Nurul Khikmah
(19310410064)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Motivasi
belajar, kemampuan membaca, pemahaman siswa, penelitian kuantitatif. |
Sumber
|
Nurul Hidayah & Fikki Hermansyah “Hubungan
antara Motivasi Belajar dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Lampung Tahun 2016/2017”. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Volume. 3 No. 2 |
Permasalahan |
Permasalahan motivasi belajar dapat mempengaruhi
kemampuan membaca pemahaman pada siswa. Siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung
tahun pelajaran 206/2017 memiliki tingkat motivasi yang masih rendah. Hal ini
telah terbukti dari sebaran angket motivasi belajar yang menunjukkan bahwa
motivasi siswa masih rendah. Hasil sebaran angket tersebut mengungkapkan
motivasi belajar siswa masih rendah disebabkan oleh faktor intrinsik maupun
ekstrinsik disekolah yang saling mempengaruhi. |
Tujuan
Penelitian |
Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar
dan kemampuan membaca pemahaman siswa |
Isi
|
Sekolah sebagai sarana pendidikan mempunyai
tanggung jawab yang besar untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan
membaca. Dengan kemampuan membaca yang baik siswa dapat memperoleh semua
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang diperlukan untuk keberhasilan
mereka di sekolah dan di dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan
membaca siswa dapat menambah informasi dan menjadi cerdas, kritis dan
mempunyai daya analisa yang tinggi untuk merenung, berfikir dan mengembangkan
kreativitas berfikir. Keterampilan membaca sebagai salah satu
keterampilan berbahasa tulis yang bersifat reseptif perlu dimiliki siswa SD
agar mampu berkomunikasi secara tertulis. Oleh karena itu, peranan pengajaran
bahasa Indonesia khususnya pengajaran membaca di SD menjadi sangat penting.
Pengajaran bahasa Indonesia di SD yang bertumpu pada kemampuan dasar membaca
dan menulis juga perlu diarahkan pada tercapainya kemahirwacanaan.
Keterampilan membaca dan menulis, khususnya keterampilan membaca harus segera
dikuasai oleh para siswa di SD karena keterampilan ini secara langsung
berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di SD. Keberhasilan belajar
siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah sangat
ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca mereka. Kemampuan membaca pemahaman yang baik tidak akan
tercapai secara maksimal apabila siswa tidak memiliki motivasi belajar,
khususnya di Madrasah Ibtidaiyah karena keadaan di lapangan tentang motivasi
belajar siswa masih sangat kurang yang diberikan oleh guru, sehingga
rendahnya motivasi belajar dalam pembelajaran membaca pemahaman adalah
masalah yang terjadi pada MIN 2 Bandar Lampung khususnya pada kelas V yang
sampai saat ini belum terpecahkan. Beberapa metode atau strategi pembelajaran
yang berbasis interaktif telah diujicobakan, namun hasilnya masih kurang
memuaskan. Maka peneliti menduga ada hubungan signifikan antara motivasi
belajar dengan kemampuan membaca pemahaman siswa. |
Metode |
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitatif dengan desain korelasional. Desain korelasional yaitu
menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada
penafsiran pada variasi diantara variabel yang muncul secara alami. Sampel penelitian sebanyak 65 siswa yang ditentukan
menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen terdiri dari tes dan
angket. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman. Angket
digunakan untuk mengukur motivasi belajar. Teknik analisis data menggunakan
teknik analisis korelasi sederhana. Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam
penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode antara lain, metode
tes, kuesioner, dan dokumentasi. Untuk menguji hipotesis antara X dengan Y
digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus : Kriteria
pengujian Hubungan motivasi belajar (X) dengan membaca pemahaman (Y)
signifikan jika r xy hitung > rx > tabel dengan taraf signifikan dilihat
db = N-nr kemudian dikonsultasikan ke tabel nilai “r” product moment. |
Hasil |
