4.12.22

Laporan Kunjungan TPS Randu Alas

 

Laporan Kuliah Lapangan Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Disusun Oleh : Muslimin

NIM : 21310410065

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 


Permasalahan sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak dan warga sekitar. Karena saat ini sampah masih menjadi persoalan yang mengalami kegagalan dalam hal penanganannya. Masalah sampah yang tidak ada habisnya membutuhkan penanganan segera agar masalahnya tidak menjadi lebih serius. Pada tanggal 28 November 2022 telah dilakukan kuliah lapangan untuk mata kuliah psikologi lingkungan yang bertempat di TPST Randu Alas yang berlokasi di Candi Karang, Sardonoharjo, Kec. Ngalik, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Di sana kami bertemu beberapa pekerjaan dan wakil ketua TPST yaitu pak Mujiyono. Disana kami di sambut dengan hangat. Pak Mujiyono menceritakan tentang awalnya di dirikan nya TPST ini, disini adalah awalnya pembuangan sampah liar dari mana-mana pada buang sampah ke disini. Karena merasa perhatian pak Mujiyono dan beberapa warga sekitar mengajukan ke dinas lingkungan hidup untuk pengajuan dana dan meminta izin untuk pembukaan TPS T Pada awal bulan Februari tahun 2016 TPST Randu Alas resmi dibuka untuk warga sekitar. TPST Randu Alas memiliki 6 orang pekerja dan sudah memiliki BPJS yang diampu oleh Dinas Lingkungan Hidup. Untuk jadwal kerja dimulai pukul 08.00-15.00 WIB. Setiap pekerja menerima upah sesuai jam kerja, kukira 1,5 juta perbulan. Jadwalkan pengambilan sampah ke pelanggan yaitu setiap hari, namun dengan rotasi yang berbeda. Setelah mengambil sampah dari petugas petugas langsung memilah sampah sesuai jenisnya, sampah organik dan sampah anorganik. Pelanggan cukup membayar uang 30 ribu perbulan.

 

Sampah yang diambil dari masyarakat terbagi dua jenis, yakin sampah organik dan anorganik. Sampah yang diambil dan kemudian dipilah baru di serahkan ke pabrik atau ke tukang rongsokan. Pengelolaan sampah di TPS randu Alas menggunakan sistem 3R. Dan sampah anorganik buatan pabrik kemudian kami olah kembali seperti kertas, plastik dan logam, sedangkan sampah organik yang seperti daun, sisa makanan, akan diolah menjadi kompos. Pembuatan kompos pun menggunakan bakteri produksi sendiri yaitu mol, ecoenzym, eco Lindi sebagai bahan kompos. Dan pak Mujiyono juga menjelaskan terkait karyawan atau SDM yang ada pada TPST Randu alas yang hanya memiliki 6 orang pekerja yang menurut beliau bahwa untuk merekrut karyawan juga memiliki kendala akibat karyawan yang tidak betah dikarenakan lingkungan yang kotor. Setelah mendengarkan penjelasan dari pak Mujiyono, kamipun diajak untuk melihat langsung tempat pengelolaan sampah, disana kami melihat langsung beberapa tempat sampah yang. Kami juga diajak melihat tempat budidaya maggot. Pengolahan sampah merupakan bagian penting dalam penanganan sampah untuk merubah sampah menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak mencemari lingkungan serta mengurangi jumlah sampah yang harus ditimbun di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir).

0 komentar:

Posting Komentar