8.11.22

Mengubah Barang Bekas Pakai Menjadi Bernilai

Keset Kaos Bekas

Bunga Sabun

Pembalut Kain Ramah Lingkungan


Mengubah Barang Bekas Pakai Menjadi Bernilai

 Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan

Septi Ambarwati (21310410117)
Dosen pengampu : Dr. Arundanti Shinta

Pencemaran lingkungan diakibatkan oleh peningkatan jumlah penduduk, kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali dan merebahkan sektor industri penghasil limbah organik maupun limbah non organik. Isu pencemaran lingkungan ini menjadi keprihatinan masyarakat seluruh dunia, karena berdampak global. Tidak hanya satu wilayah saja tapi menyeluruh di bumi tempat manusia hidup. Permasalahan pelik tentang limbah dan sampah ini menjadi perhatian serius. Seluruh masyarakat yang peduli tentang lingkungan berlomba-lomba untuk ikut bergerak mengurangi dampak sampah. Usaha yang dilakukan mulai dari kesadaran setiap individu tentang pentingnya menjaga lingkungan, misalnya dengan melakukan pengolahan sampah serta usaha untuk mengurangi limbaha. Akan tetapi tetap saja gaya hidup ramah lingkungan tidak menjamin permasalahan ini akan teratasi.

Ada fakta menarik tentang sampah ini, sebagian besar masyarakat fokus pada pegolahan sampah plastik dan jenis sampah lain yang sulit terurai. Padahal hampir 20% limbah produksi global berasal dari sektor tekstil dan pakaian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) limbah adalah sisa proses produksi; atau bahan yg tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian seperti pabrik mencemarkan air di daerah sekitarnya, barang rusak atau cacat di proses produksi. Sedangkan kain menurut KBBI kain adalah barang yang ditenun dari benan.
Berdasarkan pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa limbah kain adalah limbah yang berasal dari sisa kain yang bersumber dari proses industri kecil maupun besar. Contohnya bisa berupa sisa pemotongan, pewarnaan, pengemasan dan juga pakaian-pakaian bekas yang tidak terpakai. Limbah ini sering dianggap sebelah mata karena tidak berpotensi mencemari lingkungan dan tidak memiliki manfaat. Oleh sebab itu perlu dilakukan usaha untuk mengurangi limbah pakaian ini. Salah satu caranya yaitu merubah pakaian bekas menjadi barang yang lebih bernilai, seperti pembuatan pembalut kain ramah lingkungan dan keset dari kaos bekas. Ide tersebut membuat saya berinisiatif untuk merancang tiga kegiatan bersama ibu-ibu di wilayah tempat tinggal, tepatnya di desa Kragilan Sidomoyo Godean. Kegiatan dilaksanakan di Taman Baca Masyarakat Tumbuh Kragilan. Selain mengolah bekas pakaian juga kegiatan membuat bunga sabun.
Adapun teknis kegiatannya yaitu Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Peka Pembalut Kain Ramah Lingkungan Bersama Ibu Siti Aminah, S.Sos.I, M.Si. Seluruh peserta dilatih membuat pembalut kain ramah lingkungan. Kegiatan ini diprakarsai oleh Ibu Septi Ambarwati dengan tujuan membuka wawasan Ibu-ibu agar peduli dengan lingkungan dengan beralih dari penggunaan pembalut kemasan ke pembalut kain.
Kegiatan kedua yaitu Pembautan Keset dari Kaos Bekas. Cara membuat keset dari bahan kaos bekas sangat mudah dan tidak ribet. Selain itu murah meriah dan hasilnya sanagat bermanfaat. Setiap peserta yang akan mengikuti kegiatan ini sebelumnya diwajibkan membawa alat dan bahan sendiri, yaitu berupa kaos bekas yang sudah tidak terpakai, gunting, jarum dan benang. Untuk warna dan ukuran keset kaos bekas bisa disesuaikan selera masing-masing. Jika keset berukuran lebar maka diperlukan kaos bekas lebih banyak, sebaliknya jika ukuran kecil maka bahan kaosnya juga lebih sedikit.
Kegiatan ketiga adalah pembuatan bunga dari bahan sabun batang. Sabun bisa sisa sabun atau sabun baru. Bahan-bahannya sabun mandi, lem, tepung dan air. Ketiga bahan dicampur jadi satu adonan dan diberi warna, kemudian dibentuk sesusai selera. Setelah jadi bisa dikumpulkan di vas bunga, bisa dijadikan hiasan ruangan sekaligus pengharum ruangan.
            Langkah kecil yang dilakukan bersama ibu-ibu, harapannya bisa menjadi inspirasi agar bisa ikut berperan aktif mengurangi sampah, limbah pakaian, dan bahan bekas pakai. Selain itu bisa menambah wawasan dan keterampilan agar bisa produktif dan bijak dalam upaya peduli terhadap lingkungan. Pembalut kain, Keset kaos bekas, dan bunga sabun ini juga bernilai ekonomis, bisa dijual dengan harga yang sangat terjangkau.

 

Daftar Pustaka

Kamus Besar Bahasa Indonesia.­­­__

Damanhuri T. dkk. Limbah Padat. Bandung. 1995
Suprihatin, Agung, Dwi Prihanto dan Michel Gelbert.1996. Sampah dan Pengelolaannya. Malang: PPPGT / VEDC

 


0 komentar:

Posting Komentar