22.12.22

MERINGKAS JURNAL PENELITIAN SEBAGAI REFERENSI PENELITIAN SSK PIO

 



Nurul Khikmah (19310410064)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 2022


Topik

Motivasi belajar, kemampuan membaca, pemahaman siswa, penelitian kuantitatif.

Sumber

 

Nurul Hidayah & Fikki Hermansyah “Hubungan antara Motivasi Belajar dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Lampung Tahun 2016/2017”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Volume. 3 No. 2

Permasalahan

 

 

Permasalahan motivasi belajar dapat mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman pada siswa. Siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 206/2017 memiliki tingkat motivasi yang masih rendah. Hal ini telah terbukti dari sebaran angket motivasi belajar yang menunjukkan bahwa motivasi siswa masih rendah. Hasil sebaran angket tersebut mengungkapkan motivasi belajar siswa masih rendah disebabkan oleh faktor intrinsik maupun ekstrinsik disekolah yang saling mempengaruhi.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan kemampuan membaca pemahaman siswa

 

 

Isi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sekolah sebagai sarana pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan membaca. Dengan kemampuan membaca yang baik siswa dapat memperoleh semua pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang diperlukan untuk keberhasilan mereka di sekolah dan di dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan membaca siswa dapat menambah informasi dan menjadi cerdas, kritis dan mempunyai daya analisa yang tinggi untuk merenung, berfikir dan mengembangkan kreativitas berfikir.

Keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa tulis yang bersifat reseptif perlu dimiliki siswa SD agar mampu berkomunikasi secara tertulis. Oleh karena itu, peranan pengajaran bahasa Indonesia khususnya pengajaran membaca di SD menjadi sangat penting. Pengajaran bahasa Indonesia di SD yang bertumpu pada kemampuan dasar membaca dan menulis juga perlu diarahkan pada tercapainya kemahirwacanaan. Keterampilan membaca dan menulis, khususnya keterampilan membaca harus segera dikuasai oleh para siswa di SD karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di SD. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca mereka.

Kemampuan membaca pemahaman yang baik tidak akan tercapai secara maksimal apabila siswa tidak memiliki motivasi belajar, khususnya di Madrasah Ibtidaiyah karena keadaan di lapangan tentang motivasi belajar siswa masih sangat kurang yang diberikan oleh guru, sehingga rendahnya motivasi belajar dalam pembelajaran membaca pemahaman adalah masalah yang terjadi pada MIN 2 Bandar Lampung khususnya pada kelas V yang sampai saat ini belum terpecahkan. Beberapa metode atau strategi pembelajaran yang berbasis interaktif telah diujicobakan, namun hasilnya masih kurang memuaskan. Maka peneliti menduga ada hubungan signifikan antara motivasi belajar dengan kemampuan membaca pemahaman siswa.

Metode

 

 

 

 

 

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Desain korelasional yaitu menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada penafsiran pada variasi diantara variabel yang muncul secara alami.

Sampel penelitian sebanyak 65 siswa yang ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen terdiri dari tes dan angket. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman. Angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis korelasi sederhana.

Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode antara lain, metode tes, kuesioner, dan dokumentasi. Untuk menguji hipotesis antara X dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus : Kriteria pengujian Hubungan motivasi belajar (X) dengan membaca pemahaman (Y) signifikan jika r xy hitung > rx > tabel dengan taraf signifikan dilihat db = N-nr kemudian dikonsultasikan ke tabel nilai “r” product moment.

Hasil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan tabel dan diagram diketahui bahwa motivasi belajar Siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung, kriteria sangat tinggi 0 siswa, kriteria tinggi 13 siswa (20%), kriteria sedang 18 siswa (27,69%), kriteria rendah 33 siswa (50,77%), krietria sangat rendah 1 siswa (1,5%).

Berdasarkan tabel dan diagram diketahui bahwa kemampuan membaca pemahaman Siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung, kriteria sangat tinggi 3 siswa (4,6%), kriteria tinggi 12 siswa (18,46%)%), kriteria sedang 18 siswa (27,69%), kriteria rendah 29 siswa (44,61%), kriteria sangat rendah 3 siswa (4,6%).

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh korelasi = 0,653 dengan nilai sig <alpa=0,00<0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kemampuan membaca pemahman siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung dengan sumbangan efektif sebesar 42,6%. Hubungan antara motivasi belajar dan kemampuan membaca pemahman siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung memiliki hubungan yang positif berarti semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi pula kemampuan membaca pemahaman siswa.

Untuk menguji hipotesis ada hubungan antara motivasi belajar dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung dimana: Ha = Adanya korelasi yang signifikansi antara motivasi belajar dengan kemampuan membaca pemahaman Ho = Tidak ada korelasi yang signifikansi antara motivasi belajar dengan kemampuan membaca pemahaman Harga tabel r product moment dengan responden 65. Nilai r tabel untuk 65 responden ( cara membaca adalah “r” df = N-nr = 65 – 2 = 63 ) dengan memeriksa tabel nilai “r” product moment ternyata bahwa dengan df 63, pada taraf signifikansi 5 % diproleh nilai rtabel= 0,250. Karena rxy = pada taraf signifikansi 5% lebih besar daripada rtabel, maka pada taraf signifikansi 5% hipotesis nol ditolak, sedangkan hipotesis alternatif diterima. Berarti pada taraf signifikansi 5 % terdapat korelasi positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan kemampuan membaca pemahaman.

Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukan dengan analisis data dan dari pembahasan maka peneliti menyimpulkan bahwa: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung, dengan perhitungan koefisien korelasi (rhitung) yang diperoleh nilai sebesar 0,653, kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan 5% untuk N = 65 dan df = N – 2 = 65 – 2 = 63 diperoleh angka 0,250 dan terlihat bahwa 𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar daripada 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,653 > 0,250, sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Tingkat korelasi atau hubungan antara motivasi belajar dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V Madrasa Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Lampung termasuk dalam kategori ”kuat” yaitu dengan melihat 𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,653 dan sumbangan efektifnya 42,6%.

Diskusi

 

 

 

 

 

 

Siswa kurang aktif karena menganggap membaca merupakan pembelajaran yang kurang asik. Hal itu disebabkan karena kurang bervariasinya metode yang dipakai guru dalam menyampaikan pembelajaran membaca sehingga keaktifan siswa dalam berinteraksi dengan guru atau dengan siswa yang lainnya rendah dan pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil pemahaman siswa terhadap bahan bacaan.

Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin baik pula kemampuan membaca pemahaman siswa di sekolah. Begitu juga dengan sebaliknya semakin rendah motivasi, maka semakin rendah pula kemampuan membaca pemahaman siswa di sekolah.

Kurangnya motivasi belajar dapat mempengaruhi dalam kemampuan pemahaman membaca siswa. Sehingga siswa kurang fokus dan kurang bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaan tersebut. Dengan adanya masalah tersebut, para guru juga harus memperhatikan tentang keluhan siswa yang sedang di hadapinya.

 

0 komentar:

Posting Komentar