PEREMPUAN IBU BAGI ALAM
Maria Eventia Claudia Ponomban | 21310420021
Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan.
Dosen pengampu: Arundati Shinta
Dalam pengolahan sampah lingkungan
ternyata perempuan memiliki peranan yang sangat penting. Eko feminisme
merupakan gerakan nyata dari peranan perempuan dalam pengolahan sampah. Ekofeminisme
yang memiliki keterkaitan erat dan khusus antar alam dengan perempuan,merupakan
cara pandang yang memiliki intensi mulia guna ‘kesembuhan’ ibu atau bumi yang
dihuni. Namun seiring perjalanan waktu dan perubahan zaman, pola pandang
ekofeminisme sekarang dipandang lebih luas, dan disambut secara open-minded
mengingat kewajiban untuk menjaga bumi atau ‘ibu’ dari pengeksploitasian adalah
tugas, kewajiban, dan tanggung jawab seluruh insan yang tinggal dan hidup
diatasnya, tanpa terkecuali dan tanpa memandang bentuk perbedaan apapun.
Ekofeminisme lahir sebagai bentuk
jawaban dari kebutuhan dasar untuk menyelamatkan bumi dengan berdasarkan pada
kekhasan kalangan perempuan yang selama ini dianggap kompeten atau mampu
mengelola lingkungan hidup dan seisinya yang menjadi sumber kehidupan. Saat ini
kita sudah mulai merasakan gerakan-gerakan kesadaran untuk mengurangi, memakai
kembali dan mendaur ulang. Kesadaran tersebut jika konsisten untuk diterapkan
maka akan membuat kita terbiasa dan menjadi kebiasaan yang baik untuk menjaga
lingkungan.
Untuk menimbulkan kesadaran dan
pemahaman dalam pengolahan sampah llingkungan perlu dilakukan sosialisasi untuk
mengubah pandangan setiap orang tentang pentingnya menjaga lingkungan dan
pengolahan sampah yang sebetulnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Menurut
Anggraini (2011) mengubah pola pikir
masyarakat terhadap suatu
permasalahan melalui
peningkatan kesadaran, penumbuhan
keinginan, dan penguasaan
keterampilan akan melahirkan kebijakan dan tindakan
non-struktural untuk penyelesaian suatu masalah. Keberhasilan pengelolaan
sampah rumah tangga umumnya terjadi karena salah seorang anggota rumah tangga
memiliki pengetahuan baru tentang lingkungan, terutama mengenai dampak sampah
terhadap lingkungan.
Dalam rumah tangga perempuan memiliki
peran penting sebagai inisiator dan agen perubahan dalam mendorong anggota
keluarga dan masyarakat sekitar dalam hal mengurangi dan mengolah sampah. Untuk
itu yang diperlukan ialah pelatihan dalam pengolahan sampah yang tujuannya
sampah bisa diolah dengan mendaur ulang dari sumbernya yaitu limbah rumah
tangga. Pengetahuan yang semakin
meningkat dapat memicu terbentuknya kesadaran
individu mengenai sampah dan menimbulkan inisiatif untuk melakukan
pengurangan dan penanganan sampah rumah tangga.
Penanganan sampah rumah tangga dibagi
menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik biasanya di
jadikan kompos tetapi saat ini ada juga yang mengolah menjadi ecoenzym. Sedangkan,
sampah anorganik bisa di olah dengan proses daur ulang. Kegiatan pengolahan sampah
tentunya memiliki banyak manfaat. Salah satunya yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan kualitas lingkungan tempat tinggal dengan membuat sampah menjadi
sesuatu yang bernilai ekonomi yang memiliki
potensi pendapatan tambahan bagi rumah
tangga.
Oleh karena itu perempuan bisa secara
mandiri membantu penghasilan keluarga sekaligus menghemat pengeluaran yang
dimana dari hal tersebut bisa menggerakkan perempuan-perempuan lainnya terutama
ibu rumah tangga dalm hal penanganan sampah. Saat ini dengan adanya teknologi
kita juga dituntut untuk terus berinovasi dalam mengolah sampah dan membuat
pengolahannya menarik untuk dipraktekkan agar semakin banyak orang-orang yang
merasakan manfaatnya.
Hal-hal baik ini jika terus diniati
lama kelamaan bisa membuat kesadaran masyarakat semakin meningkat. Sehingga
kita bener-bener menjaga alam seperti Ibu kita sendiri. Mampu bersahabat dengan
alam, memahami alam, empati terhadap alam dengan mengembangkan kesetaraan dan
keadilan bagi alam tanpa keploitasi dan tanpa merugi[1]kan
alam. Bukan pola pikir sebaliknya yang mengekploitasi dan merugukan alam.
Ekofeminisme:
Perempuan dalam Pelestarian Lingkungan Hidup (magdalene.co)
0 komentar:
Posting Komentar