23.12.22

RINGKASAN JURNAL SSK PIO

 

SISTEM PENGOLAHAN DAN UPAYA PENANGGULANGAN SAMPAH DI KELURAHAN DUFA-DUFA KOTA TERNATE


Maily Qisti Rofiq

19310410095

 

PRODI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

2022

 

Topik

SISTEM PENGOLAHAN DAN UPAYA PENANGGULANGAN SAMPAH DI KELURAHAN DUFA-DUFA KOTA TERNATE

Sumber

Jailan Sahil, J.,  Mimien, H. I.  A., Fachtur, R. & Istamar, S. (2016). Sistem Pengelolaan dan Upaya Penanggulangan Sampah Di Kelurahan Dufa- Dufa Kota Ternate. Jurnal BIOeduKASI, 4(2), Maret 2016, 478-487

Permasalahan

Permasalahan yang terjadi yaitu pengelolaan persampahan di Kota ternate belum cukup baik, beberapa faktor yang mempengaruhui sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Dufa-Dufa masih mengalami permasalahan yakni budaya sikap dan perilaku masyarakat, timbunan dan karakteristik sampah, serta sarana pengumpulan, pengangkutan, pengelolaan dan pembuangan akhir sampah.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan dan upaya penanggulangan sampah di Kelurahan Dufa- Dufa Kota Ternate.

Isi

Berdasarkan data pada katalog Kecamatan Sreseh dalam Angka 2016, Desa Disanah memiliki luas wilayah sebesar 10,53 km2, dengan jumlah penduduk Desa Disanah sebesar 896 orang pada tahun 2015. Kepadatan penduduk Desa Disanah sebesar 85,09 orang/km2 yang terpusat pada wilayah tertentu. Sedangkan wilayah yang lain dimanfaatkan sebagai tambak ikan atau tambak garam. Penghasilan utama warga Desa Disanah adalah garam, udang, dan ikan bandeng adanya tambak garam dan tambak ikan seluas 1.003 Ha. Beberapa tambak di sekitar wilayah pemukiman dimanfaatkan menjadi tempat pembuangan sampah. Hal ini menjadi salah satu masalah lingkungan di Desa Disanah karena tidak adanya pengelolahan sampah menyebabkan sampah ditimbun di tambak dan lahan kosong.

Hasil Observasi, menunjukan warga desa tidak memiliki tempat sampah untuk melakukan proses pewadahan sehingga warga terbiasa membuang sampah sembarangan dan membakarnya di sekitar rumah. Tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara, maka warga membuang sampah rumah tangga yang berskala besar di lahan kosong atau tambak yang dimanfaatkan menjadi tempat pembuangan akhir. Minim dan mahalnya lahan menyebabkan Desa Disanah tidak memiliki tempat untuk pembuangan akhir. Susahnya akses keluar masuk desa membuat warga kesulitan membawa sampah ke tempat pembuangan akhir. Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan masih kurang sehingga permasalahan sampah tersebut masih dipandang wajar.

Ibu rumah tangga terbiasa membersihkan sampah disekitar rumahnya dengan cara disapu. Setelah sampah terkumpul, tindakan yang dilakukan adalah membakar kumpulan sampah tersebut atau sebagian dari warga membuang sampah tersebut di titik penampungan sampah desa yang terletak di beberapa titik wilayah pemukiman desa.

Metode

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode analisis data distribusi frekuensi dengan dilakukan analisis terhadap sistem pengelolaan sampahan di Kelurahan Dufa- Dufa.

Metode pengambilan data menggunakan data primer dengan menyebarkan kuisioner dilakukan untuk medapatkan informasi terkait kondisi budaya sikap dan perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah, kondisi persampahan (timbulan dan karakteristik sampah serta sarana persampahan yang disediakan), dan data sekunder diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi yaitu mengumpulkan data baik dari dokumen seperti laporan hasil penelitian, catatan, berkas, atau dokumen resmi lainnya yang relevan dengan penelitian ini.

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengelolaan persampahan di Kota ternate belum cukup baik, beberapa faktor yang mempengaruhui sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Dufa-Dufa masih mengalami permasalahan yakni budaya sikap dan perilaku masyarakat, timbunan dan karakteristik sampah, serta sarana pengumpulan, pengangkutan, pengelolaan dan pembuangan akhir sampah.

Pola pengumpulan sampah Kota Ternate masih menggunakan metode individual langsung, metode individual tidak langsung dan metode komunal langsung. Beberapa faktor-faktor penghambat yang mempengaruhui sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Dufa-Dufa, antara lain kepadatan dan penyebaran penduduk, karakteristik fisik lingkungan dan sosial ekonomi, budaya, sikap dan perilaku masyarakat.

Model pengolahan sampah di Kota Ternate hendaknya melibatkan berbagai komponen pemangku kepentingan dan memperhatikan karakteristik sampah, karakteristik perkotaan serta keberadaan sosial-budaya masyarakat setempat.

Diskusi

Pengolahan sampah di Kota ternate belum cukup baik, beberapa faktor yang mempengaruhui sistem pengelolaan sampah seperti budaya sikap dan perilaku masyarakat, timbunan dan karakteristik sampah, serta sarana pengumpulan, pengangkutan, pengelolaan dan pembuangan akhir sampah. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan yang menyebabkan banyaknya timbunan sampah di kota Ternate khususnya Kelurahan Dufa-Dufa.

Timbunan sampah banyak terlihat di pemukiman warga, pasar, dan juga pelabuhan. Untuk itu, pengolahan sampah harus melibatkan berbagai komponen pemangku kepentingan dan memperhatikan karakteristik sampah, karakteristik perkotaan serta keberadaan sosial-budaya masyarakat setempat.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar