25.12.22

REVIEW JURNAL

 

Satria Alfian Rifqi Nugroho

19310420053

 

Topik

:

pengelolaan sampah, akurasi, instrumen kebijakan

Sumber

:

Anggara, Muhammad Rafli, Dkk. (2020). Analisis Ketepatan Instrumen Kebijakan Pengelolaan Sampah Berbasis Reduce Reuse Recycle (3r) Di Desa Adikarto Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Semarang: Universitas Diponegoro

Permasalahan

:

Kabupaten Magelang sudah masuk darurat sampah karena jumlah produksinya mencapai ratusan ton tiap harinya. Berdasarkan penelitian timbulan sampah yang dilakukan DLH Kabupaten Magelang, jumlah sampah yang dihasilkan tiap jiwa di Kabupaten Magelang adalah 0,5 kg/hari. Selama ini kurang optimalnya pengelolaan sampah di kabupaten Magelang kerap kali terjadi diakibatkan oleh dinamika penduduk dan minimnya kesadaran penduduk terkait pengelolaan sampah (LKJIP DLH Kabupaten Magelang 2019 & 2020).

Tujuan Penelitian

:

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penentuan penggunaan instrumen kebijakan campuran dalam kebijakan pengelolaan sampah berbasis reduce, reuse, dan recycle (3R) di Desa Adikarto, Muntilan Kecamatan, Kabupaten Magelang.

Isi

:

·       Pengurangan sampah dilakukan dengan sistem reduce, reuse, dan recycle (3R) dan penanganan sampah. Penanganan sampah di Adikarto dilakukan oleh petugas dari KPP TPS3R Sahabat bukan oleh DLH.

·       Dari segi sumber daya keuangan bank sampah selama ini berasal dari dana mandiri yang diperoleh dari hasil penjualan kepada pengepul setiap bulanya, dana desa, serta beberapa bank sampah mendapat bantuan dana operasional dari yayasan tertentu atau dana yang berasal dari prestasi yang dimiliki.

·       Kegiatan TPS3R yang rutin dilakasnakan adalah pengangkutan sampah setiap minggu. Kemudian untuk kegiatan bank sampah unit penimbangan dan penjualan setiap bulan baik 1 kali maupun 2 kali sementara kegiatan lain seperti pembuatan kreasi, komposting sangat jarang dilakukan.

Metode

:

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan data teknik pengumpulan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori instrumen kebijakan Howlett & Ramesh dan teori Van Metter & Van Horn implementasi kebijakan.

Hasil

:

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kebijakan campuran instrumen yang tepat karena untuk menerapkan kebijakan pengelolaan sampah diperlukan campur tangan pemerintah daerah agar implementasi kebijakan benar-benar optimal. Faktor pendorong akurasi instrumen ini meliputi subsidi, biaya pengguna, standar dan target kebijakan, dan sumber daya yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya dapat diketahui dari penyebarannya informasi, lelang hak, komunikasi, karakteristik organisasi, sikap pelaksana, serta kondisi lingkungan.

Diskusi

:

·      Intrumen kebijakan campuran yakni menggabungkan instrumen wajib (compulsory instrument) dan intrumen sukarela (voluntary instrument) yang digunakan untuk mengimplementasikan suatu kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Magelang termasuk di Desa Adikarto Muntilan sudah tepat digunakan.

·      Instrumen paksaan (compulsory instrument) akan sulit digunakan karena sampah merupakan masalah sosial dan tidak semua masyarakat dapat dipaksa untuk melakukan pengelolaan sampah dilihat juga dari partisipasi dan kepatuhan masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang juga belum optimal di Desa Adikarto serta minimnya penegakan hukum atas pelanggaran pengelolaan sampah selama ini di Kabupaten Magelang.

·      Faktor pendorong dari ketepatan penggunaan instrumen campuran dalam kebijakan pengelolaan sampah berbasis 3R ini antara lain adalah dari segi standar dan sasaran kebijakan dan sumber daya yang memadai.

 

0 komentar:

Posting Komentar