“HUBUNGAN PEMBUATAN KOMPOS TERHADAP HIRARKHI PENGELOLAAN LIMBAH”
ESSAY untuk UJIAN AKHIR PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dosen pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Disusun oleh:
Dian Fadjarini
NIM: 21310410011
Kelas: PSI SJ
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
JANUARI 2023
1. Apa yang dipilih dalam pembuatan essay 3 dan apa alasannya. | a. Kegiatan yang saya pilih untuk essay-3 adalah pembuatan kompos dari sampah rumah tangga.
b. Saya memilih pembuatan kompos karena saya ingin belajar membuat kompos sendiri dirumah. Lagi pula membuat kompos bisa bermanfaat untuk tanaman-tanaman yang ada disekitar rumah saya. Meskipun membutuhkan waku yang cukup lama hampir satu bulan. Menurut saya, bahan-bahan untuk membuat kompos juga cukup mudah didapat karena berasal dari sampah organik rumah tangga.
c. Saya masih berusaha supaya kedepannya tetap dapat konsisten membuat kompos, meskipun tidak lagi mengambil mata kuliah psikologi lingkungan. Membuat kompos bukan semata-mata karena tugas, melainkan karena senang dan ingin berpartisipasi dalam pengelolaan sampah dimulai dari diri sendiri. Saya ingin sekali kepedannya belajar menanam sesuatu, misalnya cabai atau sawi dengan memanfaatkan kompos yang saya buat. Meskipun saya belum tau bagaimana cara yang benar dalam menanam tumbuhan, tapi saya akan berusaha untuk mempelajarinya.
|
2. Hubungan antara pembuatan kompos dengan hirarkhi prioritas pengelolaan limbah (Chowdhury, Mohammad, UI Haque & Hossain, 2014; Harahap, Elisa, Nugroho &Widyaningsih, 2019). | Sampah merupakan suatu barang yang sudah tidak terpakai dan tidak bernilai, dan keberadaanya bersifat menganggu lingkungan. Jadi, pengelolaan sampah sangat penting untuk dilakukan demi kelestarian lingkungan.
Ada dua jenis sampah, yaitu organik (mudah terurai) dan anorganik (tidak mudah terurai). Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahawa ada 6 hirakhi prioritas pengelolaan limbah yaitu: 1. Prevention: adalah bagaimana kita melakukan aktivitas yang tidak menimbulkan limbah 2. Minimisation: adalah bagaimana caranya kita mengeluarkan limbah sesedkit mungkin 3. Reuse: bagaimana caranya kita bisa menggunakan kembali sampah tersebut dengan berbeda fungsi penggunaan. 4. Recycling: mendaur ulang sampah yang ada menjadi sesuatu yang lebih berguna. 5. Energy recovery: limbah dimanfaatkan untuk membuat sebuah energy yang berguna. 6. Disposal: adalah bagaimana kita membuang dan sebisa mungkin memusnahkan sampah yang ada.
Nah, hubungan dari pembuatan kompos dan hirakhi prioritas pengelolaan limbah ada di nomer 4 yaitu recycling. Dalam pembuatan kompos, memanfaatkan limbah-limbah organik lalu di daur ulang menjadi bentuk yang lebih bermanfaat.
Meskipun dalam pembuatan kompos memanfaatkan sampah organik yang sebenarnya bisa terurai sendiri, namun ini tetap dapat dilakukan untuk meminimalisir pembuangan sampah yang menimbulkan bau dan lalat. Sampah-sampah yang biasanya hanya dibuang di kebun memang akan terurai namun dalam waktu yang lama. Jika dibuat kompos akan lebih terlihat rapi tidak bercecer dikebun dan penguraiannya hanya 1 bulan. Kompos juga bisa dimanfaatkan untuk pribadi, misal menyuburkan tanaman dirumah. Bahkan bisa juga untuk dijual. Jadi dalam recycling sampah ke kompos ini sangat baik dan menguntungkan untuk dilakukan.
Setiap dari kita tidak mungkin tidak mengeluarkan sampah perharinya, kita hanya bisa meminimalisir. Namun sampah akan tetap ada dan hirarkhi prioritas mengajarkan bagaimana kita harus mengelola sampah tersebut dengan sebaik mungkin. Kreativitas individu dalam pengelolaan sampah juga sangat penting, sebab tidak semua individu tertarik untuk peduli dengan sampah.
Menurut saya pengelolaan sampah bukan hanya tentang bagaimana kita peduli terhadap lingkungan, namun juga bagaimana kita belajar bertanggung jawab kepada diri sendiri atas sampah-sampah yang telah kita timbulkan.
|
DAFTAR PUSTAKA
Hirarkhi prioritas pengelolaan limbah (Chowdhury, Mohammad, Ul Haque & Hossain, 2014; Harahap, Elisa, Nugroho & Widyaningsih, 2019).
Chowdhury, A.H., Mohammad, N., Ul Haque, Md.R. & Hossain, T. (2014). Developing 3Rs (reduce, reuse and recycle) strategy for waste management in the urban areas of Bangladesh: Socioeconomic and climate adoption mitigation option. IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology (IOSR-JESTFT. 8(5), Ver. I, May, pp. 09-18.
Harahap, D.H., Elisa, Nugroho, R.W. & Widyaningsih, S.S. (2019). Kreativitas dan inovasi pada kegiatan pemanfaatan kembali sampah (reuse). Dalam A. Shinta (Editor). (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. Hal. 39-52.
|
0 komentar:
Posting Komentar