PERANAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
ESSAY UTS PSIKOLOGI LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Oleh:
Dian Fadjarini (21310410011)
Kelas: Psikologi SJ
Universitas Proklamasi 45
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“PEREMPUAN INSPIRATIF PEDULI LINGKUNGAN HIDUP”
Kehidupan manusia tidak lepas dari peranannya dalam menghasilkan sampah. Semakin banyak populasi manusia tentu semakin banyak pula sampah yang disumbangkan. Namun ironisnya, hanya segelintir orang saja yang benar-benar peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup. Sebagian besar manusia masih acuh tak acuh terhadap sampah, bahkan masih suka membuangnya disembarang tempat. Jika hal ini terus terjadi maka beberapa puluh tahun ke depan, lingkungan akan terdampak negatif akibat kebiasaan buruk populasi manusia. Sungguh merupakan hal yang patut diapresiasi apabila di masa kini kita masih menemukan orang-orang yang mencintai lingkungan. Contohnya pada foto di bawah ini:
Foto 1: Perempuan Hebat Mengelola Sampah
Foto 2: Perempuan Peduli Lingkungan
Foto 3: Perempuan Modern Peduli Lingkungan
Tiga foto diatas adalah hasil kunjungan saya ke tempat-tempat yang menurut saya menginspirasi. Dimulai dari foto ke-1, Beliau adalah Ibu Warsinem (61 Th) seorang pengepul sampah di TPS 3R Panggungharjo, Padukuhan Sawit RT.3, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Tugas Beliau mengumpulkan sampah dengan gerobak dari desa-desa sekitar untuk di bawa ke TPS. Bayangkan saja jika tidak ada orang yang berhati mulia seperti ibu ini, siapa yang akan mengambil sampah-sampah warga untuk diolah di TPS. Jadi menurut saya kisah Ibu Warsinem ini sungguh menginspirasi perempuan untuk ikut andil dalam pengelolaan sampah.
Foto ke-2 adalah seorang perempuan yang kreatif dan peduli lingkungan, Ibu rumah tangga bernama Riski Kusuma. Beliau Bersama suaminya, Fendi Purnomo, merupakan pemilik Rumah Daur Ulang Kertas Amanah Jogja. Jl. Kawung No.566, Jomblangan, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada awalnya (2019) , beliau prihatin melihat sampah-sampah kertas yang berceceran dibuang oleh para mahasiswa. Menurutnya, sampah kertas ini masih memiliki banyak peluang untuk dimanfaatkan. Lalu muncullah ide untuk menjadi pengumpul sampah kertas dari para mahasiswa atau bekerja sama dengan pihak kampus. Sampah kertas tersebut di potong kecil-kecil menjadi bubur kertas lalu disetorkan ke pabrik kertas untuk didaur ulang. Penyetoran sampah ke pabrik kertas dilakukan setiap seminggu sekali bisa mencapai 500-700kg.
Foto ke-3 merupakan toko berkonsep Zero Waste biasa disebut dengan Bulk Store atau toko ramah lingkungan. Toko bernama “Litter Less “ berlokasi Jalan Cocakrowo Nomor 5a, Demangan Baru, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Toko seperti ini sangat bagus untuk ditiru dimasa kini. Produk yang dijual mengusung tema ramah lingkungan, mulai dari shampo,sabun, detergen, snack, kapas, dll. Kemasan dan kantong menggunakan bahan reuseable, bahkan mau menampung botol bekas dari konsumen untuk dinetralisir ulang. Konsep toko modern yang menarik, mendorong gaya hidup positif terhadap lingkungan, serta mengurangi penumpukan sampah. Litter Less, karya perempuan hebat bernama Ibu Pimpin Kusumamurni.
Itulah perempuan-perempuan inspiratif Indonesia yang peduli terhadap pengelolaan sampah/meminimalisir sampah demi terciptanya lingkungan yang nyaman, bersih, dan tertata.
0 komentar:
Posting Komentar