Berdasarkan tabel dan diagram diketahui bahwa
motivasi belajar Siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung, kriteria sangat tinggi 0
siswa, kriteria tinggi 13 siswa (20%), kriteria sedang 18 siswa (27,69%),
kriteria rendah 33 siswa (50,77%), krietria sangat rendah 1 siswa (1,5%). Berdasarkan tabel dan diagram diketahui bahwa
kemampuan membaca pemahaman Siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung, kriteria
sangat tinggi 3 siswa (4,6%), kriteria tinggi 12 siswa (18,46%)%), kriteria
sedang 18 siswa (27,69%), kriteria rendah 29 siswa (44,61%), kriteria sangat
rendah 3 siswa (4,6%). Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh korelasi
= 0,653 dengan nilai sig <alpa=0,00<0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha
diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
motivasi belajar dan kemampuan membaca pemahman siswa kelas V MIN 2 Bandar
Lampung dengan sumbangan efektif sebesar 42,6%. Hubungan antara motivasi
belajar dan kemampuan membaca pemahman siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung
memiliki hubungan yang positif berarti semakin tinggi motivasi belajar maka
semakin tinggi pula kemampuan membaca pemahaman siswa. Untuk menguji hipotesis ada hubungan antara
motivasi belajar dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V MIN 2
Bandar Lampung dimana: Ha = Adanya korelasi yang signifikansi antara motivasi
belajar dengan kemampuan membaca pemahaman Ho = Tidak ada korelasi yang
signifikansi antara motivasi belajar dengan kemampuan membaca pemahaman Harga
tabel r product moment dengan responden 65. Nilai r tabel untuk 65 responden
( cara membaca adalah “r” df = N-nr = 65 – 2 = 63 ) dengan memeriksa tabel
nilai “r” product moment ternyata bahwa dengan df 63, pada taraf signifikansi
5 % diproleh nilai rtabel= 0,250. Karena rxy = pada taraf signifikansi 5%
lebih besar daripada rtabel, maka pada taraf signifikansi 5% hipotesis nol
ditolak, sedangkan hipotesis alternatif diterima. Berarti pada taraf
signifikansi 5 % terdapat korelasi positif yang signifikan antara motivasi
belajar dengan kemampuan membaca pemahaman. Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukan dengan
analisis data dan dari pembahasan maka peneliti menyimpulkan bahwa: terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas V MIN 2 Bandar Lampung, dengan perhitungan
koefisien korelasi (rhitung) yang diperoleh nilai sebesar 0,653, kemudian
nilai tersebut dibandingkan dengan 𝑟
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan 5% untuk N = 65 dan df = N –
2 = 65 – 2 = 63 diperoleh angka 0,250 dan terlihat bahwa 𝑟ℎ 𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar daripada 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,653 > 0,250, sehingga hipotesis nol (Ho)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Tingkat korelasi atau
hubungan antara motivasi belajar dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas
V Madrasa Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Lampung termasuk dalam kategori ”kuat”
yaitu dengan melihat 𝑟ℎ 𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,653 dan sumbangan efektifnya 42,6%. |
Diskusi
|
Siswa kurang aktif karena menganggap membaca
merupakan pembelajaran yang kurang asik. Hal itu disebabkan karena kurang
bervariasinya metode yang dipakai guru dalam menyampaikan pembelajaran
membaca sehingga keaktifan siswa dalam berinteraksi dengan guru atau dengan
siswa yang lainnya rendah dan pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil
pemahaman siswa terhadap bahan bacaan. Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin
baik pula kemampuan membaca pemahaman siswa di sekolah. Begitu juga dengan sebaliknya
semakin rendah motivasi, maka semakin rendah pula kemampuan membaca pemahaman
siswa di sekolah. Kurangnya motivasi belajar dapat mempengaruhi dalam
kemampuan pemahaman membaca siswa. Sehingga siswa kurang fokus dan kurang
bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaan tersebut. Dengan adanya
masalah tersebut, para guru juga harus memperhatikan tentang keluhan siswa
yang sedang di hadapinya. |
0 komentar:
Posting Komentar