1.12.22

Essay Kuliah Lapangan TPS Randu Alas


Nama : Septi Ambarwati

Nim : 21310410117

Makul : Psikologi Lingkungan

Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A.


Essay Kuliah Lapangan TPS Randu Alas

Kegiatan kuliah lapangan Psikologi Lingkungan dengan dosen pengampu Ibu DR. Arundati Shinta, M.A. di laksanakan pada hari Senin, 28 November 2022 di TPS Randu Alas wilayah Sleman. Kesempatan baik ini saya maksimalkan untuk menggali ilmu dari pengelola TPS yang banyak dijadikan rujukan oleh banyak kampus. Mahasiswa diarahkan untuk belajar langsung bagaimana proses mengolah sampah langsung dari ahlinya.

TPS yang launcing di awal tahun 2016 bulan februari ini awalnya hanya tempat pembuangan sampah liar. Artinya tidak ada yang mengelolanya. Atas inisiatif beberapa orang TPS ini pun dialih fungsikan untuk menjadi tempat pengelolaan sampah dengan sistem yang terencana. TPS Randu Alas berada di wilayah Kelurahan Sarjonoharjo Sleman, dimana sampah diproduksi dari 200 KK yang tinggal disekitar TPS.

Produksi sampah dari wilayah sekitar saja sudah sangat banyak. Oleh sebab itu teknologi yang digunakan di TPS ini adalah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Metode ini dianggap sebagai cara paling tepat dalam mengelola sampah yang sebagian besar berasal dari sampah rumah tangga, dan rumah usaha. Dalam perkembangannya diketahui TPS Randu Alas sudah mengelola sampah dari 400 KK sampai hari kunjungan kami kemarin, tidak hanya dari warga sekitar tetapi juga datang dari tetangga dan investor.

Menyimak penjelasan pengelola saat kunjungan kemarin, permasalahan muncul saat terjadi buka tutup TPS akhir Piyungan. Hal ini membuat tumpukan sampah dimana-mana. Oleh sebab itu sebenarnya permasalah sampah bukan hanya jumlah sampah saja, tetapi pola pikir dan perilaku masyarakatnya dalam memperlakukan sampah. Pengelola TPS Randu Alas juga berpesan agar kelak ada mahasiswa UP45 khusunya jurusan psikologi untuk membantu permasalah perilaku ini.

Jenis sampah yang dikelola berupa sampah organik dan anorganik. Sampah organik biasanya berasal dari sampah daun, sisa makanan, sisa masakan, dan lain sebagainya yang bersifat organik. Sedangkan sampah anorganik berupa kertas, logam, plastik dan lain-lain. Sampah organik diolah menjadi kompos, di TPS ini bahkan sudah berinovasi kompos yang dihasilkan bisa digunakan sebagai pelet makanan ikan, ecoenzim dan beberapa produk lain. Pembuatan kompos ini biasanya menggunakan bakteri E4 dipasaran, tetapi juga punya inovasi sendiri yang dibuat dari bakteri fermentasi, pupuk dan disinfektan yang berasal dari buah-buahan.

Teknologi ecoenzim inilah yang membuat aroma sampah di TPS ini tidak terlalu menyengat. Selain itu sampah organik dijadikan sebagai bio infekstan, magot dan bahkan turunannya seperti pelet bisa dijual untuk pakan unggas, ikan hias, lele dan ayam. TPS Randu Alas ini disamping mengelola sampah anorganik juga mengelola sampah organik menjadi pupuk, bioaktivator, dan pakan maggot.

Sampah anorganik sementara masih diambil oleh pengepul, kertas, logam, plastik dan lain-lain. Ada satu catatan menarik, ada satu jenis sampah yang menjadi masalah cukup besar karena selain memakan tempat juga tidak bisa dikelola. Sampah ini yang kemudian tidak bisa dimanfaatkan menjadi apapun. Sampah tersebut adalah sampah berbahan sterofrm. Ini tentu bisa menjadi catatan untuk para pelaku usaha untuk tidak mengunakan lagi steroform sebagai tempat membungkus makanan dagangan.

Bersama melihat langsung proses pengolahan sampah di TPS Randu Alas ini membuat saya tercubit, kesadaran saya selama ini memperlakukan sampah masih begitu memprihatinkan. Sementara ada masalah besar menghadang kita yang datang dari sampah.

Yogyakarta, 1 Desember 2022


0 komentar:

Posting Komentar