9.11.22

WANITA SEBAGAI PELOPOR

PENGELOLAAN SAMPAH

ESSAY UJIAN TENGAH SMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Di Susun Oleh: Ari Kurniawan

NIM: 21310410044

 






Secara etimologis istilah wanita sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, vanita yang memiliki arti "yang diinginkan". Menurut Murad (dalam Ibrahim, 2005), mengatakan bahwa wanita adalah seorang manusia yang memiliki dorongan keibuan yang merupakan dorongan intinkif yang berhubungan erat dengan sejumlah kebutuhan organik dan fisiologis.ia sangat melindungi dan menyayangi anak-anaknya terutama yang masih kecil. Dalam kehidupan sekarang ini wanita sangat besar perannya pada setiap aspek kehidupan. Wanita dalam kehidupan sehari-hari melaksanakan berbagai tugas sesuai peran dan tanggung jawab mereka seperti mengurus anak, melayani suami, dan membersihkan sampah yang ada di rumahnya.

Mungkin hal itu terasa sangat sepele namun dampak apa yang dilakukan wanita saat mengelola sampah yang ada di rumah ataupun di lingkungan sekitarnya akan membawa manfaat yang sangat besar. Dampak pengelolaan sampah yang paling mencolok adalah terciptanya kebersihan lingkungan. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sampah baik secara perseorangan ataupun secara kelompok. Beberapa contohnya adalah seperti pembuatan pupuk kompos, pembuatan kerajinan plastik sampah, pembuatan eco enzim dan sebagainya.

Pada zaman seperti sekarang ini banyak wanita yang terjun dalam pengelolaan sampah secara langsung rata-rata mereka lebih merasa terpanggil untuk melakukan pengelolaan sampah. Dengan tekad yang kuat mereka tidak merasa jijik, tidak takut bau ataupun merasa gengsi dalam melaksanakan profesinya sebagai tukang pengelolan sampah. Bagi mereka pekerjaan ini adalah suatu pekerjaan yang mulia karena selain dapat menghasilkan uang untuk keluarga, mereka juga ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah di daerahnya. Mereka meyakini apa yang mereka lakukan saat ini mungkin hasilnya belum dapat mereka nikmati secara langsung namun begitu kelak di masa yang akan datang anak cucu merekalah yang akan menikmati hasil jerih payah mereka.

Wanita saat ini tidak hanya semata-mata menjadi pelopor tapi mereka juga menjadi role model bagi anak-anak mereka, keluarga dan lingkungan sekitarnya dalam mempelopori usaha pengelolaan sampah di daerahnya. Secara tidak langsung wanita telah berhasil mengedukasi dan menumbuhkan jiwa kepedulian terhadap lingkungannya. Di beberapa tempat seperti saat saya melakukan observasi dan wawancara di TPA Kalipancur, Purbalingga, Jawa Tengah. Di sana saya melihat hampir 90% pekerja pengelolaan sampah adalah wanita, hal ini menunjukkan bahwasanya wanita memang lebih dominan dalam menjadi leader pengelolaan sampah. Tak berbeda jauh dengan hal di atas saya juga menjumpai ibu di daerah Minggir, Sleman yang sedang melakukan pembersihan got atau saluran air di masyarakat. Mereka berpendapat dengan memungut sampah yang ada di got dan mendaur ulangnya akan mengurangi pencemaran di lingkungan mereka. Selain itu ada juga seorang ibu di daerah Godean, Sleman yang memanfaatkan daun mangga untuk dijadikan kompos, selain lebih hemat hal tersebut juga sebagai bentuk upaya menjaga ekosistem lingkungan agar tetap terjaga.

Mungkin secara naluri wanita memang lebih peka karena mereka terbiasa menjaga anak-anak mereka di rumah sehingga kepekaan mereka tersebut terbawa dalam menjaga lingkungan khususnya dengan cara melakukan pengelolaan sampah. Kepekaan-kepakaan seperti inilah yang harus terus ditumbuh kembangkan diberbagai lapisan sosial di masyarakat agar tercipta kesadaran pada masyarakat dalam pengelolaan sampah secara baik dan benar sehingga dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan ikut mensukseskan program pemerintah dalam menjaga lingkungan.

Keterangan:

1. Foto pertama

Jenis kegiatan: Wanita yang hidup di kubangan sampah

Hari / tanggal: Selasa, 8 November 2022

Pukul: 11.30-12.00 wib

Lokasi: TPA Kalipancur, Bantarbarang, Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah.

2. Foto kedua

Jenis kegiatan: Pembersihan sampah di saluran got ke rumah warga

Hari / tanggal: Senin, 7 November 2022

Pukul: 15.00-16.00 wib

Lokasi: Daratan III, Sendangarum, Minggir, Sleman Yogyakarta.

3. Foto ketiga

Jenis kegiatan: Pembuatan kompos memanfaatkan daun mangga.

Hari / tanggal: Selasa, 8 November 2022

Pukul: 17.00-17.30 wib

Lokasi: Sangonan, Sidorejo, Godean, Sleman, Yogyakarta.

 

Sumber referensi:

https://www.google.com/urlq=https://www.researchgate.net/publication/343853480_ANALISIS_PERAN_PEREMPUAN_DALAM_PENGELOLAAN_SAMPAH_RUMAH_TANGGA_STUDI_PADA_MASYARAKAT_KOTA_BATU&sa=U&ved=2ahUKEwiyne3TyZ_7AhX0juYKHdm5CHsQFnoECAAQAg&usg=AOvVaw1ikTGoisg10lS0w-Dqajo2

https://www.google.com/urlq=https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JGEJ/article/download/6899/2282&sa=U&ved=2ahUKEwiyne3TyZ_7AhX0juYKHdm5CHsQFnoECAkQAg&usg=AOvVaw24rvrRPUXci432Dbfg51q

https://www.google.com/urlq=https://repository.ugm.ac.id/92766/&sa=U&ved=2ahUKEwiyne3TyZ_7AhX0juYKHdm5CHsQFnoECAgQAg&usg=AOvVaw0aakj-yoANtaUukk-gj9VB\

https://www.google.com/urlq=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53421/1/PUTRI%2520AYU%2520RIZKIA-FDK.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiyne3TyZ_7AhX0juYKHdm5CHsQFnoECAMQAg&usg=AOvVaw1cSbTzm8bI_dji_5t4h-gE

https://www.google.com/urlq=https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/downloadSuppFile/6032/927&sa=U&ved=2ahUKEwipwPLe2Z77AhWZH7cAHVP4BrIQFnoECAkQAg&usg=AOvVaw1EfqcuutD29M4PDTy86rCE

https://www.google.com/urlq=http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/180/5/128600139_file5.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiG0KSUyZ_7AhUL4TgGHTSjCUYQFnoECAoQAw&usg=AOvVaw1xHQUOd56zo_aBcM5IPN_

0 komentar:

Posting Komentar