Laporan Kuliah Lapangan Psikologi Lingkungan
Kunjungan
TPS 3 RANDU ALAS
Dosen Pengampu : Dr.,Dra.Arundati Shinta MA
Oleh
:
Bella Azahar Br Tarigan (21310410033)
Dalam
era modern ini banyak masalah-masalah yang menyebabkan rusaknya lingkungan
hidup,sehingga membuat bangsa Indonesian terhalangi unruk menjadi bangsa yang
sejahtera.Salah satu faktor penyebabnya adalah pembuangan limbah padat atau
sampah.Terutama sampah anorganik yang berbahaya dan sulit dikelola.Menurut
Undang-undang No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat.Sampah
merupakan tanggung jawab dari semua pihak-pihak pemerintah maupun
masyarakat.Kondisi pemilahan dan pengurangan sampah saat ini dari rumah tangga
masih kurang memadai,sehingga berbagai gerakan perlu ditingkatkan.
DI
Yogyakarta menjadi salah satu kota istimewa di Indonesia,namun sering terlihat
dipinggiran jalan masih banyak sampah-sampah yang menumpuk.TPA di Yogyakarta juga
sudah mengalami over kapasistas.Pemerintah Yogyakarta mendapat kendala besar
akan penuhnya TPA yang ada di Yogyakarta,karena kondisi tersebut membuat
pemerintah membentuk suatu KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang kemudian
didirikanlah TPS (Tempat Pengolahan Sampah) di daerah Jl.Kaliurang
Yogyakarta.TPS tersebut dinamakan TPS 3 Randu Alas,yang berdiri sudah hampir
enam tahun sejak tahun 2016.Pada kuliah lapangan Psikologi Lingkungan kebetulan
kami mendapat kesempatan untuk berkunjung ke TPS Randu Alas dan bertemu dengan
narasumber yaitu Pak Jono.Dari Pak Jono kami bisa mendapatkan informasi terkait
tentang TPS Randu Alas yang menjadi objek penelitian kami. Pertama kali
didirikan TPS Randu Alas banyak terjadi Pro-Kontra dengan warga sekitar,karena
letaknya yang berada ditengah pemukiman membuat warga takut bisa mencemari
lingkungan dan membuat polusi udara.Tetapi pihak TPS mengatasi kekhawatiran
warga tersebut dengan memberikan pemahaman dan sosialisasi bahwa di TPS Randu
Alas sampah tidak akan dibiarkan bertumpuk begitu saja,melainkan akan diolah
kembali.Awalnya TPS Randu Alas hanya mempunyai kapasitas 200 Kartu Keluarga
saja namun saat ini sudah mencapai 300 Kartu Keluarga.TPS Randu Alas memiliki
sistem bagi warga yang mau saja yang sampahnya ditampung dan tidak ada pemaksaan sama sekali.
TPS
Randu Alas saat ini memliki 6 pekerja yang masih aktif,karena pekerjaannya yang
berhubungan dengan sampah membuat pekerjaan tersebut kurang diminati.Untuk gaji
dari setiap pekerja juga berbeda tergantung dari kinerja dan lama waktu
bekerja.Keseharian di TPS Randu Alas mengambil sampah ke pelanggan seminggu dua
kali dan iuran di pelanggan area pemanfaat sebesar 30 ribu,dengan rotasi area
berbeda.Kemudian dipilah jenis sampahnya menjadi dua bagian yaitu : Organik dan
Anorganik.Untuk sampah Anorganik sendiri diolah kembali dan diambil oleh
juragan rosok dan disetor ke pabrik daur ulang.Sementara untuk sampah
organik,dibuat menjadi kompos dan memanfaatkan sebagai biokonvensi (seperti
budidaya magot).Pembuatan kompos menggunakan 3 sistem,dengan tujuan memecahkan
kasmetan dilingkungan.Untuk limbah buah sendiri diolah menjadi dua jenis : ada
POC (Pupuk Organik Cair) dan pupuk padat.Untuk pembeli produk kompos yang
dihasilkan oleh TPS disosialisasikan ke warga,dan bisa juga disetor ke LH.
TPS
Randu Alas juga sering dikunjungi oleh mahasiswa/i baik yang di Yogyakarta
maupun luar dari kota Yogyakarta dan dijadikan sebagai bahan penelitian bahkan
menurut sumber yang kami dapat melalui pak Jono di TPS Randu Alas juga sering
dilakukan program KKN dan ada pula mahasiswa yang menjadi salah satu pekerja di
TPS Randu Alas yang saat ini sudah lulus dengan nilai yang sangat baik.TPS
Randu Alas juga sudah melakukan banyak kerja sama dengan berbagai sekolah,dan
bahkan salah satu Pondok di Yogyakarta sudah melakukan kerja sama dengan TPS
Randu Alas.
TPS Randu Alas menjadi tumpuan atau harapan dari pemerintah untuk mengelola sampah.TPS Randu Alas juga sering melakukan sosialisai-sosialisasi baik kepada warga maupun mahasiswa.Pihak dari TPS sendiri mengharapkan kepada generasi muda untuk mengurangi sampah plastik dan bisa menciptakan inovasi-inovasi baru yang terbuat dari plastik.
0 komentar:
Posting Komentar