ESSAY 3 PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Pembuatan Kompos Untuk Meminimalisir Sampah
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M.A.
Oleh :
Alwiyah Dwi Pratiwi (21310410034)
Psikologi Reguler
Semester Ganjil T.A 2022/2023
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Sampah merupakan permasalahan yang tidak ada habisnya. Sampah dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Berdasarkan jenisnya, sampah organik dibagi menjadi dua bagian yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Sampah organik basah adalah sampah organik yang banyak mengandung air. Sampah organik basah contohnya adalah sisa sayur-sayuran, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya. Sampah organik kering adalah sampah organik yang sedikit mengandung air. Contoh sampah organik misalnya kayu, ranting pohon, kayu dan daun kering. Sedangkan contoh dari sampah anorganik adalah plastik, botol / kaleng minuman, kresek, ban bekas, besi, kaca, kabel, barang elektronik, bohlam lampu dan plastik.
Agar permasalahan sampah tersebut dapat berkurang diperlukan adanya pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang baik. Dalam hal ini, saya memanfaatkan sampah yang berupa daun kering untuk di buat menjadi kompos. Dengan membuat kompos dari sampah organik maka sampah tersebut akan menjadi lebih bermanfaat. Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek.
Aspek Ekonomi:
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume atau ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya
Aspek Lingkungan:
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi tanah/tanaman:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikrob tanah
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman
8. Meningkatkan rretens atau ketersediaan hara di dalam tanah
Di bawah ini adalah beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kompos beserta cara pembuatannya.
Alat dan bahan :
- Daun kering
- Pupuk organik cair, Efective Mikroorganisme 4 (EM4) untuk pertanian sebanyak 5 ml
- Gula pasir sebanyak 2,5 gram
- Air sebanyak 250 ml
- Tanah
- Wadah
- Botol semprot tanaman
- Gunting
- Karung
- Pengaduk
Cara pembuatan :
1. Kumpulkan daun kering.
2. Potong daun kering menggunakan gunting, agar lebih cepat terurai. Semakin kecil potongan maka akan semakin cepat terurai.
3. Buat larutan starter, tuangkan EM4 sebagai bakteri pengurai ke dalam wadah, tambahkan gula pasir sebagai makanan bakteri, masukkan air, dan aduk hingga merata. Lalu masukkan dalam botol semprot tanaman.
4. Taruh tanah pada dasar karung.
5. Tambahkan daun kering dalam karung lalu semprotkan larutan starter tadi lapis demi lapis hingga daun kering tersebut habis.
6. Tutup dan simpan di tempat teduh agar tidak terkena hujan dan panas matahari langsung.
7. Setiap tiga hari sekali dilakukan pangadukan pada kompos agar bakteri merata sehingga mempercepat proses pengomposan.
8. Kompos panen dalam waktu 1 hingga 2 bulan.
Kompos yang dihasilkan dari sampah organik dapat memberikan manfaat dari berbagai aspek baik bagi tanah atau tanaman, lingkungan, dan juga dalam bidang ekonomi. Dengan pemanfaatan sampah organik menjadi kompos, harapannya hal tersebut dapat sedikit mengurangi permasalahan sampah yang ada di sekitar lingkungan sekaligus dapat memberikan manfaat bagi lingkungan itu sendiri.
Lampiran foto :
Referensi :
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-dan-pengelolaan-sampah-organik-dan-anorganik-13
0 komentar:
Posting Komentar