4.12.22

LAPORAN KUNJUNGAN DI TPS RANDU ALAS




Essay ini dibuat untuk memenuhi tugas Psikologi Lingkungan dengan dosen pengampu DR. ARUNDATI SHINTA,M.A.

 Disusun oleh : Diah Novita Sari (21310410111) 
Prodi Psikologi
 Fakultas Psikologi
 Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.



 Sampah merupakan suatu hal yang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Semua yang beraktivitas pasti akan menghasilkan sampah dan begitu juga yang terjadi di Desa Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampah. Namun permasalahannya disni yaitu sekarang telah banyak sampah yang menumpuk dikota, banyak juga TPA (tempat pembuangan akhir) yang menolak sampah karena sudah penuh. Kesempatan kali ini saya dan teman_teman mahasiswa UP45, Prodi Psikologi mengadakan kuliah lapangan di salah satu TPS (tempat pembuangan sampah) di Randu Alas. Dimana dalam TPS tersebut telah berdiri karena satu komunitas pengelola sampah.

 Pada awal sebelum dikelolanya TPS Randu Alas, tempat tersebut merupakan tempat pembuangan sampah liar, yang kemudian komunitas tersebut mengajukan ke Dinas Lingkungan Hidup untuk dibantu membangun TPS Randu Alas. Pada awal dibentuknya TPS ini hanya menampung 200 KK (kartu keluarga), namun saat ini karena telah berkembang kini sudah menampung 300 KK. Sampah tersebut diambil setiap seminggu dua kali yang kemudian sampah tersebut akan di tampung lalu akan dipilah-pilah berdasarkan kategorinya. Untuk iuran pelanggan dari TPS yaitu 30ribu rupiah. TPS mensosialisasikan agar warga memilah sampah dengan 2 wadah, basah dan kering, tapi hanya bertahan 3 bulan karena merasa sudah bayar sampah jadi sekarang dijadikan 1. Kini telah ada 6 sumber daya manusia yang mengelola Tempat Pembuangan Sampah tersebut. Warga Randu Alas kurang terlibat akan adanya komunitas tersebut karena kurangnya pengetahuan serta kesadaran diri tentang pentingnya pengolahan samapah tersebut.

 Sampah di TPS dibagi mejadi 2, organik dan anorganik. Yg anorganik di ambil oleh tukang rosok dan disetor ke pabrik-pabrik. Menggunakan reduce (dikelola menjadi kompos padat, dikelola dgn takakura dan 2 lainnya. Menggunakan bakteri untuk mempercepat pengolahan, mol ecoenzim ), reuse, recycle. Anorganik yang belum tertangani ialah B3, bohlam, baterai, softex. TPA Randu Alas juga membuat POC (pupuk organik cair) yang dibuat dari sampah pelanggan tukang buah yang hasilnyamenjadi pupuk padat dan cair, ampasnya pupuk padat, dan sarinya cair. 

Lampiran Foto :





Referensi :

file:///C:/Users/n4n0c/Downloads/admin%252C+4.jurnal+elzam+zami.pdf (diakses pada tanggal 4 November 2022)
 https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-dan-pengelolaan-sampah-organik-dan-anorganik-13 (diakses pada tanggal 4 November 2022)

0 komentar:

Posting Komentar