8.12.22

Laporan Kunjungan Tempat Pengolahan Sampah Sampoerna Asih Pengasih Kulon Progo

LAPORAN KUNJUNGAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) SAMPOERNA ASIH 

Essay Laporan Psikologi Lingkungan

 

Edwin Kurniawan Wijaya

NIM : 21310410047

Kelas Karyawan SJ / Semester 3

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta









Tempat Penglolahan Sampah Terpadu (TPST) KSM Sampoerna Asih berlokasi di Kelurahan Pengasih, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. KSM Sampoerna Asih merupakan perintis pengelolaan sampah yang ada di Kulon Progo, pada awalnya sempat mendapatkan penolakan dari warga sekitar karena akan menimbulkan bau. Namun seiring berjalannya waktu warga sekitar sadar pentingnya TPST ini untuk menanggulangi masalah sampah di sekitar rumah tinggal. Sekarang jumlah nasabah sampah ada 1800 anggota yang didominasi oleh rumah tangga. Beberapa Instansi pemerintahan yang ada di pengasih dan  wates juga menjadi anggota di TPST ini. 

 

Sampah yang di ambil dari rumah rumah dan instansi pemerintahan akan dilakukan pemilahan sesuai dengan jenisnya  sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik yang layak jual seperti botol plastik, kaleng, kardus dll akan di kumpulkan dan di jual kepada pengepul barang rongsokan. Sementara residu sampah akan di angkut ke TPA Banyuroto Nanggulan. Sementara sampah organik akan dipisahkan untuk dijadikan kompos sebagai media tanam. 

 

Pada TPST ini menggunakan metode Windrow dalam pembuatan kompos. Pemilahan sampah organik yang akan di jadikan kompos, kemudian sampah organik dilakukan proses pencacahan menggunakan mesin pencacah. Semakin kecil ukuran sampah semakin cepat proses pengomposan. Langkah selanjutnya penumpukan hasil cacahan dan penambahan EM4 agar mempercepat hasil pengomposan. Proses ini berkisar sampai 6 minggu, setiap hari hasil tumpukan sampah akan di ukur suhunya jika melebihi 60 derajat akan di lakukan penyiraman air hingga turun sampai ke 40 derajat. Hal ini sangat penting di lakukan untuk menjaga mikroorganisme bekerja secara optimal. Setelah 6 minggu kompos setengah jadi tersebut akan di lakukan penggilingan dan pengayakan agar mendapatkan hasil yang halus. KSM ini menjual kompos yang terbilang murah ukuran 5 kg dengan harga 5000.

 

KSM ini sangat membantu warga di sekitaran desa pengasih dalam hal pengelolaan sampah, menyadarkan mas juga yang membuat lingkunagan lebih bersih. Selain itu memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitaran TPST ini dengan total 40 tenaga pekerja.

  

0 komentar:

Posting Komentar