24.12.22

RINGKASAN JURNAL SSK PIO

 

REVIEW JURNAL

Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pengelolaan Sampah Di Kecamatan Pauh Kota Padang. Padang: Open Access.

Electra Alnurin/ 19310410004

Ringkasan Jurnal SSK PIO 

 

Topik

:

perilaku, ibu rumah tangga, limbah pengelolaan

Sumber

:

Rahfi, Nurfadilla, Dkk. (2021). Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pengelolaan Sampah Di Kecamatan Pauh Kota Padang. Padang: Open Access.

Permasalahan

:

Banyak ditemui ibu rumah tangga yang belum memenuhi kriteria lingkungan sehat, bersih, dan pola hidup sehat seperti membuang sampah dan air limbah rumah tangga sembarangan, sehingga ketika hari hujan dalam jangka waktu yang cukup lama menyebabkan air menjadi tergenang, sampah menjadi berserakan, lingkungan sekitar tempat tinggal menjadi kotor, dan juga menyebabkan bau yang tidak sedap. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku ibu rumah tangga dalam melakukan pengelolaan sampah yang mereka hasilkan di rumah. Salah satu dari beberapa faktor tersebut adalah tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dalam melakukan pengelolaan sampah. Perbedaan tingkat pengetahuan seseorang di pengaruhi oleh tingkat pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dapat mempengaruhi perilaku, sikap dan tindakan seseorang dalam melakukan segala hal terutama dalam pengelolaan sampah, sehingga perbedaan tingkat pengetahuan menyebabkan perbedaan dalam cara mengelola sampah dan limbah rumah tangga.

Tujuan Penelitian

:

Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu rumah tangga tentang di mana lokasi ibu rumah tangga membuang sampah di Kecamatan Pauh Kota Padang, kondisi sampah yang dibuang oleh ibu rumah tangga di Kecamatan Pauh Kota Padang, dan apakah ibu rumah tangga melakukan pengelolaan sampah di Kecamatan Pauh

Isi

:

·       Dinas Lingkungan Hidup pada tahun 2020 memperkirakan penduduk kota Padang mencapai satu juta jiwa dengan indeks rata-rata perorangnya menghasilkan 0,5 Kg sampah perhari, maka setiap harinya akan ada 500 ton sampah dengan luas tempat pembuangan akhir (TPA) di Air Dingin sekitar 16 hektar, maka diperkirakan 8-10 tahun kedepan tidak akan sanggup lagi menampung sampah dari setiap rumah tangga.

·       Perilaku ibu rumah tangga dalam melakukan pengelolaan sampah di Kecamatan Pauh Kota Padang pada hakikatnya merupakan tindakan yang menjadi kebiasaan dari ibu rumah tangga itu sendiri.

·       Pada saat observasi dan wawancara masih di temui sampah yang dihasilkan disetiap rumah memiliki kondisi sampah yang tidak dapat digunakan kembali atau tidak dapat dimanfaatkan, karena tidak semua ibu rumah tangga di Kecamatan Pauh melakukan pengelolaan sampah, sampai saat ini ibu rumah tangga di Kecamatan Pauh masih memandang sampah sebagai sumber daya yang tidak mempunyai manfaat

Metode

:

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Pauh Kota Padang. Teknik pengambilan data menggunakan menggunakan observasi, angket, wawancara dan dokumentasi, sumber data dari penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data sekunder berasal dari hasil wawancara dengan informan, sedangkan data sekunder berasal dari Badan Pusat Statistik Kecamatan Pauh Dalam Angka 2019 dan Data Drainase Bappeda 2019.

Hasil

:

Hasil penelitian perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Pauh Kota Padang menunjukkan bahwa, lokasi pembuangan sampah ibu rumah tangga adalah di sekitar bantaran sungai, di tepi jalan, tengah taman jalan, TPS atau tempat penampungan sementara, belakang rumah dan halaman rumah, Ibu rumah tangga tidak melakukan pemilahan sampah saat sebelum membuang sampah, sehingga kondisi sampah yang akan dibuang bercampur menjadi satu, ditemukan di seluruh Kecamatan Pauh setiap ibu rumah tangga hanya sedikit yang mengetahui bagaimana cara memilah sampah, mendaur ulang sampah, dan memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi. Pengelolaan sampah yang digunakan yaitu dengan model pengelolaan Landfill atau membiarkan sampah membusuk begitu saja.

Diskusi

:

Pembentukan perilaku ibu rumah tangga dalam mengelola sampah sudah pernah diberikan sosialisasi dimulai dari tingkat Rt, Rw Kelurahan, Kecamatan maupun Puskesmas Kecamatan Pauh, tetapi sosialisasi yang diadakan tidak memberikan contoh bagaimana konstruksi tempat sampah yang baik, membuang di lokasi yang tepat, memilah sampah, mengurangi penumpukan sampah dan sebagainya. Maka oleh sebab itu ibu rumah tangga hanya asal membuat tempat sampah agar sampah tidak berserakan. Dan juga menyebabkan masyarakat kurang memahami tempat-tempat mana saja yang perlu tempat sampah, umumnya ibu rumah tangga hanya meletakkan tempat sampah begitu saja.

0 komentar:

Posting Komentar