengan hal kecil yang saya lakukan semoga kelak tahun yang akan datang bumi menjadi lebih baik.
1)
Dari 4 alternatif
kegiatan (before-after, bank sampah, plogging, dan kompos padat):
a.
Kegiatan apa yang Anda
pilih untuk essay ke-3?
Jawab :
Kegiatan yang saya pilih untuk Essay 3 yaitu Bank Sampah.
b.
Apa alasannya Anda
melakukan kegiatan tersebut?
Jawab :
Kegiatan Bank Sampah menjadi kegiatan yang saya pilih karena untuk meningkatkan
kesadaran dalam diri saya untuk memilah sampah. Sampah yang bisa recycle
ternyata memiliki nilai guna dan nilau jual yang sangat tinggi.
c.
Bagaimana caranya agar
kegiatan yang Anda lakukan tersebut bisa berkelanjutan (terus Anda lakukan)
meskipun Anda sudah tidak mengambil mata kuliah Psikologi Lingkungan?.
Jawab : Dengan mendaftarkan diri sebagai anggota bank sampah menjadikan kegiatan ini menjadi rutinitas 2 minggu sekali dalam hidup saya. Walau hasil yang tidak seberapa namun memiliki banyak manfaat positif yaitu saya dapat bersosialisasi dengan masyarakat dengan menjaga kebersihan juga memilah sampah.
2) Jelaskan hubungan antara pilihan kegiatan Anda (dari 4 alternatif di atas) dengan hirarkhi prioritas pengelolaan limbah (Chowdhury, Mohammad, Ul Haque & Hossain, 2014; Harahap, Elisa, Nugroho & Widyaningsih, 2019).
Dalam
Hirarki Prioritas Pengelolaan Limbah, bank sampah termasuk dalam beberapa prioritas dalam teori
tersebut. Prioritas kedua yaitu minimisation atau reduce, yang berarti
meminimalkan atau mengurangi timbulan sampah. Contoh perilaku adalah melakukan
kegiatan bank sampah guna meminimalisir terjadinya penumpukan sampah dan memilah
sampah yang akan disetor dalam bank sampah. Prioritas ketiga yakni reuse atau
menggunakan kembali barang untuk keperluan yang sama atau berbeda fungsi.
Contoh perilaku adalah pengalihfungsian hasil bank sampah yang dilakukan oleh
pihak yang sudah ditunjuk oleh bank sampah. Prioritas keempat yakni recycling,
yang berarti mendaurulang limbah. Contoh perilaku yakni mendaurulang (mengubah)
sampah yang sudah disetor.
Chowdhury,
A.H., Mohammad, N., Ul Haque, Md.R. & Hossain, T. (2014). Developing 3Rs
(reduce, reuse and recycle) strategy for waste management in the urban areas of
Bangladesh: Socioeconomic and climate adoption mitigation option. IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology
and Food Technology (IOSR-JESTFT. 8(5), Ver. I, May, pp. 09-18.
Dalam jurnal tersebut dijelaskan tentang permasalahan sampah yang terjadi di Bangladesh. Dengan mengadakan kegiatan Bank Sampah akan mengurangi permasalahan tersebut. Pemerintahan setempat memberikan fasilitas dan edukasi untuk masyarakat agar mengikuti kegiatan tersebut karena akan berdampak positif juka diterapkan. Dalam bank sampah sudah termasuk 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Implementasi 3R akan memiliki dampak sosial ekonomi yang mendalam, juga 3R modern (Reduce, Reuse, dan Recycle) strategi bertindak sebagai pilihan yang berkelanjutan dan sosial ekonomi untuk mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari limbah padat perkotaan.
Harahap, D.H., Elisa, Nugroho, R.W. & Widyaningsih,
S.S. (2019). Kreativitas dan inovasi pada kegiatan pemanfaatan kembali sampah
(reuse). Dalam A. Shinta (Editor). (2019). Memuliakan
sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat.
Yogyakarta: Deepublish. Hal. 39-52.
Persoalan yang berhubungan dengan konsep reuse adalah pada kreativitas dan kemudian inovasi atau penerapan dari kreativitas. Kreatifitas bank sampah dapat diterapkan dengan berbagai inovasi seperti sampah yang ditabung akan ditukar dengan bahan pokok seperti beras, gula, the tergantung dari pendapatan setiap anggota. Untuk mengedalikan produksi sampah dengan metode bank sampah masyarakat harus diedukasi mengenai metode dalam bank sampah dan menjelaskan hal postif dari kegiatan bank sampah.
3) Pertanyaan ini hanya untuk mahasiswa yang tidak memilih
kegiatan kompos. Mengapa Anda tidak memilih kegiatan kompos? Sebutkan alasannya
secara jelas dan lengkap.
Jawab : Kompos adalah proses yang dihasilkan dari pelapukan
(dekomposisi) sisa-sisa bahan organik secara biologi yang terkontrol (sengaja
dibuat dan diatur) menjadi bagian-bagian yang terhumuskan. Pembuatan kompos
butuh waktu yang lama. Lingkungan yang tidak mendukung. Bahan yang digunakan
tidak tersedia di lingkungan saya karena lingkungan saya sudah banyak batako
sebagai alas jalan. Pembuatan kompos sedikit menganggu lingkungan karena
lingkungan saya digunakan sebagai lalulalang orang-orang untuk ke masjid.
Daftar Pustaka :
Handayani, D. dkk (2019). Kreativitas pada kegiatan pemanfaatan kembali sampah (reuse) creativity
in waste reuse, 477. Diakses 06 Januari 2022, dari Universitas Proklamasi
45
Ahmedul, Hye. Dkk (2014). Developing 3Rs (Reduce, Reuse And Recycle) Strategy for Waste
Management in the Urban Areas of Bangladesh: Socioeconomic and Climate Adoption
Mitigation Option, 9-10. Diakses 06 Januari 2022 dari Universitas Proklamasi
45
Shinta, Arundati. (Ed). 2019. Memuliakan Sampah. Yogyakarta : Deepublish
0 komentar:
Posting Komentar