6.12.22

Pembuatan Kompos Dari Daun Kering

 

ESSAY 3 PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

Oleh:

Rizki Amelia Saputri  21310410035

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA 


Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendauran ulang atau pembuangan dari material sampah. 

 

Sampah dibedakan menjadi dua yakni sampah dari bahan organik dan anorganik. Sampah organik meliputi sisa-sisa dapur rumah tangga yang berupa sisa potongan sayur, ikan, buah atau makanan (nasi) yang sudah rusak atau dalam skala yang lebih besar termasuk diantaranya sampah organik dari pasar atau sampah daun dan batang pepohonan taman kota.

Keberadaan tanaman pepohonan yang ditanam sebagai tanaman pelindung atau tanaman peneduh diperkotaan perlu dilakukan perawatan antara lain dengan melakukan perantingan. Kota seperti Surabaya jumlah biomas hasil perantingan sangat banyak. Hasil perantingan atau penebangan pohon-pohon yang sudah tua terdiri dari daun- daun tanaman, kayu ranting, kayu dahan dan kayu pohon. 

Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik sendiri dibedakan menjadi beberapa, yaitu sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah kertas, sampah plastik, sampah detergen serta sampah kaca dan keramik,. Sampah anorganik tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme secara keseluruhan (bersifat unbiodegradable). Dan sebagian yang lain, dapat diuraikan dalam waktu yang lama

 

Sampah basah adalah sampah organik yang banyak mengandung air. yang dimaksud sampah basah adalah sampah pasar yang lebih didominasi sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan limbah produk pertanian, serta sampah rumah tangga yang lebih didominasi oleh sisa-sisa makanan. Sampah basah selain menimbulkan lingkungan kumuh juga menyebabkan bau yang menyengat dan sebagi tempat kehidupan binatang-binatang penyebar penyakit. 

 

Dalam pembuatan Kompos dari daun kering saya menggunakan bahan dan alat sebagai berikut,

Bahan:

·      daun kering 

·      pupuk organik cair, Efective Mikroorganisme 4 (EM4) untuk pertanian sebanyak 5 ml

·      gula pasir sebanyak 2,5 gram

·      air sebanyak 250 ml

·      tanah

Alat:

·      wadah

·      botol semprot tanaman

·      guntung

·      karung

·      pengaduk

 

Cara Pembuatan 

1. Kumpulkan daun kering. 

2. Cacah daun kering menggunakan gunting, agar lebih cepat terurai. Semakin kecil potongan maka akan semakin cepat terurai.

 



 

3. Buat larutan starter, tuangkan EM4 sebagai bakteri pengurai ke dalam wadah, tambahkan gula pasir sebagai makanan bakteri, masukkan air, dan aduk hingga merata. Lalu masukkan dalam botol semprot tanaman. 

 




 4. Taruh tanah pada dasar karung. 

5. Tambahkan daun kering dalam karung lalu semprotkan larutan starter tadi lapis demi lapis hingga daun kering tersebut habis. 



6. Tutup dan simpan di tempat teduh agar tidak terkena hujan dan panas matahari langsung. 

7. Setiap tiga hari sekali dilakukan pangadukan pada kompos agar bakteri merata sehingga mempercepat proses pengomposan. 

Sempatkan mengaduk agar lebih cepat terurai. Jika berbau busuk atau terlalu basah itu karena kebanyakan sampah sisa dapur. Untuk menghilangkan bau itu, tambahkan tanah bekas. 

8. Kompos panen dalam waktu 1 hingga 2 bulan.

Kompos sudah terurai sempurna atau bisa dikatakan Pupuk Komposnya sudah jadi walaupun ada beberapa sampah yang belum pecah. Itulah cara membuat pupuk kompos dari bahan sampah yang sudah tidak terpakai. Ini merupakan suatu kegiatan yang sangat memberi banyak manfaat. Karena sampah-sampah yang biasanya jadi polusi lingkungan, kita bisa kurangi jumlahnya dengan menjadikan pupuk yang bermanfaat untuk tanaman sekitar kita. 

 

Daftar Pustaka

Haryanto,Dwi.dkk. 2017. Teknologi Tepat Guna Pengomposan Masal Campuran Sampah Daun Kering Dengan Sampah Basah. Sidoarjo: UNUSIDA Press. 

 



.


 

0 komentar:

Posting Komentar