Laporan Kuliah Lapangan
Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Arundati
Shinta, MA
Disusun Oleh : Muslimin
NIM : 21310410065
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Permasalahan sampah merupakan hal yang
sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak dan warga sekitar.
Karena saat ini sampah masih menjadi persoalan yang mengalami kegagalan dalam
hal penanganannya. Masalah sampah yang tidak ada habisnya membutuhkan
penanganan segera agar masalahnya tidak menjadi lebih serius. Pada tanggal 28
November 2022 telah dilakukan kuliah lapangan untuk mata kuliah psikologi
lingkungan yang bertempat di TPST Randu Alas yang berlokasi di Candi Karang,
Sardonoharjo, Kec. Ngalik, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di sana kami bertemu beberapa
pekerjaan dan wakil ketua TPST yaitu pak Mujiyono. Disana kami di sambut dengan
hangat. Pak Mujiyono menceritakan tentang awalnya di dirikan nya TPST ini,
disini adalah awalnya pembuangan sampah liar dari mana-mana pada buang sampah
ke disini. Karena merasa perhatian pak Mujiyono dan beberapa warga sekitar
mengajukan ke dinas lingkungan hidup untuk pengajuan dana dan meminta izin
untuk pembukaan TPS T Pada awal bulan Februari tahun 2016 TPST Randu Alas resmi
dibuka untuk warga sekitar. TPST Randu Alas memiliki 6 orang pekerja dan sudah
memiliki BPJS yang diampu oleh Dinas Lingkungan Hidup. Untuk jadwal kerja
dimulai pukul 08.00-15.00 WIB. Setiap pekerja menerima upah sesuai jam kerja, kukira
1,5 juta perbulan. Jadwalkan pengambilan sampah ke pelanggan yaitu setiap hari,
namun dengan rotasi yang berbeda. Setelah mengambil sampah dari petugas petugas
langsung memilah sampah sesuai jenisnya, sampah organik dan sampah anorganik.
Pelanggan cukup membayar uang 30 ribu perbulan.
Sampah yang diambil dari masyarakat
terbagi dua jenis, yakin sampah organik dan anorganik. Sampah yang diambil dan
kemudian dipilah baru di serahkan ke pabrik atau ke tukang rongsokan.
Pengelolaan sampah di TPS randu Alas menggunakan sistem 3R. Dan sampah
anorganik buatan pabrik kemudian kami olah kembali seperti kertas, plastik dan
logam, sedangkan sampah organik yang seperti daun, sisa makanan, akan diolah
menjadi kompos. Pembuatan kompos pun menggunakan bakteri produksi sendiri yaitu
mol, ecoenzym, eco Lindi sebagai bahan kompos. Dan pak Mujiyono juga
menjelaskan terkait karyawan atau SDM yang ada pada TPST Randu alas yang hanya
memiliki 6 orang pekerja yang menurut beliau bahwa untuk merekrut karyawan juga
memiliki kendala akibat karyawan yang tidak betah dikarenakan lingkungan yang
kotor. Setelah mendengarkan penjelasan dari pak Mujiyono, kamipun diajak untuk
melihat langsung tempat pengelolaan sampah, disana kami melihat langsung
beberapa tempat sampah yang. Kami juga diajak melihat tempat budidaya maggot. Pengolahan
sampah merupakan bagian penting dalam penanganan sampah untuk merubah sampah
menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak mencemari lingkungan serta
mengurangi jumlah sampah yang harus ditimbun di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir).
0 komentar:
Posting Komentar