9.12.22

EKL 1 Eco Enzyme


Nama: Dwita Astria Bagre

Nim: 21310410014

Tugas: Psikologi Lingkungan EKL1 

Kelas: Psikologi Karyawan SJ

Dosen Pengampun: Dr. Arundati Shinta, M.A



                           Eco Enzyme 

Sampah yang sering dianggap kotor, bau dan mendatangkan penyakit, salah satunya sampah yang sering berada di rumah yaitu sampah organik. Sampah organik yang setiap hari dihasilkan dan dibuang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan Eco-enzym. Eco-enzyme merupakan hasil olahan limbah dapur yang difermentasi dengan menggunakan gula. Limbah dapur yang diolah adalah yang berupa ampas buah dan sayuran. 

 Jadi Ibu Dosen kami Menyiapkan Buah-buahan untuk di cicipi dan sampah dari bekas buah-buahan yang kami makan akan kami olah menjadi Eco Enzyme, Pada EKL1 ini, Saya Bersama Teman Membuat Eco Enzyme dari Ampas Buah, berupa Buah Jeruk, Semangka, Pepaya, mangga dan juga Sampah Buah dalam Lemari Pendingin/kulkas. 

Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa bahan dapur yang tidak dipakai lagi untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat. Eco-enzym dapat digunakan sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif sehingga menekan biaya dan dapat dibuat dengan cara yang mudah. 

 

Cara membuat Eco-enzym

Bahan yang dibutuhkan

1. Air cucian beras

2. Gula merah / molase 

3. Sisa buah dan sayur

 

Alat yang digunakan

1. Baskom

2. Sendok pengaduk

3. Corong 

4. Botol Aqua/ Lee Mineral  1,5L 

5. Pisau pencacah

6. Selang

7. Selotip 

8. Gunting 


Langkah pembuatan

1. Masukkan 500 ml air cucian beras ke dalam ember plastik dan 50 gram gula merah. 

2. Masukkan sisa kulit buat atau sayur ke dalam wadah (Sisakan ruang untuk proses fermentasi. Oleh karena itu jangan isi wadah hingga penuh)

3. Wadah yang kita gunakan menggunakan botol Vit dan kita membuat gandengan pada dia botol menggunakan isolasi dan selang transparan, sehingga kita bisa mengetahui sirkulasi udara yang berada dalam pembuatan ECO Enzyme. 

4. Aduk perlahan isi wadah di baskom plastik yang sudah terisi dengan larutan air dan gula / molase. 

5. Buka tutup wadah setiap 3 hari selama 1 bulan pertama setelah diaduk. Dalam 1 bulan pertama, gas akan dihasilkan dari proses fermentasi.

6. Simpan wadah di tempat dingin, kering, dan memiliki ventilasi yang baik. 

7. Hindari sinar matahari langsung dan jangan disimpan di dalam kulkas

8. Setelah 3 bulan, panen eco-enzyme akan selesai dan dapat digunakan.


Manfaat eco enzim untuk rumah tangga yaitu:

Merendam sayur, menghilangkan pestisida, herbisida, bahan logam dan sel parasit. Juga zat lilin pada buah-buahan, Menghilangkan kutu di beras, Membersihkan lantai WC dan dinding atau kamar mandi, juga pel lantai sehingga serangga tidak ada, Campuran cuci piring sehingga lebih kesat dan bersih, Campuran ke cucian pakaian. Memutihkan pakaian tanpa pemutih. Zat fluoren pada pemutih sangat berbahaya bagi kulit, Membersihkan minyak atau lemak membandel,

Memperlancar saluran WC, Penjernih Air akuarium, Pembersih kerak yang bandel, Memoles barang-barang yang kusam, Mengurangi nyamuk/ serangga. 

Manfaat eco enzim untuk pertanian yaitu:

Sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, Menurunkan asap dalam ruangan, Filter air, pupuk alami untuk tanaman Menurunkan efek rumah kaca.

Dan Semua pemanfaatan, informasi banyak bisa kita dapatkan di berbagai sumber yang ada untuk membuat Eco Enzyme, yang baik, gampang dan terbilang praktis. 

Sumber: cybex.pertanian.go.id 

https://fkm.unair.ac.id 


0 komentar:

Posting Komentar