Rangkuman Film Seaspiracy 2021 & Opini Saya
Essay 2 Psi Lingkungan
Nama : Ira Prastiwi
NIM : 21310410060
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik : |
dampak negative
yang ditimbulkan manusia terhadap ekosistem laut |
Ringkasan : |
Seaspiracy merupakan
film yang bertujuan menampilkan bagaimana perilaku manusia yang merusak dan
berdampak pada lautan yang tentunya berpengaruh pada keberlangsungan
kehidupan di bumi secara keseluruhan. Film ini memperlihatkan sampah plastik
laut, penangkapan ikan berlebihan di seluruh dunia, jala harimau. Film ini bertujuan
untuk menggiring opini bahwa perikanan komersial merupakan musuh utama
ekosistem laut. Film
Seaspiracy ini menunjukan bagaimana keserakahan manusia yang memperlakukan
hewan laut dengan sangat kejam. Dari film tersebut sangat memperlihatkan
bagaimana hubungan antara manusia dengan ekosistem laut yang dinilai sangat
timpang. Secara teori, hidup itu perlu selaras dengan alam dan harus
simbiosis mutualisme serta terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara
kedua belah pihak. Tetapi dari film ini diperlihatkan bahwa tidak adanya
peran saling menguntungkan yang kemudian membuat salah satu pihak menjadi
dirugikan, dalam hal ini adalah ekosistem laut. Alur cerita di
film ini diawali footage aktivitas pesisir lautan, setelah itu adanya
keributan dengan aparat dan penangkapan ikan di tengah badai, membuat yang
menonton mulai terpancing emosinya. Kemudian cerita berlanjut kepada masalah
plastik yang menumpuk dan menggunung di lautan, serta lumba-lumba yang
dibunuh di Jepang. Tak hanya itu, Film ini juga menuding keserakahan manusia
yang merusak lautan. Cerita tentang kapal-kapal illegal internasional yang berlayar untuk menjarah ikan di perairan
negara lain. |
Permaslahan : |
Adanya kontroversi
Film Seaspiracy dikarenakan begitu banyak hewan laut yang dieksplorasi untuk dikonsumsi
oleh manusia, pemanfaatan hasil laut dinilai terlalu banyak dan dianggap kejam
dengan mengambil hewan-hewan laut yang seharusnya tidak di konsumsi. Film ini
juga membuat penontonnya merasa tersayat ketika melihat lautan yang awalnya biru
dan dalam sekejap berubah menjadi warna merah. Apalagi ditambah dengan adanya
suara melengking paus yang tak henti-henti meminta pertolongan. |
Opini saya : |
Film ini juga
dituding menjadi salah satu kampanye untuk menjadi vegan dan berhenti
mengkonsumsi hasil laut. Tetapi menurut saya, hal itu sebenarnya kurang
bijak. Ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut. Tetapi terlepas
dari kontroversi yang terungkap didalam film ini, terdapat juga pengetahuan
yang dipaparkan seperti pengetahuan soal paus yang menyerap karbon di bumi,
omega-3 yang sebenarnya dihasilkan oleh tanaman alga, hingga lambang yang
menunjukkan ikan ditangkap dengan standar berkelanjutan. Hal positif lainnya
yang bisa diambil adalah sebaiknya manusia tidak serakah megambil hasil laut
sebanyak yang mereka mau. Tindakan illegal fishing yang selama ini terjadi
juga harus ditindak dengan serius. |
0 komentar:
Posting Komentar