15.12.22

REWANG SEBAGAI AJANG SILATURAHMI DAN GOTONG ROYONG

 

Essay Prestasi Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Di susun oleh: Inge Zukhruf Warohmah  (22310420041)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan banyaknya ras, suku dan bahasa yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dari segi kekayaan budaya Indonesia memiliki sebuah tradisi gotong royong yang sangat kental. Hal ini bisa kita lihat dari budaya Sinoman atau Rewang yang ada di daerah jawa. Tentu sebagian besar orang Indonesia yang tinggal di daerah jawa atau pernah menjadi bagian dari budaya jawa tidak asing dengan kalimat tersebut. Rewang sendiri  dalam bahasa jawa berarti “pembantu” dan bermakna “membantu”. Rewang adalah salah satu cara untuk membantu saudara, teman, atau tetangga yang sedang mengadakan pesta pernikahan, acara selamatan, atau acara-acara hajatanyang lainnya. Biasanya orang yang Rewang akan membantu tuan rumah yang selaku penyelenggara acara untuk menyiapkan masakan atau membantu mempersiapkan tempat untuk acara tersebut.

Ditempat saya biasanya budaya Rewang ini sebagai cara untuk membantu tetangga, teman dekat, saudara dalam menyiapkan segalasesuatu kebutuhan pada acara pernikahan, akikahan, sunatan, peringatan kematian, merti desa dan lain sebagainya. Selain dengan niatan membantu tuan rumah atau sang pemilik hajatan biasanya Rewang juga digunakan sebagai ajang silaturahmi antar sesame karena disana juga biasanya antar tetangga atau saudara yang jarang bertemu karena kehidupan pribadi masing masih saling meluangkan waktunya dan dapat bertemu. Selain itu Rewang juga merupakan ajang gotong royong antar warga dimana mereka saling membantu segalamacam keperluan hajat tuan rumah mulai dari membuat makanan, mengantar undangan, mendekor tempat, dan lain sebagainnya.

Pada kesempatan ini saya membatu atau “rewang” dirumah tetangga saya bapak Agus pada tanggal 18 november 2022. Bapak Agus ini mengadakan acara pernikahan yang mengundang sekitar 300 an lebih kepala keluarga yang mana saya dan keluarga saya selaku tetangga dekat melakukan Rewang sejak tanggal 17 hingga 18 november. Kedua orang tua saya membantu “among tamu” atau menyambut tamu yang dating dan mengantarkan tamu yang pergi. Sementara saya sendiri lebih banyak membantu keperluan dapur seperti membuat bumbu dan snack. Pekerjaan yang cukup berat bagi saya adalah membuat “lemper”, cemilan atau kue tradisional  dari beras ketan yang sangat sering ada di acara hajatan dalam budaya jawa. Biasanya membuat lemper ini dalam jumlah yang banyak sekaligus sehingga membutuhkan waktu dan banyak orang untuk membantu. Adayang membuat bulatan, ada yang mengisinya dengan abon da nada pula yang membungkusnya dengan daun pisang. Semua perkerjaaan di lakukan secara gotong royong.



0 komentar:

Posting Komentar