1.12.22

Essay Prestasi Psikologi Lingkungan

Nama : Septi Ambarwati

Nim : 21310410117

Makul : Psikologi Lingkungan

Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A


TUGAS Essay Prestasi

Mengisi Seminar Anti Perundungan/Bullying di SMA N 1 Ngluwar Magelang

Kasus perundungan atau bullying beberapa tahun paska pandemi semakin beragam bentuk, hal itu menjadi keprihatinan bersama. Baik orang tua, maupun sekolah. Oleh sebab itu pemberlakuan kurikulum merdeka menjadi salah satu solusi jitu ikut berupaya menanggulangi kasus perundungan di sekolah.

Kurikulum merdeka berisi metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Secara teknis gambarannya, siswa bisa memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari. Untuk menunjang proses belajar siswa dengan memperhatikan dari tujuan awal kurikulum digunakan, sekolah diberi kebebasan untuk membuat kegiatan.

Contohnya di SMA N 1 Ngluwar Magelang. Seminar yang mendatangkan narasumber dilaksanakan di beberapa kali dalam satu semester. Kegiatan ini selanjutnya akan ditindak lanjuti siswa membuat proyek dengan referensi isi seminar tersebut.

Seminar anti bullying diikuti oleh  286 siswa kelas 10 SMA N 1 Ngluwar Magelang. Seminar dilaksanakan pada tanggal  7 November 2022, pukul 09.00 -- 12.00 WIB. Saya diberi kesempatan hadir untuk memberi materi tentang bullying mewakili Komunitas Ibu Peduli Bullying.

Kegiatan berjalan sangat seru dan semangat. Saya mengajak siswa belajar mengenal apa itu _bullying_. Mulai dari memahami definisi bullying, jenis bullying, dampak bullying, siapa saja yang terlibat bullying dan juga cara mencegahnya. Saya berpesan siswa juga harus berani _speak up_.

Konsep acara seperti talkshow, lebih banyak berinteraksi dengan peserta. Selain itu untuk mengurangi kebosanan saya ajak siswa bermain _games_ mengenali emosi teman, berani speak up, dan melatih konsentrasi, dan jangan takut bermimpi.

Selain seseruan, siswa juga bisa langsung praktek. Secara langsung mengajarkan siswa untuk belajar berempati terhadap teman. Bagaimana belajar bertoleransi, menghargai, menghormati dan menyayangi teman. Sikap-sikap yang bisa diupayakan untuk mencegah terjadinya tindakan bullying.

Selain diikuti oleh siswa, guru-guru kelas juga hadir. Mereka memberi _support_ kepada peserta untuk menyimak serius materi yang saya berikan. Antusiasme guru yang ikut acara tersebut pun menjadikan saya merasa lebih bersemangat. Apalagi ada rencana diundang kembali untuk mengisi seminar tapi dengan peserta berbeda, bukan siswa tetapi guru-gurunya.

Saya sangat terkesan, semua jajaran guru, kepala sekolah dan warga sekolah begitu peduli dengan isu bullying ini. Saya sempat berdiskusi panjang dengan wakil kepala bagian kurikulum. Bagaimana beliau sangat getol mengenalkan bullying kepada siswa. 

Upaya itu pun didukung penuh oleh orang tua siswa, sehingga antara sekolah dan orang tua cukup baik komunikasinya. Hal ini menjadi faktor penting upaya mencegah kasus bullying yang bisa saja menimpa anak mereka terutama saat di sekolah.

Selain itu proyek yang ditugaskan siswa lebih banyak diarahkan untuk dipraktekkan langsung di lapangan. Sehingga bisa mengoptimalkan kemampuan siswa untuk mengimplementasikan hasil seminar bullying yang saya sampaikan.

Satu minggu setelah seminar, saya diberi laporan salah satu peserta tentang pelaksanaan proyek anti bullying. Peserta seminar diberi tugas membuat Mading atau majalah dinding tentang kampanye anti bullying. Saya sangat mengapresiasi karya tersebut, bersyukur apa yang saya upayakan bisa bisa diimplementasikan langsung oleh peserta. Saya berkeyakinan jika kegiatan seminar anti bullying ini bisa dilaksanakan sekolah-sekolah lain, akan lebih baik. 

1 Desember 2022


0 komentar:

Posting Komentar