8.12.22

Essay Pengganti Pertemuan Offline Psikologi Lingkungan, dosen pengampu: Arundati Shinta. Tiyana Arum Sari / 21310410073


Kompos

Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak lama. Pengertian kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.

Proses pengomposan membutuhkan mikroba untuk proses pembusukan. Agar mikroba dapat hidup dan berkembangbiak, diperlukan unsur Karbon sebagai sumber energi bagi mikroba dan unsur Nitrogen untuk perkembangbiakan mikroba. Unsur-unsur ini didapat dari sampah organik. Sehingga perlu dipastikan sampah-sampah organik yang akan dipakai dalam pengomposan memiliki unsur Karbon dan Nitrogen yang seimbang.

Untuk pengomposan diperlukan wadah yang berlubang-lubang untuk sirkulasi udara. Wadah tersebut diberi alas jaring plastik yang diisi sabut kelapa atau sekam. Kemudian, untuk mengatur kelembapan dan menyerap kelebihan air sehinga kelebihan air pada adonan kompos tidak merembes, lapisi wadah keranjang dengan kardus. Cacah sampah-sampah organik yang akan dijadikan adonan pupuk. Lalu masukkan ke dalam wadah. Lalu, tambahkan bekatul atau dedak. Lalu, diamkan adonan selama tiga minggu dan kompos siap dijadikan kompos.

Penggunaan kompos bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh. Pupuk Kompos ini merupakan pupuk yang paling aman pada lingkungan karena terbuat dari bahan organik dan prosesnya menggunakan mikroorganisme.

Berbagai Manfaat Pupuk Kompos :

·  Memberikan nutrisi pada tanaman.

·  Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK)

·  Mampu meningkatkan pH tanah pada tanah asam.

·  Meningkatkan ketersediaan unsur mikro.


Sumber :

http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/333-membuat-kompos-skala-rumah-tangga 

 

0 komentar:

Posting Komentar