Laporan Hasil Kunjungan
Kuliah Lapangan
Psikologi Lingkungan Fakultas
Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen Pengampu Arundati
Shinta
Laporan oleh Aulia Khoiru
Ummatin
21310410086
Masalah yang menjadi problematika sampah di Indonesia karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang lingkungan di Yogyakarta karena sampahnya semakin menumpuk akhirnya banyak TPS yang di tutup. untuk menangani hal tersebut pemerintah membentuk TPS yang dibentuk oleh KSM, swadaya masyarakat,komunitas yang mengatasi permasalah sampah.
Awalnya, pebuangan sampah liar sangat mengganggu lingkungan hidup akhirnya beberapa masyarakat mengajukan ke dinas lingkungan hidup yang mendapat bantuan pada tahun 2015 dan berdiri TPS pertama kali pada februari 2016. TPS yang dimaksud adalah TPST Randu Alas, Kaliurang. Pada hari senin 28 november 2022, fakultas psikologi melakukan kunjungan kuliah lapangan pada TPS tersebut.
TPS adalah tempat pengolahan sampah yang mana sampah-sampah tersebut akan dikelola dengan sistem pilah sesuai jenis sampahnya. Setiap hari, anggota TPS mengambil sampah kepada pelanggan ke setiap rumah. Jenis-jenis sampah akan dipilah sesuai dengan jenis masing-masingnya. Di TPS ada 2 jenis sampah organik dan non-organik. Sampah anorganik adalah sampah buatan pabrik yang bisa kita olah kembali, seperti kertas, plastik, logam. Dan sampah organik, yaitu sisa makanan, daun-daunan. Karena di TPS tersebut menggunakan sistem 3 R (reuse, reduce, recycle).
Pembuatan kompos di TPS Randu Alas
menggunakan teknik hindro, takakura dan bata berongga. Pembuatan kompos
tersebut memerlukan waktu 40 hari yang dicampur dengan bakteri EM4. Bahan-bahan
campuran untuk membuat kompos, seperti molase, eco enzym, ekolindi, POC, mereka
produksi sendiri dengan menggunakan sampah organik yang ada. Seperti contoh
molase yang terbuat dari campuran ragi tempe dan ragi tape yang didiamkan
selama 20 hari. Di TPS Randu Alas juga terdapat budidaya maggot, pembuatan
fermentasi POC, dll.
0 komentar:
Posting Komentar