4.12.22

laporan kuliah lapangan psikologi lingkungan

Laporan Kuliah Lapangan Psikologi Lingkungan


Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Oleh: Fika Yuliyanti (21310410007)


Fakultas Psikologi 

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta





Pada tanggal 28 November mahasiswa psikologi Universitas Proklamasi 45 melaksanakan kuliah lapangan dengan mengunjungi TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Randu alas, TPST ini bertempat di Candi Karang, Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kuliah lapangan ini diikuti oleh mahasiswa semester tiga kelas reguler dan beberapa dari kelas karyawan yang di dampingi oleh dosen pengampu mata kuliah psikologi lingkungan. Di kegiatan kuliah lapangan ini mahasiswa mendapatkan materi dari pemateri Bapak Kujono yang sekaligus menjabat sebagai wakil dalam kepengurusan TPST 3R Randu Alas.


   Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai permasalahan sampah serta dibatasinya distribusi sampah ke TPS Piyungan akibat demo yang di lakukan oleh warga yang melihat tumpukan sampah menggunung. Hal itu mendorong pemerintah untuk membentuk KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang terwujud dalam bentuk TPS. TPS Randu Alas dulunya adalah TPS liar karena banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan di tempat tersebut. Lalu ada upaya dari pihak terkait untuk mengajukan ke Dinas Lingkungan Hidup. Sehingga pada tahun 2015 mendapat bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup dan pada 2016 TPST Randu Alas diresmikan. TPST Randu alas mempunyai kapasitas 200 kartu keluarga dan pada tahun yang sama yaitu 2016 TPST Randu Alas melakukan edukasi kepada warga sekitar. Tetapi edukasi dan upaya tersebut tidak serta merta diterima baik oleh masyarakat, bahkan dalam kurun waktu dua tahun semenjak berdirinya TPST ini mengalami krisis akibat sedikitnya pengunjung dan peminat.

TPST Randu Alas menawarkan kepada masyarakat yang sampahnya ingin di tampung dan di olah, dalam pengelolaannya TPST Randu Alas mengambil sampah dari para pelanggan seminggu dua kali yaitu antara hari Senin dan Kamis, Rabu dan Jumat, Selasa dan Sabtu TPST ini mengolah sampah organik dan anorganik dengan menggunakan sistem 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Kehadiran TPST ini juga di tentang oleh asosiasi pemulung karena pemasukan sampah khususnya sampah anorganik pemulung menjadi berkurang. TPST Randu Alas memiliki beberapa pekerja dengan fasilitas berupa gaji pokok sebesar 1.5 juta perbulan, mendapatkan fasilitas berupa BPJS ketenagakerjaan yang di ampu oleh lembaga hukum. TPST Randu alas mengolah biokonveksi seperti mol, eko enzim, eko lindi, POC, dan molase. 

Dengan bahan utama pembuatan mol yaitu berupa campuran ragi tempe, ragi tape dan ragi molase yang di diamkan selama 20 hari, sedangkan eko enzim di gunakan sebagai disenfektan dengan bahan berupa buah yang perbandingannya 1:3:10 dengan waktu sekitar 3 bulan. Selain memproduksi biokonveksi TPST ini juga memproduksi kompos, salah satu metode yang di gunakan dalam pembuatan kompos adalah metode takakura, Takakura merupakan metode pengolahan sampah organik yang dipelopori oleh Koji Takakura, peneliti asal Jepang yang banyak melakukan pelatihan di Surabaya. Pembuatan kompos memakan waktu 40 hari dengan bantuan bakteri EM4, menurut Bapak Kujono, kompos yang baik adalah kompos yang ketika di genggam tidak menggumpal serta tidak meneteskan air, selain itu kompos yang baik adalah kompos yang tidak lembab.

Kompos yang sudah jadi ini kemudian di jual kepada warga ataupun di setorkan kepada dinas Lingkungan Hidup untuk kemudian di pakai sebagai pupuk untuk tanaman di taman kota. Setelah mendengarkan materi dari Bapak Kujono mahasiswa kemudian di ajak berkeliling ke tempat pengolahan sampah, terdapat banyak tumpukan sampah sayuran dan buah-buahan yang belum di olah. Selain itu TPST ini juga memelihara ayam dengan menggunakan pakan dedak yang di campur dengan biokonveksi ayam-ayam tersebut kemudian di jual dan hasilnya digunakan untuk kelestarian TPST.









0 komentar:

Posting Komentar