ESSAY UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA
Disusun
Oleh : ALITA DWI NUR’AINI
Nim
: 21310410080
Fakultas
Psikologi
Universitas
Psikologi 45 yogyakarta
Pembuangan
sampah yang tidak diurus dengan baik, akan mengakibatkan masalah besar. Karena
penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan
mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah.
Demikian juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan
sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya saluran air
dan banjir (Sicular 1989).
Selain
itu, Eksploitasi lingkungan adalah menjadi isu yang berkaitan dengan pengurusan
terutama sekitar kota Oleh sebab itu, banyak negara besar melakukan
incineration atau pembakaran, yang menjadi alternatif dalam pembuangan sampah.
Sementara itu, permasalahan yang dihadapi untuk proses ini adalah biaya
pembakaran lebih mahal dibandingkan dengan sistem pembuangan akhir. Apabila
sampah ini digunakan untuk pertanian dalam jumlah yang besar, maka akan
menimbulkan masalah karena mengandung logam berat.
Sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal dari
rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan
sebagainya. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi: 1). Sampah
organik/basah, Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran,
rempah-rempah atau sisa buah dan lain-lain yang dapat mengalami pembusukan
secara alami.2) Sampah anorganik/kering, Contoh : logam, besi, kaleng, plastik,
karet, botol, dan lain-lain yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.
3). Sampah berbahaya, Contoh : Baterai, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dan
lain-lain.
Permasalahan
sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan
masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat
berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan
pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman
yang membahayakan kesehatan.
Langkah
langkah perempuan dalam pengelolaan sampah diantaranya adalah pembuatan kompos.
Pengomposan adalah perubahan fisik dari sampah organik menjadi kompos,
menggunakan proses biologis yaitu dengan bantuan mikro dan makro organisme.
Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan pupuk kompos adalah sampah dapur,
sampah kebun, sampah pertanian, peternakan, pertukangan dan sampah pasar.
Sedangkan model pengomposan bisa disesuaikan dengan besarnya lahan yang ada,
diantaranya adalah; lubang tanah, lubang biopori, lubang biopot, komposter, bak
kompos komunal, model open window dan komposter elektrik.
Selanjutnya
yaitu dengan pemanfaatan sampah plastik bekas minuman Plastik merupakan jenis
sampah yang paling sulit untuk diurai dan sekaligus paling banyak mencemari
lingkungan. Butuh waktu sampai 500 tahun untuk mengurai plastik bekas botol air
mineral. Pencemaran limbah plastik tidak hanya ada di daratan, di laut pun
banyak pencemaran limbah plastik sehingga mengganggu ekosistem yang ada di
laut. Yaitu membuat air laut tercemar dan banyak hewan laut yang tertelan
sampah plastik yang menyebabkan kematian. Degan memanfaatkan limbah plastik
kita juga bisa turut andil dalam menyelamatkan lingkungan. Sekarang ini banyak
sekali usaha daur ulang sampah plastik, selain menyelamatkan lingkungan, dari
daur ulang plastik itu juga tentunya bernilai materiil. Disekitar kita tentunya
banyak sekali sampah plastik, baik dari plastik snack, plastik bekas belanja,
bekas sabun, pewangi ataupun botol mineral.
Selain
itu peranan dari bank sampah tak kalah penting Bank Sampah berdiri karena
adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin
dipenuhi dengan sampah, baik organik maupun anorganik. Semakin banyak sampah,
akan menimbulkan semakin banyak masalah. Oleh karenanya, diperlukan pengolahan
seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah dengan
sistem Bank Sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani
sampah dan eningkatkan ekonomi masyarakat.8 Tujuan utama pendirian Bank Sampah
adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia. Tujuan
selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat,
rapi, dan bersih. Bank Sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi
sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat. seperti yang terjadi di bank sampah "SUROLARAS" di daerah kraton.
Referensi
;
Suryani,
A. S. (2014). Peran bank sampah dalam efektivitas pengelolaan sampah (studi kasus
bank sampah Malang). Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 5(1),
71-84.
Saputro,
Y. E., Kismartini, K., & Syafrudin, S. (2016). Pengelolaan sampah berbasis
masyarakat melalui bank sampah. Indonesian Journal of Conservation, 4(1).
0 komentar:
Posting Komentar