4.12.22

LAPORAN KULIAH LAPANGAN TPS RANDU ALAS


PSIKOLOGI LINGKUNGAN 


Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A


Oleh:

Arnoldina Leki 21310410050


Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 2022




Pelaksanaan kuliah lapangan pada 28 November 2022 merupakan kegiatan kunjungan oleh Mahasiswa Psikologi Angkatan 2021, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dengan menjadikan TPS Randu Alas sebagai lokasi tujuan. Dipilihnya TPS Randu Alas agar mahasiswa terjun secara langsung dan mengetahui bagaimana proses pengolahan sampah yang mana berkaitan erat dengan mata kuliah Psikologi Lingkungan.

TPS Randu Alas merupakan salah satu tempat pengolahan sampah yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum menjadi pusat daur ulang lokasi tersebut hanya menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat sekitar. Banyaknya sampah yang kian menumpuk menyebabkan kondisi setempat menjadi kotor dan  terganggu bagi masyarakat. Sehingga beberapa oknum tergerak untuk mengajukannya ke Dinas Lingkungan Hidup agar dibangun menjadi tempat pengolahan sampah, yang kemudian disetujui.

Pada 2015 Dinas Lingkungan Hidup menyalurkan bantuan dengan tujuan pembangunan TPS, yang kemudian pada Februari 2016 berdirilah TPS Randu Alas sebagai salah satu tempat pengolahan sampah. Dengan kehadiran TPS Randu Alas bukan berarti penyelesaian masalah mengenai sampah sudah teratasi karena harus dihadapkan pada kesulitan mendapat sumber daya manusia.

Selain kurangnya kesadaran akan pentingnya pengolahan sampah, orang-orang cenderung merasa jijik, dan enggan bahkan untuk sekedar melirik. Sehingga, menjadi alasan mengapa hanya terdapat 6 orang yang mau bekerja di tempat tersebut. Secara lebih jauh sistem pengolahan sampah di TPS Randu Alas, berdasarkan kapasitas penampungan pada awal mula berkisar antara 200 kepala keluarga namun seiring waktu kian bertambah menjadi 350 kepala keluarga.

Adapun proses pemilahan sampah di TPS Randu Alas terdiri dari dua komponen yaitu sampah Organik dan Anorganik. Secara definisi sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah terurai, sementara Anorganik adalah jenis sampah yang tidak mudah terurai. Salah satu contoh pengolahan sampah organik seperti kompos yang dibagi menjadi dua unsur yaitu cair dan padat, untuk pembuatan kompos padat harus melalui 3 metode dengan tujuan dapat menguraikan gas metan yang terkandung di dalam sampah dalam kurun waktu 40 hari yaitu takakura, lindor, dan bata berongga.

Selain hal-hal tersebut budidaya magot menjadi bagian menarik yang juga dikelola di TPS setempat budidaya magot ini menggunakan jenis lalat khusus yaitu Black Soldier Fly. Adapun selain kompos, hasil dari pengolahan sampah seperti eko enzim, dan eco lindi dengan fungsinya sebagai cairan pembersih hingga penetral bau sampah dan bisa juga untuk menyuburkan tanaman. Demikian banyak pengetahuan dan manfaat yang diperoleh dalam proses pengolahan sampah selain menjaga lingkungan, besarnya manfaat yang ada sebanding dengan proses yang dilakukan untuk itu mari terus manfaatkan hal-hal baik yang berpotensi melestarikan lingkungan hidup.
















0 komentar:

Posting Komentar