UJIAN TENGAH SEMESTER
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Semester Ganjil T.A 2022/2023
Oleh :
Meli Nur Hidayah (21310410085)
Kelas A (Reguler)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M.A.
Masalah sampah memang menjadi masalah
yang tiada habis nya, bukan hanya di Indonesia saja namun masalah sampah juga
menjadi masalah yang serius di seluruh dunia. Produk sampah yang terus menerus
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pola konsumsi masyarakat
dan gaya hidup masyarakat. Masalah yang terjadi adalah jumlah sampah yang
semakin meningkat namun cara mengatasi sampah yang belum sepenuhnya bisa teratasi
dengan baik. Pengertian sampah sendiri adalah benda atau barang yang di anggap
tidak memiliki manfaat lagi dan akhirnya di buang ,Sampah secara
garis besar terbagi atas dua kelompok yakni sampah organik dan anorganik. Beda
jenis tentu berbeda pula pengelolaannya. Pengelolaan sampah organik dapat
dimanfaatkan secara langsung, tanpa melalui proses tertentu seperti, untuk
pakan ternak atau dapat pula dimanfaatkan dengan diolah terlebih dahulu untuk
dijadikan pupuk kompos. Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama, namun yang di bahas
disini adalag bagaimana peranan perempuan dalam pengelolaan sampah. Untuk itu peran
yang sangat fundamental ini, perempuan dalam pengelolaan lingkungan hidup
terutama pengelolaan sampah cukup efektif, karena perempuan memiliki fungsi
domestik dalam rumah tangga, Hal ini juga disebabkan dalam melaksanakan
fungsinya perempuan memiliki hubungan yang bersinggungan dengan sampah rumah
tangga. Memahami dan mengetahui peran strategis dalam pengelolaan sampah atau
limbah padat rumah tangga, menjadikan perempuan berpeluang secara ekonomi dalam
aktifitas pengelolaan lingkungan sebagai upaya membantu peningkatan pendapatan
ekonomi keluarga. Pada saat ini banyak gerakan-gerakan kaum perempuan yang bermunculan,
gerakan tersebut membentuk forum atau kelompok yang berperan aktif dalam
kegiatan masyarakat.. Seperti beberapa contoh di bawah ini.
Potret seorang perempuan paruh baya
yang sedang menyortir sampah di TPS, sampah yang di angkut dari rumah rumah
warga kemudian di bawa ke TPS untuk di sortir kemudian di pilih mana sampah plastic,
kardus dan sampah dapur. Semua yang sudah di sortir kemudian di pilih Kembali untuk
di sortir agar bisa di jual kepada pengepul sampah, kemudian sampah yang tidak
bisa di jual seperti sampah dapur di manfaatkan menjadi kompos. Wanita tersebut
sudah bekerja di tempat itu Selama 30 tahun lamanya, ada banyak keluhan yang ia
alami salah satunya adalah bau yang sangat tidak sedap kemudian ketika musim
hujan tempat itu sangat becek. Namun itu semua tidak menghalangi nya untuk
tetap bekerja, meski penghasilan yang di dapatkan tidak banyak tapi cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Yang kedua adalah potret sekelompok ibu
ibu PKK yang sedang menimbang sampah di Bank sampah. Kegiatan ini merupakan
salah satu bentuk peduli terhadap lingkungan, ibu ibu PKK Mengumpulkan sampah
dari warga sekitar. Bank
Sampah ini telah berhasil memberdayakan para nasabahnya, sehingga dapat menjadi
tambahan penghasilan bagi para nasabahnya dan menambah wawasan bagi masyarakat
tentang bagaimana mengelola sampah yang baik dan benar serta membuka lapangan
kerja. Bank sampah memiliki banyak manfaat selain dapat mengolah sampah juga bisa
mendapatkan penghasilan dari sampah tersebut, kegiatan seperti ini yang perlu
di kembangkan agar lebih banyak lagi manfaat yang bisa di dapatlan.
Yang ketiga adalah potret seorang
perempuan yang tengah berjualan bunga, selain itu dia juga menjual hasil karya
kerajinan tangan berupa keranjang Bunga yang di buat dari bambu dan sisa kain
perca. Dalam kegiatan tersebut ia mebuat kerajian dan menjualnya secara
langsung sehingga ia mendapatkan keuntungan dari kegiatan yang ia lakukan.
Demikianlah contoh kecil dari banyak nya
kegiatan yang bisa di lakukan untuk mengelola lingkungan. Peranan Wanita seperti
yang di contohkan di atas adalah kegiatan positif untuk melestarikan lingkungan
hidup. Dan kegiatan kegiatan seperti itulah yang perlu di dorong dan di
kembangkan agar semua orang paham akan kegiatan tersebut. Semakin banyak orang
yang melakukan nyam aka kan semakin besar pula manfaat yang bisa di rasakan
bersama.
Referensi
Artiningsih, NKA. (2008). Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga (Studi Kasus di Sampangan dan Jomblang, Kota Semarang). tesis.
Dana, DW. (
2009). Perempuan dan lingkungan: e-Wanita Ed. 24, Vo. 2009. Dwiyanto, B. M.
(2011). Model Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dan Penguatan Sinergi Dalam
Pengelolaan Sampah Perkotaan *. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah
Ekonomi Dan Pembangunan, 12(2), 239. https://doi.org/10.23917/jep.v12i2.196
Bambang
Suwerda. 2012. Bank Sampah: Kajian Teori dan Penerapannya. Yogyakarta : Pustaka
Rihama Cecep Dani Sucipto. 2009. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah.
Jakarta: Goysen Publishing
0 komentar:
Posting Komentar