9.11.22

PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM MENGELOLA LINGKUNGAN DAN SAMPAH

  ESSAY UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A 

Disusun Oleh : Brhyllianda Ridwan Susila 

NIM : 21310410115 

Fakultas Psikologi 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Aktifitas manusia yang beragam dan banyak menimbulkan sisa-sisa barang yang sudah tidak digunakan atau sering kita sebut sebagai sampah. Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 dalam Pengelolaan Sampah menyatakan bahwa pengertian sampah adalah seluruh sisa kegiatan manusia yang dilakukan sehari-hari dan atau dari proses alam yang berciri khas padat. Akumulasi sampah di alam harus diatasi melalui pengelolaan yang baik. Kegagalan untuk melakukannya akan berdampak buruk pada semua komponen kehidupan, termasuk hewan, tumbuhan dan manusia. Belum lagi jika sampah tidak dapat diurai tetnunya dapat mencemari lingkungan hingga tingkat yang lebih  parah.

Peranan pengelolaan sampah biasanya dilakukan oleh laki-laki, walaupun perempuan identik dengan pekerjaan yang lembut dan tidak kasar tetapi seiring berjalannya waktu, andil dari perempuan pun sekarang telah mendongkrak kegiatan Reduce, Reuse, Recycle tentang sampah di berbagai tempat di Yogyakarta dalam upaya pengelolaan sampah, menjadi sebuah berkah dari segi ekonomi dan lingkungan yang tentunya bermanfaat bagi mereka maupun kita.



Seperti contoh pada gambar 1 seorang Ibu di TPS 3R Nitikan, Sorosutan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta ini ikut andil dalam upaya memindahkan sampah yang sudah tidak bisa terpakai untuk daur ulang atau disebut residu ke dalam truk muatan yang nantinya akan dibawa ke TPA. Terlihat senyum ibu terpancar di wajahnya menandakan bahwa dia bahagia dengan pekerjaan mulia yang dia lakukan tersebut, sungguh Perempuan-perempuan yang sangat memahami akan makna meruwat dan merawat bumi, melestarikan lingkungan hidup dan melakukan pembangunan yang berkelanjutan.



Begitpun gambar 2 yang ada di TPS 3R Purwo Berhati di Bababan, Kalurahan Purwomartani, Kabupaten Sleman, Kegiatan memilah, memilih dan mengolah sampah rumah tangga dimaksudkan agar sampah sebisa mungkin dikategorikan untuk yang didaur ulang atau tidak bisa digunakan lagi. Hal itu karena timbulan sampah yang berada di TPS 3 R dan TPA terutama sampah organik yang tidak segera ditangani dan telah membusuk akan menghasilkan gas metana yang dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar TPS 3 R maupun TPA. Peran serta perempuan untuk mengelola lingkungan tergambar dari perilakunya  di TPS 3R Purwo Berhati untuk pengurangan sampah dari sumber dan/atau penghasil sampah hingga sampai pemrosesan akhir sampah. Sampah domestik sudah menjadi permasalahan serius di Indonesia saat ini, terutama daerah kota yang padat penduduk.



            Di TPS 3R Purwo Berhati ini Ibu-ibu juga memberdayakan magot (gambar 3), magot atau belatung merupakan larva yang berasal dari lalat Black Soldier Fly (Hermetia Illucens, Stratimydae, Diptera) atau BSF. Secara ekologis, magot berguna untuk proses dekomposisi bahan–bahan organik seperti mengonsumsi sayuran dan buah. Selain itu juga, magot pun dapat mengonsumsi sampah sayuran dan buah yang sangat cocok dalam pengelolaan sampah organik. Magot juga bisa dijadikan sebagai sumber kompos atau pupuk organik utama yang tidak berbau. Penggunaan magot sendiri bisa menekan penggunaan pakan dan pupuk berbahan kimia. Untuk mendapatkan Maggot, siapapun bisa melaksanakan produksi dengan mudah, cepat dan kemudian melaksanakan panen dari usia 10 hari hingga 24 hari. Periode waktu yang disebutkan di atas untuk bisa melaksanakan panen, adalah saat BSF sudah menetas dan kemudian masuk fase larva yang bisa tumbuh antara 15-20 milimeter hingga masuk fase pupa. Setelah menetas, Maggot yang dihasilkan dari BSF akan mengandung protein yang tinggi antara 41-42% protein kasar, 31-35% ekstrak eter, 14-15% abu, 4,18-5,1% kalsium, dan 0,60-0,63% fosfor dalam bentuk kering. Maggot sangat cocok dijadikan pengganti MBM sebagai pakan ternak karena memiliki semua kriteria yang menjadi syarat utama bahan pakan ternak.

 

 

Referensi :

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-18-2008-pengelolaan-sampah

https://hijauku.com/2022/07/30/perempuan-perempuan-hebat-dalam-pengelolaan-sampah-di-indonesia/

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JGEJ/article/download/6899/2282

http://intp.fapet.ipb.ac.id/?p=1816

 

0 komentar:

Posting Komentar