ESSAY 3 PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
Dosen Pengampu :
Dr. Arundati
Shinta M.A.
Disusun Oleh :
Muslimin
(21310410065)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Sampah
merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat ini belum dapat
ditangani secara baik terutama pada negara-negara berkembang, sedangkan
kemampuan pengelola sampah dalam menangani sampah tidak seimbang dengan
produksinya (Yustisia 2015). Pengelolaan sampah adalah pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan, mendaur ulang dari material sampah. Kalimat ini
biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia,
dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan,
lingkungan, atau estetika.
Sampah
dibagi dalam tiga, antara lain sampah organik, anorganik, serta Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3). Adapun jika dijabarkan, pengertian dari sampah organik adalah
sampah yang dikategorikan bisa membusuk atau terurai dengan sendirinya. Sampah
organik yaitu sampah yang dapat membusuk dan terurai, seperti sisa makanan,
daun kering, dan sayuran. Sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang sulit
membusuk dan tidak dapat terurai seperti botol plastik, kertas bekas, karton,
dan kaleng bekas. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari
bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik yang terdiri atas bahan-bahan
anorganik. Contoh bahan-bahan anorganik adalah bahan logam, plastik, kaca,
karet, dan kaleng. Agar permasalahan sampah tersebut dapat berkurang diperlukan
adanya pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang baik. Dalam hal ini, saya memanfaatkan
sampah yang berupa daun kering untuk di buat menjadi kompos. Dengan membuat
kompos dari sampah organik maka sampah tersebut akan menjadi lebih bermanfaat.
Dalam
pembuatan Kompos dari daun kering saya menggunakan bahan dan alat sebagai
berikut,
ü Bahan:
· daun kering
· pupuk organik cair, Efective
Mikroorganisme 4 (EM4) untuk pertanian sebanyak 5 ml
· gula pasir sebanyak 2,5 gram
· air sebanyak 250 ml
· tanah
ü Alat:
· wadah
· botol semprot tanaman
· guntung
· karung
· pengaduk
ü Cara Pembuatan
1.
Kumpulkan daun kering.
2.
Cacah daun kering menggunakan gunting, agar lebih cepat terurai. Semakin kecil
potongan maka akan semakin cepat terurai.
3.
Buat larutan starter, tuangkan EM4 sebagai bakteri pengurai ke dalam wadah,
tambahkan gula pasir sebagai makanan bakteri, masukkan air, dan aduk hingga
merata. Lalu masukkan dalam botol semprot tanaman.
4.
Taruh tanah pada dasar karung.
5.
Tambahkan daun kering dalam karung lalu semprotkan larutan starter tadi lapis
demi lapis hingga daun kering tersebut habis.
6.
Tutup dan simpan di tempat teduh agar tidak terkena hujan dan panas matahari
langsung.
7.
Setiap tiga hari sekali dilakukan pangadukan pada kompos agar bakteri merata
sehingga mempercepat proses pengomposan. Sempatkan mengaduk agar lebih cepat
terurai. Jika berbau busuk atau terlalu basah itu karena kebanyakan sampah sisa
dapur. Untuk menghilangkan bau itu, tambahkan tanah bekas.
8.
Kompos panen dalam waktu 1 hingga 2 bulan.
Kompos
sudah terurai sempurna atau bisa dikatakan Pupuk Komposnya sudah jadi walaupun
ada beberapa sampah yang belum pecah. Itulah cara membuat pupuk kompos dari
bahan sampah yang sudah tidak terpakai. Ini merupakan suatu kegiatan yang
sangat memberi banyak manfaat. Karena sampah-sampah yang biasanya jadi polusi
lingkungan, kita bisa kurangi jumlahnya dengan menjadikan pupuk yang bermanfaat
untuk tanaman sekitar kita.
Daftar Pustaka
Mutryarny,
E., Lidar, S., & Wulantika, T. (2020). Pemberdayaan
Masyarakat di Desa Tanjung Kec Koto Kampar Hulu Kab Kampar Melalui Pembuatan
Kompos dari Ampas Kempaan Daun Gambir. Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat,
01, 10–12.
Sekarsari,
R. W., Halifah, N., Rahman, T. H., Farida, A. J., Kandi, M. I. A., Nurfadilla,
E. A., … Fuadah, Z. (2020). Pemanfaatan
Sampah Organik untuk Pengolahan Kompos. Jurnal Pembelajaran Dan Pemberdayaan
Masyarakat, 1(3), 200–206.
0 komentar:
Posting Komentar