8.11.22

Rangkuman Film Seaspiracy 2021 & Opini Saya

                                         Rangkuman Film Seaspiracy 2021 & Opini Saya

                                                        Essay 2 Psi Lingkungan 



Nama : Ira Prastiwi

NIM : 21310410060

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.

 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Topik  :

dampak negative yang ditimbulkan manusia terhadap ekosistem laut

 








Ringkasan :

Seaspiracy merupakan film yang bertujuan menampilkan bagaimana perilaku manusia yang merusak dan berdampak pada lautan yang tentunya berpengaruh pada keberlangsungan kehidupan di bumi secara keseluruhan. Film ini memperlihatkan sampah plastik laut, penangkapan ikan berlebihan di seluruh dunia, jala harimau. Film ini bertujuan untuk menggiring opini bahwa perikanan komersial merupakan musuh utama ekosistem laut.

Film Seaspiracy ini menunjukan bagaimana keserakahan manusia yang memperlakukan hewan laut dengan sangat kejam. Dari film tersebut sangat memperlihatkan bagaimana hubungan antara manusia dengan ekosistem laut yang dinilai sangat timpang. Secara teori, hidup itu perlu selaras dengan alam dan harus simbiosis mutualisme serta terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Tetapi dari film ini diperlihatkan bahwa tidak adanya peran saling menguntungkan yang kemudian membuat salah satu pihak menjadi dirugikan, dalam hal ini adalah ekosistem laut.

Alur cerita di film ini diawali footage aktivitas pesisir lautan, setelah itu adanya keributan dengan aparat dan penangkapan ikan di tengah badai, membuat yang menonton mulai terpancing emosinya. Kemudian cerita berlanjut kepada masalah plastik yang menumpuk dan menggunung di lautan, serta lumba-lumba yang dibunuh di Jepang. Tak hanya itu, Film ini juga menuding keserakahan manusia yang merusak lautan. Cerita tentang kapal-kapal illegal internasional yang  berlayar untuk menjarah ikan di perairan negara lain.

 




Permaslahan :

Adanya kontroversi Film Seaspiracy dikarenakan begitu banyak hewan laut yang dieksplorasi untuk dikonsumsi oleh manusia, pemanfaatan hasil laut dinilai terlalu banyak dan dianggap kejam dengan mengambil hewan-hewan laut yang seharusnya tidak di konsumsi. Film ini juga membuat penontonnya merasa tersayat ketika melihat lautan yang awalnya biru dan dalam sekejap berubah menjadi warna merah. Apalagi ditambah dengan adanya suara melengking paus yang tak henti-henti meminta pertolongan.

 






Opini saya :

Film ini juga dituding menjadi salah satu kampanye untuk menjadi vegan dan berhenti mengkonsumsi hasil laut. Tetapi menurut saya, hal itu sebenarnya kurang bijak. Ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut. Tetapi terlepas dari kontroversi yang terungkap didalam film ini, terdapat juga pengetahuan yang dipaparkan seperti pengetahuan soal paus yang menyerap karbon di bumi, omega-3 yang sebenarnya dihasilkan oleh tanaman alga, hingga lambang yang menunjukkan ikan ditangkap dengan standar berkelanjutan. Hal positif lainnya yang bisa diambil adalah sebaiknya manusia tidak serakah megambil hasil laut sebanyak yang mereka mau. Tindakan illegal fishing yang selama ini terjadi juga harus ditindak dengan serius.

 

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar