24.12.22

RINGKASAN JURNAL SSK PIO

RINGKASAN JURNAL
SSK PIO HUBUNGAN ECOLITERACY DENGAN PERILAKU PRO-LINGKUNGAN PESERTA DIDIK SMP 

Trias Sabila Rahmah/19310410036

Fakultas Psikologi

Univesitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Topik

Ecoliteracy, perilaku pro lingkungan, peserta didik

Sumber

Nurfajriani, N., Azrai, E. P., & Sigit, D. V. (2018). Hubungan ecoliteracy dengan perilaku pro-lingkungan peserta didik SMP. Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 5(2), 63-69.

Permasalahan

Ecoliteracy perlu dikembangkan pada peserta didik saat pembelajaran. Namun saat ini masih banyak sekolah yang berfokus pada penyelesaian kurikulum saja, sehingga kepedulian peserta didik terhadap lingkungan kurang diperhatikan. Akibatnya banyak peserta didik yang masih berperilaku tidak pro-lingkungan.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan ecoliteracy dengan perilaku prolingkungan.

Isi

Saat ini kerusakan lingkungan semakin bertambah karena perilaku manusia yang tidak menjaga lingkungan. Perilaku manusia yang menyebabkan masalah lingkungan tidak dapat dikatakan sebagai perilaku prolingkungan.

Perilaku pro-lingkungan menurut Kollmus & Agyeman (2002) adalah sebuah tindakan yang dilakukan secara sadar untuk mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh aktivitas manusia pada lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan akan timbul ketika seseorang telah memahami arti penting lingkungan bagi kehidupan. Memahami lingkungan dapat disebut sebagai ecoliteracy. Ecoliteracy perlu dikembangkan pada peserta didik. Ketika peserta didik mulai memahami hubungan yang terjadi di lingkungan, maka peserta didik akan lebih peduli terhadap lingkungannya Goleman (2012).

Program-program sekolah yang diikuti peserta didik diharapkan dapat menjadi sumber pembelajaran lingkungan hidup yang dapat meningkatkan ecoliteracy. Namun kenyataannya banyak peserta didik yang hanya memiliki nilai baik pada sisi kognitifnya. Valentine (2015) mengungkapkan banyak sekolah yang berfokus pada penyelesaian kurikulum saja, sehingga kepedulian peserta didik terhadap lingkungan kurang diperhatikan. Akibatnya banyak peserta didik yang masih berperilaku tidak pro-lingkungan.

Menurut Vining dan Ebreo (1990) dalam Modi dan Patel (2013) menyatakan bahwa ecoliteracy sebagai penentu dalam perilaku pro-lingkungan. Dikatakan sebagai penentu dalam perilaku pro-lingkungan karena orang yang memiliki ecoliteracy tinggi memiliki pengetahuan mengenai lingkungan yang lebih tinggi, sehingga akan berdampak pada perilaku yang lebih pro terhadap lingkungan.

Metode

·         Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan studi korelasional. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2017-2018 di SMPN 45 Jakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 168 peserta didik.

·         Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah kuisioner untuk menjaring data perilaku pro-lingkungan dan tes untuk menjaring data ecoliteracy. 

·         Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas menggunakan uji KolmogorovSmirnov, uji homogenitas menggunakan uji Bartlet, dan uji hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana dan uji Pearson Product Moment.

Hasil

·         Ecoliteracy peserta didik SMPN 45 Jakarta termasuk ke dalam kriteria sangat tinggi. Tingginya nilai ecoliteracy yang diperoleh peserta didik dikarenakan peserta didik telah memahami materi mengenai lingkungan. Pemahaman yang tinggi mengenai lingkungan diperoleh melalui pembelajaran lingkungan hidup dan mengikuti program-program sekolah sehingga peserta didik terlibat langsung ke alam.

·         Perilaku pro-lingkungan peserta didik SMPN 45 Jakarta termasuk ke dalam kriteria yang sedang hingga tinggi. Tingginya skor perilaku pro-lingkungan yang diperoleh peserta didik dikarenakan peserta didik telah memiliki pengetahuan mengenai lingkungan serta telah mengetahui bagaimana cara untuk melestarikan lingkungan dimana pengetahuan merupakan salah satu dimensi ecoliteracy.

·   Terdapat hubungan positif antara ecoliteracy dengan perilaku pro-lingkungan pada peserta didik SMPN 45 Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima. Dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,171 dan persamaan regresi menunjukkan hubungan positif antara ecoliteracy dengan perilaku pro-lingkungan.

Diskusi

Perilaku pro lingkungan sangat dibutuhkan untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Ecoliteracy merupakan salah satu wujud perilaku pro lingkungan yang dapat diterapkan pada pembelajaran lingkungan untuk peserta didik. Ecoliteracy dapat mengenalkan peserta didik cara memahami lingkungan sehingga peserta didik dapat lebih peduli dengan lingkungan, mengerti dampak-dampak positif perilaku pro lingkungan, dan dapat meminimalisir kerusakan lingkungan.


0 komentar:

Posting Komentar