Essay untuk Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta
Nama :
Brhyllianda Ridwan Susila
Kesadaran terhadap sampah harus dipupuk sedari dini,
mengingat generasi muda saat ini kurang begitu peduli tentang kondisi alam dan
lingkungan. Mungkin hal ini ditemukan juga pada penulis dengan belum
konsistennya terhadap perilaku peduli akan lingkungan. Belajar psikologi
lingkungan perlahan merubah mindset penulis untuk lebih sadar akan
dampak buruk yang akan terjadi jika kita acuh terhadap pengendalian sampah.
1). Salah satu kegiatan yang penulis
lakukan disini adalah kegiatan before-after, yaitu kegiatan membersihkan
tempat-tempat umum yang tercemari oleh adanya sampah atau sisa-sisa proses yang
terjadi karena alam. Secara rinci kegiatan before-after adalah kegaitan
mengabadikan tempat yang dibersihkan, yaitu dengan cara mempotret saat kondisi
masih kotor dan belum dibersihkan (before), lalu diambil potret lagi
setelah selesai dibersihkan (after).
Mengapa penulis memilih melakukan
before-after diantara banyak opsi yang bisa dipilih yaitu karena
kegiatan ini dilakukan di berbagai tempat yang tentunya menjadi pengalaman baru
yang tidak membosankan, berdasarkan pengalaman yang dialami penulis bahwa
kegiatan before after pertama yang dilakukan di pantai kukup sedikit mempengaruhi
pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan dan malah ada suatu
komunitas yang sedang rekreasi ikut memungut sampah karena mereka melihat
penulis memungut sampat di pesisir pantai. Hal ini yang membuat penulis
semangat untuk melakukan before-after yang ke 2,3 dan 4.
Agar kegiatan ini tetap bisa
dilajutkan, salah satu caranya adalah selalu menyisihkan waktu unuk memungut
sampah di sela sesa kegiatan, mengajak teman dan keluarga untuk melakukan juga,
seta upload di media sosial agar banyak yang mengapresiasi dan selalu mebuat
semangat untuk tetap melakukan.
2). Kegiatan
yang penulis lakukan tentunya berkaitan dengan hirarki prioritas pengelolaan
limbah, dalam hirarki mencakup :
a) Prevention – mencegah
terjadinya penimbunan sampah
b) Minimisation/Reduce – mengurangi produksi sampah sedari awal
dengan cara membawa sendiri kantung belanja, menggunakan produk yang bisa
digunakan berulang kali, dan lain-lain
c) Reuse –
menggunakan kembali material yang bisa dan aman untuk digunakan kembali, salah
satunya dengan cara membuat kerajinan tangan atau proses upcycle
d) Recycle –
mendaur ulang sampah dengan cara meleburkan, mencacah, melelehkan untuk
dibentuk kembali menjadi produk baru yang umumnya mengalami penurunan kualitas
e) Recovery – saat
tidak bisa didaur ulang, maka cari jalan untuk menghasilkan energi atau
material baru dengan memproses sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang
tersebut (residu)
f)
Disposal – sampah/produk sisa dari proses recovery
yang umumnya berupa abu atau material sisa lainnya dibawa ke TPA untuk diolah
dan diproses agar tidak merusak lingkungan
Kegiatan before-after ini sendiri
betumpu pada poin nomor 1 yaitu Prevention atau juga bisa
dikatakan pencegahan bertumpuknya sampah di wilayah-wilayah umum seperti tempat
pariwisata dengan cara membersihkan serta membuang sampah di tempat yang sudah
disediakan.
3). Mengapa penulis memilih
untuk melakukan kegiatan before-after dibandingkan membuat kompos? Karena
menurut penulis banyak manfaat dan tentunya efisien dalam hal waktu karena membuat
kompus membutuhan waktu yang relatif lama dan membosankan, sementara kegiatan before-after
adalah aksi langsung terjun ke suatu tempat baru ke tempat lainnya
dapat menjadi contoh untuk orang yang melihat secara langsung, juga dapat
mengisnpirasi orang lain dengan kita memposting foto before-after kita
di media sosial, bisa jadi ini akan menjadi trend positif yang akan semakin banyak dilakukan anak-anak
muda untuk lebih peduli lingkungan dengan kampanye kreatif terhadap lingkungan
di media sosial mereka masing-masing.
Daftar Pustaka :
A. Shinta (Editor). (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan
aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
Hal. 40-51.
mediaindonesia.com (Jumat 09
September 2022) Para Konten Kreator Diajak untuk
Lebih Peduli Lingkungan. Diakses pada
06 Januari 2023, dari https://mediaindonesia.com/humaniora/521372/para-konten-kreator-diajak-untuk-lebih-peduli-lingkungan
Marulam MT Simarmata, Ulung Napitu (editor). (2022). Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Berbasis
Masyarakat. Hal. 9-12.
0 komentar:
Posting Komentar