2.12.22

 

KULIAH LAPANGAN KE TPS RANDU ALAS

KELAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Nama

:

Zaen Isnaini S N

NIM

:

 22310420038

Mata Kuliah

:

Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu

:

 Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

                                                
                            

Kuliah Lapangan mata kuliah Psikologi Lingkungan diadakan kunjungan ke TPS Randu Alas pada Senin, 28 November 2022. Tujuan diadakan kuliah lapangan yakni untuk mengenalkan mahasiswa proses pemilahan dan pengelompokan sampah dan limbah rumah tangga di TPS tersebut. Langkah promotive yang dilakukan oleh dosen Psikologi Lingkungan ibu Shinta Arundhati, M.Pd untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa untuk ikut bertanggungjawab dalam pengelolaan lingkungan hidup, minimal dengan limbah dan sampah dari yang dihasilkan dari rumah tangga/pribadi. Harapannya mahasiswa dapat berpartisipasi melakukan kegiatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dari sampah yang dihasilkan di rumah masing-masing. Langkah kecil ini diharapkan dapat ikut mencegah bahaya kerusakan lingkungan dimulai dari tempat disekitar mahasiswa tinggal.

TPS Randu Alas terletak di Candi Karang RW 09 Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. TPS Randu Alas mulai berdiri pada tahun 2015 yang diprakasai oleh bapak Joko Tri Waluyo yang pada saat itu menjabat sebagai ketua RW. Kemudian diresmikan pada 30 September 2022, oleh kepala desa setempat. TPS mengantongi izin pendirian berupa Surat Keputusan Kepala Desa Sardonoharjo Nomor 02Tahun2016 tentang pembentukan kelompok Keswadayaan Masyarakat 3R “Randu Alas”. Izin legalitas TPS, berupa akta Pendirian Kelompok TPS 3R Randu Alas Nomor 03 Tanggal 30 September 2022. Awal mula TPS didirikan karena salah satu Tempat Pembuangan Akhir di wilayah sekitar ditutup karena sudah melewati ambang batas, sehingga selama beberapa bulan warga kebingungan dimana harus membuang sampah, akibatnya sampah berserakan, tumpukan sampah dimana-mana, akhirnya Ketua RW 09 berinisiatif untuk mendirikan TPS sebagai problem solving tercepat. 

TPS Randu Alas menerapkan 3R pada sampah Reuse, Reduce, Recycle. Pertama yakni pengelompokan sampah anorganik (kertas, botol, plastik), dan organic (pengomposan), sampah buah (eco enzyme) serta budidaya maggot. Sampah anorganik yang dikelompokkan sesuai jenisnya dan dijual ke pengepul. Sampah organik sisa rumah tangga dijadikan kompos, menggunakan alat (bentuk : segitiga) dan program KIPRAH VER jejaring BORDA NGO Network (Jerman). Pengomposan dengan alat tersebut diklaim dapat mengurangi emisi karbon sebesar 40.26 ton Co2 ekuivalen. Kerjasama berlangsung dari tahun 2017 dan diperpanjang hingga tahun ini. Kedua, Eco enzyme dibuat dari sampah sisa buah kebanyakan merupakan sampah dari toko/swalayan, yang digunakan untuk pupuk tanaman dihalaman TPS. Ketiga, budidaya maggot dengan makanan sampah. Maggot merupakan larva Black Soldier Fly (BSF) yang dapat merubah dan mengkonversi nutrient dalam limbah organic untuk mendapatkan nutrient dalam bentuk baru. Maggot sebagai pakan ternak yang memiliki nilai gizi tinggi, misalnya digunakan untuk pakan ayam di TPS tersebut. Penelitian juga menyebutkan maggot digunakan sebagai bahan campuran kosmetik. Maggot juga dijual dalam dua bentuk yakni basah dengan kisaran harga Rp.7.000/kg dan kering di kisaran harga Rp.7000/36gr.

TPS Randu Alas telah berpartisipasi secara promotive kepada generasi muda dalam pengolahan sampah via 3R, seperti sebagai sarana edukasi bagi pelajar dari mulai tingkat SD hingga mahasiswa, mensaranai kegiatan PPL hingga tugas skripsi mahasiswa mengenai lingkungan hidup terutama sampah. Harapannya hal ini tidak berhenti secara teoritis saja, perlu tindak lanjut take action setelah selesainya kegiatan yang dilakukan individu di TPS Randu Alas.

Prestasi yang telah diraih merupakan TPS yang dipilih untuk bekerjasama dengan non-profit organization BORDA Jerman Kerjasama. TPS Randu Alas pada Desember 2022 ditunjuk sebagai perwakilan lomba TPS Se Kabupaten Sleman mewakili kecamatan Ngaglik, serta satu-satunya TPS di Kabupaten Sleman yang memiliki eco lindi yang digunakan untuk mengatasi bau pada sampah (10 menit setelah disemprotkan pada sampah, sampah menjadi tidak berbau).


0 komentar:

Posting Komentar