14.12.22

Pembuatan kompos dari daun kering

Esai 3 UAS  PSIKOLOGI LINGKUNGAN 
Dosen Pengampu : Dr. Arunati Shinta, MA
Disusun Oleh : Ahmad Helmy Fauzan
NIM : 21310410091
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Kompos merupakan hasil penggorengan atau dekomposisi dari bahan-bahan organik seperti tanaman, hewan, ataupun sampah-sampah organik. Kompos yang dipakai sebagai pupuk dapat juga disebut pupuk organik karena penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organik. 

Ada beberapa macam pupuk yang dikenal yaitu pupuk kandang, humus, pupuk hijau, dan pupuk guano. Pupuk hijau dan pupuk guano tidak mengalami proses penguraian atau pengomposan, sedangkan pupuk kandang dan humus melalui proses pengomposan. 

Kompos merupakan semua benda organik yang telah mengalami degradasi/penguraian/pengomposan sehingga berubah bentuk atau sudah tidak dikenal bentuk aslinya, berwarna kehitaman, dan tidak berbau. Bahan organik ini berasal dari tanaman atau hewan termasuk kotoran hewan. Pupuk yang berasal dari kotoran hewan disebut pupuk kandang. Adapun humus adalah hasil humifikasi atau perubahan lebih lanjut dari kompos. Proses humifikasi dapat berlangsung hingga ratusan tahun. 

Dalam mata kuliah psikologi lingkungan saya mempraktekkan untuk membuat kompos sendiri dari bahan sederhana yang ada di sekitar kita. Berikut merupakan proses pembuatan kompos secara sederhana. 

Pembuatan Kompos Dari Daun Kering

Bahan:
- daun kering 
-pupuk organik cair, Effective Mikroorganisme 4 (EM4) untuk pupuk sebanyak 5 ml
- gula pasir sebanyak 2,5 gram
- air sebanyak 250 ml
- tanah

Alat: 
- wadah
- botol semprot tanaman
- guntung
-karung
- pengaduk

Cara pembuatan: 
1. Kumpulkan daun kering. 
2. Cacah daun kering menggunakan gunting, agar lebih cepat terurai. Semakin kecil potongan maka akan semakin cepat terurai. 
3. Buat larutan starter, tuangkan EM4 sebagai bakteri pengurai ke dalam wadah, tambahkan gula pasir sebagai makanan bakteri, masukkan air, dan aduk hingga merata. Lalu masukkan botol dalam semprottanaman. 
4. Taruh tanah pada dasar karung. 
5. Tambahkan daun kering dalam karung lalu semprotkan larutan starter tadi lapis demi lapis hingga daun kering tersebut habis. 
6. Tutup dan simpan di tempat teduh agar tidak terkena hujan dan panas matahari langsung. 
7. Setiap tiga hari sekali dilakukan pengomposan pada kompos agar bakteri merata sehingga mempercepat proses pengomposan. 
8. Kompos panen dalam waktu 1 hingga 2 bulan.

Proses pengomposan secara alami membutuhkan waktu yang lama. Sementara kebutuhan pupuk semakin meningkat sehingga para peneliti menemukan berbagai cara baru untuk memaksimalkan hasil kompos dengan waktu yang singkat. 









Referensi: 
Indriani, Y. H. (2011). Membuat kompos secara kilat. Penebar Swadaya Grup.


 

0 komentar:

Posting Komentar