Satria
Alfian Rifqi Nugroho
19310420053
Topik
|
: |
pengelolaan sampah, akurasi, instrumen
kebijakan |
Sumber |
: |
Anggara, Muhammad Rafli,
Dkk. (2020). Analisis Ketepatan Instrumen Kebijakan Pengelolaan Sampah
Berbasis Reduce Reuse Recycle (3r) Di Desa Adikarto Kecamatan Muntilan
Kabupaten Magelang. Semarang: Universitas Diponegoro |
Permasalahan |
: |
Kabupaten Magelang sudah
masuk darurat sampah karena jumlah produksinya mencapai ratusan ton tiap
harinya. Berdasarkan penelitian timbulan sampah yang dilakukan DLH Kabupaten
Magelang, jumlah sampah yang dihasilkan tiap jiwa di Kabupaten Magelang
adalah 0,5 kg/hari. Selama ini kurang optimalnya pengelolaan sampah di
kabupaten Magelang kerap kali terjadi diakibatkan oleh dinamika penduduk dan minimnya
kesadaran penduduk terkait pengelolaan sampah (LKJIP DLH Kabupaten Magelang
2019 & 2020). |
Tujuan
Penelitian |
: |
Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis penentuan penggunaan instrumen kebijakan campuran dalam
kebijakan pengelolaan sampah berbasis reduce, reuse, dan recycle (3R) di Desa
Adikarto, Muntilan Kecamatan, Kabupaten Magelang. |
Isi |
: |
·
Pengurangan
sampah dilakukan dengan sistem reduce, reuse, dan recycle (3R) dan penanganan
sampah. Penanganan sampah di Adikarto dilakukan oleh petugas dari KPP TPS3R
Sahabat bukan oleh DLH. ·
Dari
segi sumber daya keuangan bank sampah selama ini berasal dari dana mandiri
yang diperoleh dari hasil penjualan kepada pengepul setiap bulanya, dana
desa, serta beberapa bank sampah mendapat bantuan dana operasional dari
yayasan tertentu atau dana yang berasal dari prestasi yang dimiliki. · Kegiatan TPS3R yang rutin dilakasnakan
adalah pengangkutan sampah setiap minggu. Kemudian untuk kegiatan bank sampah
unit penimbangan dan penjualan setiap bulan baik 1 kali maupun 2 kali
sementara kegiatan lain seperti pembuatan kreasi, komposting sangat jarang
dilakukan. |
Metode |
: |
Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan data teknik pengumpulan berupa
wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori
instrumen kebijakan Howlett & Ramesh dan teori Van Metter & Van Horn
implementasi kebijakan. |
Hasil |
: |
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan kebijakan campuran instrumen yang tepat karena
untuk menerapkan kebijakan pengelolaan sampah diperlukan campur tangan
pemerintah daerah agar implementasi kebijakan benar-benar optimal. Faktor
pendorong akurasi instrumen ini meliputi subsidi, biaya pengguna, standar dan
target kebijakan, dan sumber daya yang memadai. Sedangkan faktor
penghambatnya dapat diketahui dari penyebarannya informasi, lelang hak,
komunikasi, karakteristik organisasi, sikap pelaksana, serta kondisi
lingkungan. |
Diskusi |
: |
·
Intrumen
kebijakan campuran yakni menggabungkan instrumen wajib (compulsory
instrument) dan intrumen sukarela (voluntary instrument) yang digunakan untuk
mengimplementasikan suatu kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Magelang
termasuk di Desa Adikarto Muntilan sudah tepat digunakan. ·
Instrumen
paksaan (compulsory instrument) akan sulit digunakan karena sampah merupakan
masalah sosial dan tidak semua masyarakat dapat dipaksa untuk melakukan
pengelolaan sampah dilihat juga dari partisipasi dan kepatuhan masyarakat
terhadap pengelolaan sampah yang juga belum optimal di Desa Adikarto serta
minimnya penegakan hukum atas pelanggaran pengelolaan sampah selama ini di
Kabupaten Magelang. ·
Faktor
pendorong dari ketepatan penggunaan instrumen campuran dalam kebijakan
pengelolaan sampah berbasis 3R ini antara lain adalah dari segi standar dan
sasaran kebijakan dan sumber daya yang memadai. |
0 komentar:
Posting Komentar