23.12.22

ESSAY KULIAH LAPANGAN 2 DI TPS RANDU ALAS

Nama : Khanifatu Zahro
Nim : 21310410053
Kelas : Psikologi SP

 Dosen pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta









TPS Randu Alas yang berada di Candi Karang, Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta  pada tahun 2015 mengajukan permohonan kepada dinas LH dan mulai beroperasi pada bulan 16 Februari 2016 dan mendapat sarana dan prasarana dari pemerintah untuk mengelola sampah di RW 9 pada saat itu. Sampah menjadi masalah utama di Yogyakarta, karena banyak TPS yang tutup karena masalah pembuangan yang ada di warga sekitar. Maka pemerintah berharap masalah sampah bisa ditangani melalui TPS. Sampah bagi sebagian orang merupakan masalah tapi bagi TPS merupakan berkah. Tapi tidak semua sampah bisa dikelola secara tuntas karena banyak residu yang belum bisa di kelola otleh TPS Randu Alas.

Awal berjalannya TPS Randu Alas hanya ada 30 pelanggan karena untuk mengubah pola pikir warga itu susah. Dan mulai berkembang menjadi 350 pelanggan yang diambil seminggu 2 kali dengan penentuan zona berdasar hari. Dan sekarang TPS sudah mengelola 5 dukuh dengan sistem 3R yaitu “Reduce, Reuse, Recycle” merupakan maksud penanganan sampah yang terdiri dari tiga unsur yaitu, “Mengurangi”, “Menggunakan ulang” dan “Mendaur ulang” sampah.

Di TPS Randu Alah sampah di pilah menjadi 2 bagian yaitu sampah anorganik nanti dipilah sesuai bahan dan disetorkan untuk daur ulang, yang organik di olah menjadi kompos, eco enzim, dan poc ( pupuk organik cair). Dan ada beberapa jenis sampah yamg tidak bisa TPS manfaatkan seperti sampah d3 (pempers,baterai,lampu dll). Residu sampah yang tidak bisa digunakan akan dipisahkan dan nanti akan dibuang ke TPA.

 TPS bisa mengurai sekitar 50 % sampah sebelum masuk ke TPA. Selain di sampah TPS juga mempunyai masalah di SDM, karena banyak yang tidak tertarik dengan kerjaan dan gajinya kurang dari UMR. Dan jika ada SDM yang sakit tidak ada yang bisa menganti. Di TPS juga setiap SDM mempunyai jaminan kesehatan yang sudah terdaftar.

Untuk pengolahan kompos biasa menggunakan mol, eco enzim, dan eco lidi ( hasil karya mahasiswa UGM yang masih dirahasiakan produk ini untuk mengurangi bau sampah). Pengompasan menggunakan sistem windrow ( orator bambu) untuk memecahkan gas metan yang terurai. Dan pembuatan kompos ini memakan waktu sekitar 1 bulanan. Dan untuk sampah buah akan di fragmentasikan untuk membuat poc. Proses fragmentasi menggunakan alat sederhana yaitu dengan tong yang ada saluran pembuangan di bawahnya.

Dan yang menjadi masalah di tps sisa makanan dan sisa sayuran yang mudah busuk dan tidak ditangani dengan cepat akan menimbulkan bau, maka TPS membuat inovasi dengan cara sampah organik yang mudah membusuk di jadikan pakan untuk magot. Karena magot mengandung sumber protein yang tinggi. Magor bisa untuk banyak hal contohnya pakan ayam, burung, dan campuran untuk pelet. Untuk pakan burung biasanya magot di keringkan dan dikemasi dan dijual hingga daya tahannya lama sampai 1 tahun.

 Untuk mengembangbiakkan magot membutuhkan tempat yang tertutup agar tidak ada tikus atau burung yang akan memangsa magotnya. Pengembangbiakan magot itu dari lalat Black Soldier Fly ( BSF ) yang diletakkan di tempat yang tertutup dengan jaring. Dan memberikan minum , sehingga bertelur di tempat yang telah di sediakan ( kayu ) dan nantinya akan dipindah di tempat lain. Lalat BSF setelah bertelur akan mati. Dan setelah 5 hari telur itu akan menetas. Kalau sudah membesar makan akan ditempatkan di tempat yang berbeda. Dan juga siap untuk menjadi pupa maka mereka akan memisahkan diri. Jika sudah memisahkan diri pupa akan dipindahkan ke tempat gelap yang menyatu dengan kandang BSF untuk mencari cahaya.  

Umur magot dari telur menjadi pupa membutuhkan waktu singkat yaitu 40 hari. Dan penjualan magot bisa berupa telur, pupa dan magot. Magot yang siap panen itu berumur sekitar 15 hari agar keadaan protein yang dikandung sedang bagus bagusnya. Jika lebih dari itu kualitasnya akan menurun dan kulit magot akan mengeras. Dan sisa pupa ( cangkang ) bisa dicampurkan sebagai tambahan pembuatan pelet/ makanan ikan karena mengandung prebiotik.

Makanan yang diberikan juga tidak susah yang penting sampah organik dan sisa makanan bahkan bangkai yang baru mati. Jika diberi buah maka bagian kulit ( pisang ) dan biji tidak akan dimakan jika dikasih bangkai ayam hanya akan tersisa tulang. Magot bisa di sebut sebagai hewan yang serakah masalah makanan mereka akan cepat dalam menghabiskan makanan dalam porsi besar. TPS Randu Alas memanfaatkan kotoran dari ayam organik yang dikembangbiakkan menjadi makanan magot. Untuk kotoran sisa makanan magot gampang untuk membersihkannya karena magot akan berkumpul serta bersembunyi dan gampang dalam memisahkan kotoran sisa makananya dengan magotnya. Sekian essay kuliah lapangan ke 2 saya , terima kasih.

 

 

 


0 komentar:

Posting Komentar