20.12.22

Essay 3


Essay 3

Membuat Kompos dari Sampah Organik Ubi Kayu


Septi Ambarwati

21310410117

Kelas Karyawan SP

Psikologi Lingkungan

Dr. Arundati Shinta, M.A


Membuat kompos dari sisa sampah organik yang diproduksi dapur ternyata tidak begitu mudah. Harus memperhatikan prosedur dan teknis yang tepat agar mendapatkan kompos berkualitas dan baik. 

Kompos adalah dekomposisi bahan organik yang tidak terpakai lagi. Bahan organik itu dapat berupa tumbuhan, hewan, dan dan unsur-unsur kehidupan lainnya. Kompos memiliki manfaat sebagai pupuk karena kompos tersusun atas bahan-bahan organik kehidupan (Sucipto, 2012).

Prosedur pembuatan kompos yang saya lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Mengumpulkan sampah organik sebagai bahan dasar. 
  2. Pada tanggal 11 November 2022  saya mengumpulkan sampah organik dari kulit ubi kayu. Dari  5kg Ubi kayu menghasilkan sampah organik kurang lebih 1,5 kg.
  3. Menyiapkan ember yang akan digunakan untuk membuat kompos. Ember yang saya gunakan ember bekas cat lengkap dengan tutup. 
  4. Sampah kulit ubi tersebut saya potong-potong lalu dimasukan ke dalam ember yang sudah disiapkan dan ditutup rapat, sebelumnya disemprot dengan EM4.P
  5. Proses mendiamkan. Sampah organik dari kulit ubi kayu tersebut saya diamkan sejak tanggal 11 November 2022.
  6. Menunggu sampah organik itu busuk dan bisa dipanen.

Meskipun semua sudah melalui prosedur sesuai dengan langkah-langkah yang dicontohkan dalam teori. Akan tetapi ada beberapa hal yang tidak tepat, sehingga mempengaruhi hasil akhir. Kompos tidak sesuai dengan prediksi. Kondisi masih belum busuk sempurna, masih basah, dan mengeluarkan bau menyengat.

Hal tersebut dikarenakan faktor human error, diantaranya :

  1. Sampah organik kulit ubi kayu yang digunakan sebagai bahan dasar tidak dicacah kecil sehingga membuat waktu pembusukan lebih lama.
  2. EM4 sebagai bahan penting untuk membantu pembusukan tidak sesuai ukurannya dan salah cara memakainya, hanya menggunakan di permukaan yang bisa dijangkau saja dengan cara di semprot.

Secara teori seharusnya bisa dipanen dalam jangka waktu 2 minggu. Akan tetapi pada prakteknya saat dibuka di hari ke 39, tepatnya di tanggal 20 November 2022, sampah organik ubi kayu tersebut masih belum busuk sempurna. Oleh sebab itu, saya memutuskan untuk menutup ember berisi sampah organik itu lagi. Menunggu hingga sampah tersebut benar-benar busuk dan bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.

Meski tidak menghasilkan produk kompos yang diharapkan, tapi proses pembuatan kompos yang dilakukan sudah sesuai prosedur meski banyak sekali kesalahan akibat keterbatasan pengetahuan saya tentang kompos. 



0 komentar:

Posting Komentar