14.12.22

BEFORE-AFTER: GERAKAN MEMUNGUT SAMPAH

Membersihkan Sampah Di Tempat Kotor; di Pantai dan Jalanan di Jogja 

Essay 3 Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Oleh :

Qoyyimah Sofiati / 21310410036

Di era globalisasi saat ini, salah satu masalah yang sedang ditangani banyak negara adalah masalah sampah. Indonesia termasuk negara yang tak luput dari masalah sampah yang ada saat ini. Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menyebutkan  bahwa jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 29,8 juta ton sepanjang 2021. Dari jumlah tersebut, 17,54 persennya merupakan sampah plastik.

Hal ini tak luput dari kesadaran masyarakat yang belum tinggi akan bahaya pertumbuhan sampah yang akan mengancam ekosistem kita di masa yang akan datang. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan dari sampah ini dapat ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarkan bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak baik dipandang mata).

Peran masyarakat menjadi sangat krusial dari penyelesaian masalah sampah ini. Masyarakat sebagai penghasil sampah tentu seharusnya memiliki tanggung jawab yang paling besar dibandingkan pihak lainnya. Tapi kenyataannya tidak, masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan bertanggung jawab. Sangat sedikit orang yang peduli, sedikit orang yang berpikir, fdan sangat banyak orang yang tidak memikirkannya. Hal ini tentu perlu dirubah. Kita bisa melihat saat ini bahwa alternatif peran masyarakat sudah ada dan dilakukan dibeberapa daerah seperti pemilahan yang dilanjutkan pemprosesan dit TPS 3R, pengomposan, serta bank sampah. Namun, walaupun sudah ada yang telah melakukannya dan berhasil, hal ini perlu dijalankan secara masif disetiap satuan masyarakat.

Mahasiswa Psikologi Univ. Proklamasi 45 Yogyakarta mendapatkan tugas dari mata kuliah Psikologi Lingkungan yang diampu oleh Dr. Arundati Shinta dengan tema lingkungan hidup. Beberapa mahasiswa melakukan gerakan before-after dalam memungut sampah di empat lokasi yang berbeda. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran mahasiswa Psikologi akan pentingnya langkah konkrit dalam pelestarian lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah. Dalam proses memungut sampah, kegiatan ini dilakukan di 4 lokasi. Tempat dilaksanakannya kegiatan ini adalah di pantai Parangtritis dan dipinggir jalan yang terdapat banyak sampah berserakan. Pembersihan pantai dilakukan pada saat makrab (malam keakraban) mahasiswa Psikologi Univ. Proklamasi 45 Yogyakarta pada tanggal 22 Oktober 2022 dan dilaksanakan mulai pukul 11.15 s.d pukul 11.34 WIB. Sedangkan pembersihan lingkungan di sepanjang jalan daerah Yogyakarta dilaksakan pada tanggal 8 Desember 2022 dimulai dari pukul 10.58 WIB (titik pertama), pukul 14.59 WIB (titik kedua), dan pukul 15.21 WIB (titik ketiga)

Lokasi tempat memungut sampah tidak dipilih secara khusus, tetapi kegiatan tersebut dilakukan dilokasi hanya karena melihat sampah yang berserakan. Tidak ada alat khusus, mahasiswa melakukan pungut sampah ini dengan membawa trash bag. Mahasiswa mengaku, dalam melakukan kegiatan ini merasa sedikit malu, dikarenakan ini adalah kegiatan individu apalagi kegiatan ini dilakukan yang mana dilihat oleh setiap orang yang lewat. Namun, mahasiswa mengatasi itu dengan percaya diri. membuat tampilan yang keren dan cool karena menggunakan jaket serta kacamata saat memungut sampah, agar tidak dianggap aneh oleh orang lain karena memungut sampah di sepanjang jalan padahal ada petugas atau pemulung. Kebanyakan sampah yang didapati adalah sampah rumah tangga seperti bungkus mie, kopi sackset, beberapa juga sampah dari percetakan banner dan stiker. Setelah dikumpulkan sampah tersebut dibawah ke pembuangan sampah agar diangkut petugas sampah.

Dalam kegiatan memungut sampah before-after ini mungkin merupakan kontribusi kecil yang dilakukan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan karena sampah. Lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Menjaga lingkungan tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja, satu kelompok, ataupun satu organisasi kelompok. Dibutuhkan kontribusi setiap manusia sebagai bentuk pengembangan diri dengan kepedulian terhadap lingkungan seperti menjaga, merawat, serta melestarikan lingkungan.

DOKUMENTASI BEFORE - AFTER:
 
 
REFERENSI:

Admin. (2022, 26 Oktober). Gerakan Pungut Sampah. Diakses pada https://temanggung.kemenag.go.id/pendidikan-madrasah/gerakan-pungut-sampah/

Puspita, R. (2022, 27 September). KLHK: Jumlah Timbunan Sampah di Indonesia Capai 29,8 Juta Ton pada 2021. Diakses pada https://www.republika.co.id/berita/riv7wa428/klhk-jumlah-timbunan-sampah-di-indonesia-capai-298-juta-ton-pada-2021




0 komentar:

Posting Komentar