Nama : Ferianto Aryo Nugroho
NIM : 21310410049
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Kelas : Psikologi SJ
Kompos
adalah salah satu cara untuk menangani limbah rumah tangga yang efektif dan
ramah lingkungan. Dengan membuat kompos, kita dapat mengubah sampah organik
menjadi bahan yang berguna untuk meningkatkan kualitas tanah dan memberi
nutrisi kepada tanaman. Selain itu, membuat kompos juga dapat mengurangi jumlah
sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, seperti tpa (tempat pembuangan
akhir). Dengan demikian, kompos merupakan salah satu solusi yang dapat kita
terapkan untuk menangani masalah limbah rumah tangga secara efektif dan ramah
lingkungan.
Pada kesempatan kali ini, penulis menyempatkan
diri untuk membuat kompos dari limbah dapur berupa kulit buah dan sisa sayuran.
Berat dari limbah – limbah organik ini mencapai kurang lebih 50 gram. Waktu
pembuatan kompos ini dimulai pada tanggal 4 Desember 2022 dan selesai pada tanggal
25 Desember 2022. Langkah pertama penulis menyiapkan wadah yang berlubang di
bawahnya. Kemudian mengalasi pot dengan daun kering sebagai starter.
Setelah itu mengisi pot dengan tanah dan pupuk kandang yang membantu untuk
memanaskan kompos. Idealnya kompos harus memiliki suhu 40 – 60 derajat celcius.
Setelah itu penulis memasukkan limbah organik
yang telah dicacah terlebih dahulu. Kemudian diisi lagi dengan sekam padi.
Pot berisi kompos tadi lalu
diletakkan di atas ember untuk menampung air lindinya. Kemudian ditambah
bioaktivator berupa EM4. EM4 ini berfungsi untuk menambah bakteri pengurai dan
mempercepat proses fermentasi. Setelah semua proses di atas ember kemudian
ditutup untuk menjaga kelembaban selama proses fermentasi. Setelah 3 hari,
penulis mengecek apakah kompos berjalan atau tidak. Penulis kemudian
melanjutkan proses setelah mengetahui bahwa kompos terlihat hitam, hangat dan
tidak berbau.
Setelah minggu pertama berlalu
penulis menambahkan sampah dapur seperti sisa sayuran dan kulit buah. Setelah
itu kompos kemudian diaduk agar sampah yang baru ikut terkena komposter yang
ada di bawah. Komposter ini merupakan sistem aerob yang membutuhkan oksigen.
Proses pengadukan ini diperlukan untuk membantu kompos mendapatkan oksigen yang
membantu proses penguraian. Setelah ditutupi dengan daun kering lagi kemudian
tinggalkan kompos sampai minggu keempat dengan pengecekan berkala setiap
minggunya.
Minggu kedua penulis mengecek
kembali kompos yang dibuat. Setelah memastikan bahwa kompos terlihat hitam dan
hangat kemudian penulis melanjutkan prosesnya. Begitu juga di minggu ketiga.
Pada minggu keempat, yaitu tanggal 25 Desember 2022 adalah waktu untuk memanen
kompos yang telah dibuat empat minggu yang lalu. Disini terlihat sayuran yang
dulu dimasukkan ke dalam kompos sudah menghitam. Kompos juga tidak berbau dan
tidak ada binatang tanah. Ini tandanya bahwa kompos berhasil dibuat. Penulis
memanen ait lindi yang bisa digunakan sebagai pupuk cair. Kompos padat tidak
bisa langsung digunakan dan harus diangin anginkan terlebih dahulu selama
beberapa hari agar bisa dipakai.
Setelah membahas tentang pembuatan
kompos dari limbah rumah tangga, dapat disimpulkan bahwa kompos merupakan salah
satu solusi yang efektif dan ramah lingkungan untuk menangani masalah limbah
rumah tangga. Dengan membuat kompos, kita dapat mengubah sampah organik menjadi
bahan yang berguna untuk meningkatkan kualitas tanah dan memberi nutrisi kepada
tanaman. Selain itu, membuat kompos juga dapat mengurangi jumlah sampah yang
dibuang ke tempat pembuangan akhir, seperti tpa (tempat pembuangan akhir).
Dengan demikian, pembuatan kompos dari limbah rumah tangga merupakan solusi
yang dapat kita terapkan untuk mengurangi dampak negatif limbah rumah tangga
terhadap lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar