Sampah
pada dasarnya dapat dikatakan sebagai suatu bahan terbuang atau yang dibuang
dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak
mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif
karena dalam penggunaannya baik untuk membuang atau membersihkannya perlu biaya
yang cukup besar. Keberadaan sampah dalam jumlah yang banyak jika tidak
dikelola secara baik dan benar, maka akan menimbulkan gangguan dan dampak
terhadap lingkungan, baik dampak terhadap komponen fisik kimia (kualitas air
dan udara), biologi, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan lingkungan.
Dalam
hal ini, peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan kesediaan
untuk membantu berhasilnya program pengembangan pengelolaan sampah sesuai
dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri
sendiri. Tanpa adanya peran serta dan kepedulian masyarakat semua program
pengelolaan persampahan yang direncanakan akan sia-sia. Sebab, Manusia dan
lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling
terkait antar satu dengan yang lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan
yang baik agar dapat melaksanakan aktivitasnya, sebaliknya kondisi lingkungan
yang baik tergantung pada aktivitas manusia terhadap lingkungan.
Saya
berkesempatan untuk terjun langsung membersihkan sampah-sampah yang terdapat di
beberapa titik di daerah Yogyakarta. Hal ini saya lakukan berguna untuk menjadikan
suatu tempat menjadi asri agar tidak tercemar kembali karena adanya sampah. Dengan
melakukan kegiatan before-after (sebelum-sesudah) sampah itu
dibersihkan. Dimulai pada tanggal 26 Oktober 2022, saya menemukan tumpukan
sampah dia bahu jala arah Solo-Yogya. “Jorok”, kata itu yang langsung terbesit
di pikiran saya pada saat itu. Tanpa pikir panjang, saya langsung bergegas
untuk mebersihkan gundukan sampah tersebut. Kegiatan before-after tersebut
kurang lebih menghabiskan waktu 1 jam, sebab bau yang menyengat tak terhankan.
Sebelum dibershikan |
Proses pembersihan |
Sesudah dibersihkan |
|
|
|
Setelah proses pembersihan sampah di bahu jalan
tersebut selesai, di hari yang sama juga saya pergi menuju ke salah satu pantai
terkenal di Yogyakarta, Pantai Parangtritis. Hujan deras menyelimuti perjalanan
saya pada saat itu, sempat berpikir untuk menyudahi dan melanjutkannya esok
hari namun hati bergejolak seakan tak ingin kembali sebelum saya datang untuk mengatahui.
Pukul 18:55 saya tiba di sana dan langsung menyaksikan betapa tercemarnya tempat
yang menjadi favorit wisatawan ketika berkunjung ke Yogyakarta begitu tercemar.
Kegiatan before-after saya mulai tanpa ada rasa takut akan apapun.
Sebelum dibersihkan |
Proses pembersihan |
Sesudah dibersihkan |
|
|
|
Pada
keesokan harinya, tepatnya tanggal 27 Oktober 2022 saya pergi ke stadion
kebanggaan masyarakat Sleman, Stadion Maguwoharjo Yogyakarta. Biasanya stadion
ini tidak hanya digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan sepak
bola saja, namun masyarakat sekitar sering memanfaatkan area luar stadion untuk
jogging, olahraga, dll. Sayangnya, masyarakat yang melakukan aktivitas di
stadion, tidak terlalu memperdulikan akan sampah. Di sana ada beberapa sampah-sampah
dedauanan pada saat itu yang terlihat berhamburan di area luar stadion.
Sebelum dibersihkan |
Proses pembersihan |
Sesudah dibersihkan |
|
|
Dengan
jarak yang tidak begitu jarak dari Stadion Maguwoharjo, saya menghampiri stand
makanan di depan Waterboom Yogyakarta yang tampaknya berkelimang
sampah-sampah dedaunan. Saat itu tak ramai orang terlihat, jadi hal tersebut cukup
mengurangi rasa canggung saya untuk membersihkan area tersebut. Namun, ada salah
seorang yang menyangka saya akan mengambil barang di stand tersebut.
Sungguh lucunya.
Sebelum dibersihkan |
Proses pembersihan |
Setelah pembersihan |
|
|
|
Daftar Pustaka
Lestari, N. P. (2015). Studi Tentang Kepedulian
Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar
Gebang Kota Bekasi. Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar