3.12.22

Laporan Kuliah Lapangan Psikologi Lingkungan TPST Randu Alas


LAPORAN KULIAH LAPANGAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.


Oleh :

ALWIYAH DWI PRATIWI

(21310410034)

Psikologi Reguler

Semester Ganjil T.A 2022/2023


PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Sampai saat ini sampah masih menjadi topik utama dalam permasalahan lingkungan. Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan. Masalah sampah yang tidak ada habisnya membutuhkan penanganan segera agar masalahnya tidak menjadi lebih serius.

Pada tanggal 28 November 2022 telah dilakukan kuliah lapangan untuk mata kuliah psikologi lingkungan yang bertempat di TPST Randu Alas yang berlokasi di Candi Karang, Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dikarenakan banyaknya permasalahan sampah yang terjadi di daerah tersebut, pada tahun 2015 penduduk setempat mengajukan permohonan ke Dinas Lingkungan Hidup untuk membuat TPA. Kemudian pada tahun 2016 TPST 3R Randu Alas telah diresmikan. TPS ini memiliki kapasitas untuk pembuangan sampah terakhir kurang lebih sebanyak 200 KK di daerah tersebut.

Dalam pengolahan sampah TPS ini menggunakan sistem 3R yaitu dengan mengurangi produksi sampah (Reduce), menggunakan kembali (Reuse), dan mendaur ulang sampah (Recycle). Sampah organik berupa sisa potongan buah, kulit sayur, dan kulit buah yang berada di TPS ini diolah menjadi kompos, ecoenzim, pupuk padat dan cair, serta biokonversi. Biokonversi adalah sebuah pengolahan sampah dengan bantuan magot BSF atau larva ulat yang dikembangkan untuk mengelola sampah organik. Selain itu, sampah rumah tangga juga dimanfaatkan untuk sumber makanan maggot yang di budidayakan di TPS Randu Alas. Kemudian untuk sampah anorganik (B3) seperti kaleng, batu baterai, dan bohlam lampu diletakkan dalam sebuah tempat dan belum ada penanganan khusus untuk jenis sampah ini.

Meskipun sudah terdapat Tempat Pembuangan Sampah di berbagai daerah, namun masalah sampah di Indonesia masih belum menemui titik terang. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya mengurangi produksi sampah dan menerapkan sistem 3R untuk pengelolaan sampah. Peranan penting masyarakat sangat diperlukan, terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Karena pada dasarnya sampah dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri. Salah satu yang dapat dilakukan masyarakat untuk berperan serta mengelola sampah dan melestarikan lingkungan, adalah meninggalkan pola lama dalam mengelola sampah domestik (rumah tangga) seperti membuang sampah di sungai dan pembakaran sampah, dengan menerapkan prinsip 3R. Untuk kedepannya diharapkan masyarakat dapat lebih berpikir terbuka dan memiliki kesadaran terhadap sampah sehingga dapat mengurangi permasalahan sampah yang tidak ada habisnya ini.


0 komentar:

Posting Komentar