KULIAH LAPANGAN KE-2 KUNJUNGAN DI TPS RANDU ALAS
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M,A.
Di Susun Oleh : Binti Nadhifah / 21310410118
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Pada hari senin tanggal 28 November
2022 di adakan kuliah lapangan ke 2 yang berlokasi di TPS Randu Alas Jl. Kaliurang
Desa Sardinoharjo, Ngaglik,Sleman,Yogyakarta. yang di damping oleh Dra.
Arundhati Sinta,.MA. selaku Dosen Psikologi Lingkungan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan di
pandu oleh Bapak Mujono selaku wakil ketua TPS Randu Alas. TPS 3R Randu Alas
merupakan TPS 3R yang telah berdiri sekitar 7 tahun dari tahun 2016, yang menerapkan prinsip
3R yaitu pengelolaan sampah dengan
konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan pengolahan sampah secara terpadu
yang meliputi kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), dan
mendaur ulang sampah (recycle). Penerapan konsep atau prinsip 3R ini merupakan
solusi penanganan sampah yang lebih konsep atau prinsip 3R ini merupakan solusi
penanganan sampah yang lebih bernilai ekonomis, mudah dan murah karena dapat
dilakukan oleh masyarakat itu sendiri sehingga konsep 3R ini menjadi program
pemerintah dalam penanganan/pengelolaan sampah di Indonesia. TPS Randu Alas ini
hanya beranggotakan 6 personil, Pak
Joko dan team mengelola TPS randu alas
semangat dalam, memilahan sampah,
Tercatat ada 220 pelanggan yang yang mempercayakan sampahnya untuk di olah di TPS Randu Alas, maka Pak Joko dan teamnya mengelompokan sampah, untuk sampah organiok yang merupakan sisa makanan atau buah-buahan di olah menjadi kompos dan ecoenzym, kemudian dijual pada masyarakat yang membutuhkanya, selanjutnya sampah plastik dipilih sesuai jenisnya dan dijual, sampah yang tidak bisa diolah akan dibuang ke TPA Bantul. Dan budidaya maggot yang tentunya di jual ke masyarakat yang membutuhkanya. Dari penjualan sampah ini mampu menghasilkan sumber rezeki bagi pak joko dan teamnya. Seperti yang Pak Joko ceritakan pada awal masyarakat semangat dalam memilah sampah organic maupun non organic untuk di olah di TPS Randu Alas, sehingga memudahkan Pak Joko dan teamnya dalam mengelola sampah, namun makin kesini kesadaran masyarakat berkurang, terlebih masyarakat yang merasa membayar sehingga mereka malas dalam memilah sampah. Pak Joko dan teman-temannya sangat berharap bahwa warga Desa Sardonoharjo dan sekitarnya memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Paling tidak, warga bersedia memilah sampahnya berdasarkan jenisnya yakni organik dan non-organik.
0 komentar:
Posting Komentar