25.12.22

MERINGKAS JURNAL PENELITIAN SEBAGAI REFERENSI PENELITIAN SSK PIO

 

Adnan Askuri

19310410060

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 2022


Topik

Pengelolahan Sampah, Karakter, Konsekuensi

Sumber

Yustina. (2006). Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup dengan Persepsi, Sikap dan Minat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Guru Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru. Jurnal Biogenisis Vol. 2 (2). Oktober 2026

Permasalahan

Program Adiwiyata yang dikembangkan di sekolah bertujuan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar dapat menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, khusunya siswa sehingga di kemudian hari dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan. Pada pelaksanaannya, program Adiwiyata di SMA Negeri 4 Pandeglang masih ditemukan hambatan yang menyebabkan pelaksanaan kurang efisien dan efektif.

Permasalahan dana dan dukungan masyarakat hampir menjadi permasalahan utama pada pelaksanaan program Adiwiyata dibeberapa sekolah yang telah mempunyai predikat Adiwiyata. Pengalokasiaan anggaran akan menjadi hambatan apabila menejemennya tidak bisa mengelola dengan baik.

Tujuan Penelitian

Program sekolah Adwiyata memiliki empat aspek didalam pelaksanaanya, antara lain adalah aspek kebijakan berwawasan lingkungan, aspek kurikulum sekolah berbasis lingkungan, aspek kegiatan berbasis partisipatif dan yang terakhir adalah aspek pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Aspek-aspek tersebut berperan dalam mengkondisikan lingkungan sekolah untuk membiasakan perilaku peduli lingkungan siswa dan warga sekolah lainnya. Pembiasaan perilaku peduli lingkungan tersebut akan membentuk karakter peduli lingkungan siswa, dan siswa akan mempunyai kebiasaan untuk menjaga, merawat dan melestarikan lingkungannya. Berikut merupakan pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah yang menjadi subjek penelitian.

Isi

Program Adiwiyata yang dilaksanakan di SMAN 4 Pandeglang mengacu pada prinsip pelestarian fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Internalisasi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut dikembangkan dalam bentuk program kegiatan tahunan. Berikut adalah impelementasi program Adiwiyata di SMA Negeri 4 Pandeglang. Pertama adalah kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, yaitu visi, misi, tujuan dan kurikulum sekolah mencantumkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Visi, misi dan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum sekolah sudah memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Visi, misi dan tujuan ini juga sudah terinternalisasi (tahu dan paham) oleh semua warga sekolah. Kebijakan di sekolah yang berbasis lingkungan dapat dilihat dari visi, misi dan tujuan serta kurikulum yang diterapkan di sekolah. Visi SMA Negeri 4 Pandeglang adalah “Menjadi Sekolah Unggulan yang Agamis dan Peduli lingkungan”. Unsur lingkungan dalam misi SMA Negeri 4 Pandeglang terlihat pada poin kedua yaitu “Menanamkan nilai-nilai pembiasaan dan kepekaan terhadap kepedulian serta pelestarian lingkungan hidup”. Selanjutnya tujuan sekolah yang berkaitan dengan lingkungan terdapat pada poin keempat yaitu “Meningkatkan keunggulan komparatif maupun kompetitif sekolah baik lokal, regional, maupun nasional, meningkatkan kultur dan peran serta sekolah sebagai pusat pembinaan nilai dan norma pelestarian lingkungan hidup”.

Metode

Penelitian merupakan investigasi yang dilakukan secara sitematik, bersifat empirik serta kritis terhadap sebuah fenomena yang berpedoman pada teori dan hipotesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga sebelumnya mengenai fenomena tersebut. Berdasarkan dari permasalahan tujuan penelitian yang dirumuskan, maka metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Landasan peneliti menggunakan metode deskriptif yaitu: 1) penelitian ini mengungkapkan masalah-masalah aktual yang sering menjadi perbincangan hangat pada masa sekarang; 2) dengan metode ini dapat memberikan gambaran pelaksanaan program Adiwiyata dalam mendukung pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang. Teknik pengumpulan data adalah secara observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Nara sumber penelitian adalah pembina Adiwiyata dan siswa. Data yang diambil bersumber dari data primer yang langsung diperoleh dari lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari pengumpulan sumber tertulis dan dokumen. Analisis data dilakukan pada saat dan setelah pengumpulan data yang meliputi: reduksi, penyajian, dan verifikasi data berdasarkan hasil wawancara, catatan lapangan, rekaman suara, dan pengamatan secara langsung maupun dengan dokumentasi kamera.

Hasil

Program Adwiyata memiliki empat aspek didalam pelaksanaanya, antara lain adalah aspek kebijakan berwawasan lingkungan, aspek kurikulum sekolah berbasis lingkungan, aspek kegiatan berbasis partisipatif dan yang terakhir adalah aspek pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Aspek-aspek tersebut berperan dalam mengkondisikan lingkungan sekolah untuk membiasakan perilaku peduli lingkungan siswa dan warga sekolah lainnya. Pembiasaan perilaku peduli lingkungan tersebut akan membentuk karakter peduli lingkungan siswa, dan siswa akan mempunyai kebiasaan untuk menjaga, merawat dan melestarikan lingkungannya. Program Adiwiyata yang dilaksanakan sekolah harus mengacu pada prinsip pelestarian fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup

Diskusi

Upaya peningkatan karakter peduli lingkungan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah. Pengoptimalan program Adiwiyata dapat dilakukan dengan cara pengembangan kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan berbasis lingkungan dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Selain itu pihak sekolah dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana yang terdapat disekolah untuk melakukan kegiatan Adiwiyata bagi siswa dan warga sekolah lainnya. Selain itu usaha peningkatan karakter peduli lingkungan harus selalu dilakukan oleh guru di sekolah. Guru memiliki peran yang sentral dalam pembentukan karakter peduli lingkungan siswa, maka dari itu diharapkan guru selalu memberikan contoh pribadi yang baik bagi diri siswa, sehingga siswa akan selalu memiliki figur atau contoh yang baik dalam karakter peduli lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar