12.12.22

Memanfaatkan Sampah Daun Kering Untuk Dijadikan Pupuk Kompos


ESSAY 3 PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu :

Dr. Arundati Shinta M.A.

Disusun Oleh :

Muslimin (21310410065)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat ini belum dapat ditangani secara baik terutama pada negara-negara berkembang, sedangkan kemampuan pengelola sampah dalam menangani sampah tidak seimbang dengan produksinya (Yustisia 2015). Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, mendaur ulang dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika.

Sampah dibagi dalam tiga, antara lain sampah organik, anorganik, serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Adapun jika dijabarkan, pengertian dari sampah organik adalah sampah yang dikategorikan bisa membusuk atau terurai dengan sendirinya. Sampah organik yaitu sampah yang dapat membusuk dan terurai, seperti sisa makanan, daun kering, dan sayuran. Sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai seperti botol plastik, kertas bekas, karton, dan kaleng bekas. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik yang terdiri atas bahan-bahan anorganik. Contoh bahan-bahan anorganik adalah bahan logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Agar permasalahan sampah tersebut dapat berkurang diperlukan adanya pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang baik. Dalam hal ini, saya memanfaatkan sampah yang berupa daun kering untuk di buat menjadi kompos. Dengan membuat kompos dari sampah organik maka sampah tersebut akan menjadi lebih bermanfaat.

Dalam pembuatan Kompos dari daun kering saya menggunakan bahan dan alat sebagai berikut,

ü  Bahan:

·      daun kering

·      pupuk organik cair, Efective Mikroorganisme 4 (EM4) untuk pertanian sebanyak 5 ml

·      gula pasir sebanyak 2,5 gram

·      air sebanyak 250 ml

·      tanah

ü  Alat:

·      wadah

·      botol semprot tanaman

·      guntung

·      karung

·      pengaduk

ü  Cara Pembuatan

1. Kumpulkan daun kering.

2. Cacah daun kering menggunakan gunting, agar lebih cepat terurai. Semakin kecil potongan maka akan semakin cepat terurai.

 


3. Buat larutan starter, tuangkan EM4 sebagai bakteri pengurai ke dalam wadah, tambahkan gula pasir sebagai makanan bakteri, masukkan air, dan aduk hingga merata. Lalu masukkan dalam botol semprot tanaman.

 


4. Taruh tanah pada dasar karung.

5. Tambahkan daun kering dalam karung lalu semprotkan larutan starter tadi lapis demi lapis hingga daun kering tersebut habis.

 


6. Tutup dan simpan di tempat teduh agar tidak terkena hujan dan panas matahari langsung.

7. Setiap tiga hari sekali dilakukan pangadukan pada kompos agar bakteri merata sehingga mempercepat proses pengomposan. Sempatkan mengaduk agar lebih cepat terurai. Jika berbau busuk atau terlalu basah itu karena kebanyakan sampah sisa dapur. Untuk menghilangkan bau itu, tambahkan tanah bekas.

8. Kompos panen dalam waktu 1 hingga 2 bulan.

Kompos sudah terurai sempurna atau bisa dikatakan Pupuk Komposnya sudah jadi walaupun ada beberapa sampah yang belum pecah. Itulah cara membuat pupuk kompos dari bahan sampah yang sudah tidak terpakai. Ini merupakan suatu kegiatan yang sangat memberi banyak manfaat. Karena sampah-sampah yang biasanya jadi polusi lingkungan, kita bisa kurangi jumlahnya dengan menjadikan pupuk yang bermanfaat untuk tanaman sekitar kita.

Daftar Pustaka

Mutryarny, E., Lidar, S., & Wulantika, T. (2020). Pemberdayaan Masyarakat di Desa Tanjung Kec Koto Kampar Hulu Kab Kampar Melalui Pembuatan Kompos dari Ampas Kempaan Daun Gambir. Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 01, 10–12.

Sekarsari, R. W., Halifah, N., Rahman, T. H., Farida, A. J., Kandi, M. I. A., Nurfadilla, E. A., … Fuadah, Z. (2020). Pemanfaatan Sampah Organik untuk Pengolahan Kompos. Jurnal Pembelajaran Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(3), 200–206.

 

0 komentar:

Posting Komentar